Gubuk Pemancing di Babelan Bekasi Disambar Petir, Staf Desa Tewas
Merdeka.com - Seorang staf Desa Muarabakti berinisial AH (46) meninggal dunia setelah tersambar petir di Kampung Gedongjaya RT09 RW04, Desa Huripjaya, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi. Korban sempat dilarikan ke klinik terdekat namun nyawanya tak tertolong.
Sambaran petir terjadi pada Senin (12/12) kemarin sekira pukul 16.00 WIB. Saat itu, korban dan temannya sedang memancing ikan di sebuah empang di dekat lokasi kejadian.
Ketika korban dan temannya sedang asyik memancing, tiba-tiba hujan deras turun disertai petir. Mereka kemudian berlari mencari tempat untuk berteduh.
-
Siapa saja korban sambaran petir? Ketiga korban yakni dua orang ibu, FT (35) dan WR (30), dan seorang remaja laki-laki AR (18).
-
Bagaimana korban meninggal? 'Dalam proses dari Lampung ke Jakarta ini (korban) pendarahan hebat. Pelaku juga mengetahui bahwa si korban sedang pendarahan. Pelaku ini mengetahui bahwa korban sedang pendarahan hebat, namun dibiarkan saja, sehingga korban kehabisan darah dan meregang nyawa,' kata dia.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Apa yang terjadi pada tubuh orang yang tersambar petir? Petir menghantarkan tegangan listrik yang sangat besar. Sambaran petir itu bisa menyebabkan ritme jantung yang berubah, gendang telinga pecah, pernapasan tak stabil, dan luka bakar sebelum akhirnya tewas.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
-
Apa yang terjadi saat kepala tersambar petir? Sambaran petir bukanlah sebuah fenomena yang bisa dianggap remeh. Mereka dapat menghantarkan arus listrik melebihi 200 kiloampere – jauh lebih tinggi dari daya yang dibutuhkan untuk membunuh manusia.
"Ketika sedang mancing cuaca teduh dan turun hujan, kemudian saksi dan korban berteduh di sebuah gubuk yang tidak jauh dari lokasi mancing," ucap Kanit Reskrim Polsek Babelan Iptu Witrionaldi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (14/12).
Di dalam gubuk, korban dan temannya berteduh bersama dengan tiga orang lainnya. Tiba-tiba jilatan petir menyambar korban dan temannya hingga terpental keluar gubuk.
"Di dalam gubuk tersebut sebanyak lima orang. Ketika saksi dan korban berada di dalam gubuk tiba-tiba petir menyambar yang menyebabkan saksi dan korban terlempar," katanya.
Korban yang mengalami luka bakar langsung dilarikan ke klinik terdekat untuk mendapat pertolongan. Namun sesampainya di klinik, korban sudah meninggal dunia.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca SelengkapnyaJasad Arsyad pertama kali ditemukan dalam kondisi tertelungkup.
Baca SelengkapnyaNasib nahas menimpa seorang nelayan di Indragiri Hilir yang hilang setelah tersambar petir saat menangkap ikan di sungai.
Baca SelengkapnyaApi yang awalnya dinyalakan untuk membakar daun bambu kering, tiba-tiba menyebar dengan cepat dan melahap ranting-ranting di sekitarnya.
Baca SelengkapnyaKejadian berawal saat korban duduk main handphone di tembok jembatan saluran air.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dibawa ke Rumah Sakit Sariningsih, namun akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaPeristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca SelengkapnyaKorban pertama kali ditemukan tergeletak dalam kebun jagung
Baca SelengkapnyaSaat ini material longsor belum dibersihkan, karena butuh penanganan dari pihak terkait,.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di kebun kemiri, Desa Sada Ate, Kecamatan Leuser, Kabupaten Aceh Tenggara.
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia karena tersengat aliran listrik.
Baca SelengkapnyaPetugas pemadam kebakaran Kabupaten OKU, Dio Suharyadi (35) gugur saat bertugas. Sementara rekannya, ER (25) masih dalam perawatan.
Baca Selengkapnya