Gubernur Sumsel Tertarik Beli Gula yang Diklaim Antivirus Covid-19
Merdeka.com - Penemu antivirus Covid-19 Prof Faisal Rizal mempromosikan antivirus Covid-19 hasil temuannya ke Gubernur Sumsel Herman Deru. Deru pun tertarik dengan obat itu untuk mempercepat penyembuhan pasien terpapar.
Prof Rizal menjelaskan, antivirus temuannya bukan merupakan bahan kimia. Ide penelitian hingga menghasilkan temuan anti virus Covid-19, setelah dirinya merasakan dampak dari dahsyatnya virus itu.
"Ini berupa makanan yang bisa kita konsumsi setiap hari," ungkap Prof Faisal saat audiensi dengan Herman Deru di Palembang seperti dalam keterangan pers yang diterima merdeka.com, Selasa (21/4).
-
Virus itu apa? Virus adalah mikroorganisme yang sangat kecil dan tidak memiliki sel. Virus merupakan parasit intraseluler obligat yang hanya dapat hidup dan berkembang biak di dalam sel organisme biologis.
-
Apa itu virus? Virus adalah agen infeksius berukuran kecil dan komposisi sederhana yang dapat berkembang biak hanya dalam sel hidup hewan, tumbuhan, atau bakteri.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Virus kerja nya gimana? Virus masuk ke dalam tubuh inang melalui berbagai cara, seperti udara, darah, cairan tubuh, atau kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi virus. Virus mencari sel inang yang cocok untuk menginfeksi. Sel inang adalah sel yang memiliki reseptor yang sesuai dengan protein permukaan virus. Virus melekat pada reseptor sel inang dan memasukkan materi genetiknya (DNA atau RNA) ke dalam sel inang.
-
Apa yang ditemukan ilmuwan? Menariknya, para ilmuwan baru-baru ini menemukan salah satu fosil burung terror yang diyakini menjadi yang terbesar yang pernah ditemukan.
Profesor asli Sumsel ini mengatakan, antivirus temuannya tersebut sudah menunjukkan bukti keberhasilan saat dikonsumsi oleh orang yang positif Covid-19.
"Tingkat keberhasilannya sudah ada, datanya kita dapat dari beberapa rumah sakit di luar Sumsel. Ada beberapa pasien yang sembuh, proses penyembuhan biasanya tidak lebih dari lima hari," terangnya.
Cara kerja gula antivirus temuannya tersebut yakni memecah protein. Karena Covid-19 berpantangan diberi protein. "Covid-19 ini akan cepat menyebar dan membelah diri jika pasien tersebut diberi protein, artinya pasien pantang untuk diberi protein. Anti virus ini bisa memecah protein dalam tubuh kita sehingga kita terhindar dari Covid-19," jelasnya.
Terlebih, kata dia, pasien tersebut mempunyai riwayat penyakit lain dan memiliki imunitas rendah. Tentu hal itu akan semakin mempercepat terserang Covid-19.
"Kedua, ini bisa memecah glukosa menjadi kalori. Sebab glukosa merupakan energi bagi Covid-19 ini. Jadi protein digunakan Covid-19 untuk membelah atau memperbanyak turunannya, dan glukosa adalah energinya. Sebab itu, gula dikemas dengan teknologi yang mampu menangani itu," paparnya.
Dia memastikan, gula antivirus Covid-19 ini tidak ada dampak sama sekali di dalam tubuh. Justru imunitas akan semakin tinggi sehingga virus itu akan sulit masuk ke tubuh manusia.
"Tidak ada dampak buruk yang dihasilkan. Cara mengkonsumsinya bisa sama seperti mengkonsumsi gula biasa. Dan saya tekankan ini tidak akan mempengaruhi gula darah," terangnya.
Gubernur Sumsel Herman Deru mengapresiasi penelitian Prof Faisal yang menghasilkan temuan anti virus yang dikemas berupa produk untuk mencegah penularan maupun penyembuhan pasien positif Covid-19. Antivirus berupa produk gula yang diketahui menggunakan light technologi tersebut mampu memecah protein menjadi asam amino sehingga diklaim bisa mempercepat pencegahan dan pengobatan Covid-19.
"Dari yang telah dipaparkan itu, saya tertarik agar ini disebarluaskan di Sumsel," kata Deru.
Dalam pertemuan itu, Deru sendiri juga langsung mencoba gula tersebut. Dia berharap temuan ini dapat digunakan sehingga wabah ini dapat berakhir.
"Saya secara pribadi langsung mengkonsumsinya. Mudah-mudahan ini bisa menjawab ketakutan masyarakat karena beranggapan Covid-19 ini belum ada vaksinnya," kata dia.
Hanya saja, kata Deru, temuan itu harus diteliti lebih lanjut terkait dampaknya. Pihak terkait mesti segera menindaklanjutinya dan memperbanyak jika berhasil.
"Tapi saya yakini ini baik. Apalagi dalam paparan Prof Faisal tadi disertai uji sehingga ini sangat meyakinkan. Jika memang tidak ada dampak yang berarti, sebar saja ke masyarakat," pungkasnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejaksaan Agung Tetapkan Satu Tersangka Korupsi Importasi Gula
Baca SelengkapnyaHarli mengatakan bahwa saat ini penyidik masih fokus pada penyidikan impor gula pada 2015–2016.
Baca SelengkapnyaTom Lembong diduga memanfaatkan momentum Indonesia diprediksi kekurangan gula dengan memberikan izin kepada pihak swasta melakukan impor gula dilakukan PT AP.
Baca SelengkapnyaMenurut kuasa hukum, Lembong bukan satu-satunya menteri perdagangan era Presiden Jokowi yang melakukan importasi gula
Baca SelengkapnyaTom Lembong terjerat kasus korupsi komoditas gula yang terjadi di lingkungan Kementerian Perdagangan (Kemendag) periode 2015-2023.
Baca SelengkapnyaPenetapan tersangka ini dianggap janggal karena Tom Lembong terseret kasus korupsi impor gula periode 2015-2016.
Baca SelengkapnyaPenyitaan barang bukti gula dilakukan di Kantor PT SMIP yang terletak di Kota Dumai, Riau.
Baca Selengkapnya