Gubernur Sumbar libatkan tokoh adat untuk antisipasi teror
Merdeka.com - Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno akan melibatkan tokoh adat dan tokoh masyarakat untuk mengantisipasi antipasi merebaknya aksi teror yang telah memakan korban jiwa di Surabaya. Menurut Irwan, tokoh adat dan tokoh masyarakat memiliki peran penting untuk memastikan warga di sekitarnya tidak terdampak paham radikal dan ekstrem.
"Tokoh masyarakat harus ikut mendata dan memantau anak kemenakan. Jangan sampai ada paham radikal dan apalagi terorisme di antara mereka," kata Irwan di Padang, Senin (14/5).
Irwan juga meminta sekolah-sekolah dan orangtua ikut mengawasi anak masing-masing agar belajar agama kepada guru yang tepat dan di tempat yang tepat pula.
-
Siapa yang bisa bantu anak supaya aman di sekolah baru? Penting bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang kuat agar mereka dapat berinteraksi dengan baik dengan teman-temannya dan mengatasi situasi sulit.
-
Siapa yang harus dukung anak belajar? Perubahan ini memerlukan dukungan konsisten dari orang tua agar anak melihat belajar sebagai kegiatan yang menyenangkan dan bermanfaat, bukan sebagai beban.
-
Siapa yang mendoktrin anak-anak? Tsania Marwa merasa sedih karena merasa dijauhkan dari kedua anak kandungnya oleh Atalarik, yang mendoktrin anak-anaknya dengan pikiran negatif terhadap ibunya.
-
Dimana sekolah itu berada? Peristiwa itu terjadi di Sekolah Al-Awda di Abasan al-kabira, bagian selatan Jalur Gaza dekat Khan Younis.
-
Siapa yang bisa bantu anak sekolah? 'Jika anak sering mengeluhkan sekolah, keluhan mereka harus dianggap serius,' kata Dr. Jenn Mann. Orangtua harus mendengarkan dan memahami apa yang dirasakan anak mereka.
-
Siapa yang dianjurkan untuk mendidik anak? 'Dari sahabat Jabir bin Samurah ra, Rasulullah saw bersabda, ‘Pengajaran seseorang pada anaknya lebih baik dari (ibadah/pahala) sedekah satu sha,’' (HR At-Tirmidzi).
Menurutnya, awal dalam menyaring paham radikal adalah lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Di level masyarakat itu lah, lanjutnya, peran tokoh adat seperti Wali Nagari dan tokoh masyarakat menjadi penting.
Untuk pengamanan di Sumatra Barat, Irwan mengaku memang ada peningkatan antisipasi. "Kami meminta masyarakat Sumbar melaporkan kepada kepolisian bila menemukan oknum mencurigakan atau tamu dari luar daerah yang menunjukkan indikasi radikal," katanya. Curigai orang aneh dalam lingkungan masing-masing," katanya.
Sementara itu, Kapolresta Padang AKBP Yulmar Tri Himawan menambahkan, pengamanan memang dtingkatkan pasca insiden di Surabaya. Namun, masyarakat tidak ikut panik dan ketakutan terhadap upaya teror yang sengaja dibangun. Ia menjelaskan, pihaknya sudah menyiapkan anggota patroli untuk bertugas di tempat-tempat ibadah, termasuk gereja.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menggelar doa bersama di halaman kantor Gubernur Sumbar. Doa bersama dipimpin oleh Sekdaprov Sumbar Ali Asmar dan diikuti ratusan pegawai dari berbagai organisasi perangkat daerah (OPD).
"Kami ikut prihatin dengan tindakan yang tidak bertanggungjawab dari pelaku bom bunuh diri ini, hal ini bisa merongrong keutuhan bangsa. Apalagi korban jiwa saudara kita dari umat kristiani dan masyarakat umum lainnya," sebutnya, Senin, (14/5).
"Untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan bangsa dan negara, marilah kita doa bersama sesuai agama dan kepercayaan masing-masing " tambah Ali.
Sekda juga menghimbau, pihak keamanan meningkatkan kewaspadaan dan kesiagaan daerah, guna menjaga keamanan dan ketentraman masyarakat. Kemudian ASN dan masyarakat juga ikut melakukan pengamatan dan waspada, jika ada hal-hal yang mencutigakan agar melaporkan kepada pihak kepolisian.
"Satpol PP harus waspada dan siaga demi keamanan menjaga stabilitas darah dengan azas praduga tak bersalah," ujarnya.
Selanjutnya, Dia menghimbau masyarakat untuk saling menghormati dan menghargai tidak terkecuali kepada mereka yang berbeda agama. Apalagi akan memasuki bulan suci Ramadhan 1439 H tahun 2018.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Namun sekolah berasrama dan pondok pesantren tidak terlepas dari potensi terjadinya perilaku menyimpang oleh pelajar.
Baca SelengkapnyaGubernur Kalimantan Selatan (Kalsel), Sahbirin Noor kembali melanjutkan perjalanan Turdes, kini dirinya menyambangi sekolah hingga pesantren.
Baca SelengkapnyaUntuk membentuk ketahanan ideologi masyarakat, salah satunya dengan mendekati dan memberi arahan kepada para takmir masjid.
Baca SelengkapnyaMuhadjir juga mengingatkan agar guru dan pimpinan sekolah senantiasa mengedukasi siswa dan siswi tentang buruknya praktik perundungan.
Baca SelengkapnyaBustan menegaskan perlu adanya kolaborasi dan sinergisitas semua pihak, untuk memberantas paham radikalisme dan terorisme.
Baca SelengkapnyaDalam pertemuan itu, Ganjar dan ulama se-Indonesia menyepakati dan memutuskan 8 poin.
Baca SelengkapnyaGubernur Sumut Edy Rahmayadi baru saja melantik 10 Kepala Sekolah SMA/SMK. Dalam kesempatan tersebut, ia juga menyampaikan pesan tegas.
Baca SelengkapnyaPersonel Polri diperintahkan untuk memahami situasi keamanan dan ketertiban di wilayah masing-masing.
Baca SelengkapnyaGanjar menerima aspirasi tentang kemajuan ponpes lewat UU Pesantren.
Baca SelengkapnyaAbdul Mu'ti mengaku masih perlu ada pembahasan lebih lanjut perihal perlindungan terhadap para tenaga pengajar.
Baca SelengkapnyaIrjen Pol Dedi menyampaikan bahwa para siswa harus sungguh-sungguh menjalani pendidikan.
Baca Selengkapnya