Gubernur Sumsel Klaim Kualitas Udara Masih Aman Meski Dikepung Kabut Asap
Merdeka.com - Meski kualitas udara sudah memasuki level sangat tidak sehat hingga berbahaya, Gubernur Sumsel Herman Deru masih mengklaim masih aman untuk beraktivitas di luar rumah. Sementara kebakaran hutan dan lahan masih terus terjadi di sejumlah daerah di provinsi itu.
Deru mengatakan, kualitas udara di daerahnya masih berstatus sedang. Dalam kondisi itu, menurutnya, kesehatan masyarakat belum terpengaruh kabut asap.
"Artinya masih boleh beraktivitas di tempat umum," ungkap Deru, Rabu (18/9).
-
Bagaimana cara aman berolahraga di udara tercemar? Sejumlah persiapan bisa kita lakukan agar berolahraga di luar ruangan tetap dapat dilakukan dengan aman.
-
Apa itu udara bersih? Udara yang bersih adalah salah satu komponen utama agar makhluk hidup tinggal dengan nyaman dan aman.
-
Dimana saja kabut asap terjadi? Biasanya, kejadian ini terjadi di beberapa wilayah Indonesia.
-
Apa dampak kabut asap ke paru-paru? Sebuah penelitian menunjukkan bahwa efek kabut asap dalam jangka panjang bisa meningkatkan risiko penyakit paru-paru, seperti infeksi saluran pernapasan dan emfisema.
-
Dimana larangan itu diterapkan? Dalam laporan yang dikutip dari Android Headlines pada Kamis (14/11), tindakan pelarangan ini terjadi di tengah ketegangan yang meningkat dalam perang semikonduktor yang saat ini berlangsung di pasar.
-
Dimana saja polusi udara terjadi? Fenomena polusi udara telah menjadi ancaman serius bagi kualitas udara di berbagai belahan dunia.
Oleh karena itu, dia menyebut belum diperlukan didirikan rumah singgah atau safe house untuk masyarakat agar terhindar terpapar asap. Sebab, kualitas udara masih bersifat fluktuatif, kadang sedang bahkan sempat membaik.
"Kemarin sempat levelnya 60 (µgram/m3), bahkan ada 30 (sehat)," kata dia.
Sementara itu, Kasi Observasi dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II Palembang Bambang Beny Setiaji mengatakan, konsentrasi PM 10 yang tercatat di Stasiun Klimatologi Palembang pada 18 September 2019 pukul 00.00-07.00 WIB tercatat sempat menyentuh kategori berbahaya dengan nilai maksimum 301 µgram/m3.
Kemudian turun menjadi tidak sehat pada rentang pukul 22.00-08.00 WIB dan kondisi sehat hingga sedang umumnya terjadi pada rentang waktu 08.00-22.00 WIB.
"Ini berpotensi diperburuk jika adanya campuran kelembapan yang tinggi (partikel basah/uap air) sehingga membentuk fenomena smog (kabut asap)," terangnya.
Tebalnya kabut asap berdampak pada penurunan jarak pandang. Pagi tadi sempat berkisar 700-800 meter. Jarak pandang meningkat 1,5 km pada siang hari dan naik menjadi 7 km pada sore harinya.
"Dan kembali terus menurun hingga pukul 05.00-06.00 WIB," kata dia.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gubernur Sumatera Selatan Herman Deru mengisyaratkan bakal menetapkan status tanggap darurat bencana asap karena kualitas udara nyaris menembus ambang batas.
Baca SelengkapnyaAktivitas Gunung Ruang Menurun, Penerbangan di Sulut Kembali Normal
Baca SelengkapnyaPolusi Udara Depok Masuk Kategori Tidak Sehat, begini respons Pemkot Depok
Baca SelengkapnyaSaat ini kondisi langit di Pekanbaru yang awalnya disebut tidak sehat, kini sudah biru dan status udara dinyatakan sehat.
Baca SelengkapnyaGunung Api Dempo Pagaralam Erupsi Lagi, Semburkan Abu Sejauh 300 M
Baca SelengkapnyaSayuran dan buah yang ditanam di greenhouse tersebut nantinya bisa dikomersialkan untuk memenuhi kebutuhan hotel dan akomodasi di IKN.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Koalisi Inisiatif Bersihkan Udara Kota dan Semesta (Ibukota) menyatakan, dalam dua bulan terakhir kualitas udara di Jakarta memburuk.
Baca SelengkapnyaPemprov DKI mengklaim perbaikan kualitas udara karena keberhasilan seluruh program untuk mengendalikan polusi udara.
Baca SelengkapnyaHal ini dampak asap dari kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaKebakaran hutan dan lahan di Sumatera Selatan terus meluas. Akibatnya, udara di Palembang memasuki kategori tak sehat.
Baca SelengkapnyaPemerintah kota Jambi mewajibkan anak-anak menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
Baca SelengkapnyaDilihat dari situs IQAir, indeks kualitas udara DKI Jakarta 153 AQI US.
Baca Selengkapnya