Gubernur Riau Harap Tak Ada Karhutla di Tengah Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Gubernur Riau, Syamsuar berharap pandemi Covid-19 yang melanda Bumi Lancang Kuning ini tidak diperparah lagi dengan bencana asap. Sehingga masyarakat di Riau diminta tidak melakukan pembakaran lahan.
"Apalagi status siaga darurat Karhula di Provinsi Riau masih berlangsung dari 11 Februari 2020 hingga 31 Oktober 2020 dan diharapkan jangan sampai ada warga yang membakar lagi, sebab lebih baik mencegah dari pada melakukan penanggulangan yang begitu sulit," katanya di Pekanbaru, Selasa (4/8).
Menurutnya, bencana Karhutla yang nyaris rutin terjadi setiap tahun seharusnya sudah tidak perlu lagi terjadi. Apalagi Pemerintah Provinsi Riau dan instansi terkait saat ini pun tengah bahu-membahu untuk menangani pandemi Covid-19 dan Karhutla. Pasalnya kedua bencana tersebut merupakan ancaman yang nyata dan dapat sangat merugikan masyarakat, baik dari segi kesehatan maupun ekonomi.
-
Siapa yang bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan akibat kebakaran hutan? Penyelidikan mengenai satu di antara faktor kebakaran hutan adalah membakar lahan secara langsung oleh pemilik perusahaan sawit dengan tujuan pembukaan lahan baru.
-
Mengapa kebakaran hutan menjadi isu penting? Kebakaran hutan menjadi fenomena yang tidak bisa dihindari ketika musim kemarau datang, terutama di pulau Sumatra dan Kalimantan.Bahkan sampai menimbulkan bencana kabut asap yang bisa sampai ke negara lain. Dampak dari pencemaran dan kerusakan lingkungan akibat kebakaran hutan sudah tidak bisa dihitung lagi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang terlibat mitigasi bencana? Mitigasi bencana melibatkan berbagai tindakan dan strategi untuk mengurangi risiko serta dampak bencana.
-
Siapa yang terkena dampak penyakit? Lebih dari 95 siswi di SMU St. Theresa's Eregi Girls Ibu Kota Nairobi, Kenya menderita penyakit misterius sehingga sekolah terpaksa ditutup sementara.
-
Bagaimana kerusakan lingkungan menyebabkan bencana? Ulal tangan manusia dapat memengaruhi terjadinya bencana tersebut melalui aktivitas yang merusak lingkungan, seperti illegal logging yang menyebabkan banjir dan tanah longsor, serta pembangunan di daerah rawan bencana alam.
"Sebab kalau terjadi kebakaran hutan dan lahan seperti tahun 2019 dampaknya ini dari segi kesehatan sama menyerang paru-paru. dan Covid-19 juga sasarannya paru-paru," terangnya.
"Coba bayangkan, katanya lagi, dengan kondisi yang sama, kita dihadapkan dengan Karhutla dan Covid-19 sekarang kalau masuk rumah sakit bagaimana jadinya, dua kali lipat. Mudah-mudahan tidak terjadi seperti itu, tapi ini juga kita harus jaga bersama," tutup Syamsuar. (mdk/fik)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Jangan kasih kendor bagi pelaku-pelaku kebakaran lahan baik perorangan maupun perusahaan," kata Kapolda Riau.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya"Jangan sampai hal kecil seperti karhutla menyebar ke negara tetangga membuat harga diri bangsa jatuh,"
Baca SelengkapnyaRakor digelar karne saat ini sudah memasuki musim kemarau.
Baca SelengkapnyaSelama periode 1 Juli sampai 24 Juli 2024, terdapat 28 titik panas
Baca SelengkapnyaAirlangga mengaku kehadirannya dalam masalah ini karena menyangkut banyak hal dalam perekonomian.
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaPuan mendorong agar Pemerintah memperkuat infrastruktur penyedia air untuk warga.
Baca SelengkapnyaUntuk mengantisipasi ini, Hadi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan teknologi modifikasi cuaca.
Baca SelengkapnyaSecara keseluruhan luasan karhutla di Sumsel Januari-Juni 2023 seluas 1.129 ha atau berkurang dari periode yang sama pada 2022 di angka 2.222 ha.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca Selengkapnya