Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gugatan Warga Masih Berproses, PT KAI Tertibkan Belasan Rumah di Bandung

Gugatan Warga Masih Berproses, PT KAI Tertibkan Belasan Rumah di Bandung Gugatan Warga Masih Berproses, PT KAI Tertibkan Belasan Rumah di Bandung. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - PT Kereta Api Indonesia (KAI) membongkar 15 rumah yang dibangun di atas lahannya. Penertiban dilakukan saat upaya gugatan warga masih berproses di pengadilan.

Belasan rumah itu diratakan menggunakan alat berat. Pegawai PT KAI bersama polisi dan TNI tampak hadir di lokasi penggusuran, Jalan Anyer, RT 05 RW 04, Kelurahan Kebonwaru, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.

Sebelumnya, warga sudah diminta untuk mengemas barang-barang dan meninggalkan rumah. Menanggapi hal itu, kuasa hukum warga, Tarid Ferdiana mengatakan, penertiban rumah itu bentuk arogansi perusahaan.

"Ini sudah sikap arogansi dari KAI, mereka sudah tahu kalau ini sedang dalam gugatan, tapi tetap dilakukan pembongkaran paksa seperti ini. Karena ini sudah termasuk penghilangan objek perkara," kata dia.

"Warga tidak mengakui soal tanah, yang mereka akui hanya bangunan saja. Tapi, warga berhak menanyakan tanah ini milik PT KAI atau bukan, kalau memang sudah terbukti lanjut ke persoalan ganti rugi," katanya.

Upaya hukum tersebut akan tetap ditempuh. Persidangan terakhir dijadwalkan pada 3 November. Pembacaan gugatan dijadwalkan 2 Desember 2021 sebelum dilanjutkan dengan agenda pembuktian.

"Jadi prosesnya masih panjang," kata dia.

Sementara itu, Humas PT KAI Daop II Bandung Kuswardoyo menyatakan upaya meratakan bangunan sudah mendapat persetujuan. Pasalnya, warga sudah mengakui bahwa bangunan yang ditempati berada di atas lahan PT KAI.

Pihak perusahaan pun membantu proses pengosongan rumah. Mereka tidak mempermasalahkan mengenai upaya hukum mengenai ganti rugi yang dilakukan warga yang akan dilanjutkan.

"Mereka sudah melakukan pemindahan barang. Warga sudah paham ini lahan PT KAI, ada yang kami bantu menggotongnya, ada yang sendiri, kita siapkan truknya untuk mereka mau ke mana pindahkan barang-barangnya," kata dia.

"Terkait gugatan itu ceritanya beda lagi, kami selalu membuka kesempatan kepada siapa saja yang merasa memiliki hak, silakan kalau mereka mau melakukan gugatan," lanjutnya.

Diketahui, pembongkaran belasan rumah itu berkaitan dengan rencana pembangunan Laswicity Heritage yang berlokasi di gudang persediaan PT KAI.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan
FOTO: PN Jakarta Barat Eksekusi Lahan di Mangga Besar, Rumah-Rumah Dikosongkan Paksa dan Dirobohkan

PN Jakarta Barat mengosongkan paksa 24 bangunan yang berdiri secara ilegal di tanah seluas 3.000 meter persegi.

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai
Pj Gubernur Heru Budi: KAI Kurang Respons Membantu Warga Korban Kebakaran Manggarai

Pemprov DKI Jakarta telah menampung sekitar 450 warga korban kebakaran Manggarai di Rumah Susun (Rusun) Pasar Rumput.

Baca Selengkapnya
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar
Diduga Jadi Tempat Esek-Esek dan Kriminalitas Tinggi, Ratusan Bangunan Liar di Gang Royal Jakut Dibongkar

Satpol PP DKI Jakarta akan bersinergi dengan PT KAI untuk mengembalikan lahan tersebut sesuai dengan fungsinya sebagai ruang terbuka hijau (RTH).

Baca Selengkapnya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya
Deretan Rumah di Semarang Ini Rusak Parah Diduga karena Proyek Jembatan Tol, Begini Penampakannya

Fasilitas maupun rumah warga yang rusak akibat pembangunan itu harus segera diperbaiki atau diganti dalam waktu singkat.

Baca Selengkapnya
Sudah Jatuh Tempo, Indobuildco Diminta Segera Kosongkan Hotel Sultan
Sudah Jatuh Tempo, Indobuildco Diminta Segera Kosongkan Hotel Sultan

Hotel Sultan kini kembali menjadi hak milik negara.

Baca Selengkapnya
Tak Hanya Rusak KA Babaranjang, Girder Fly Over Bantaian yang Roboh Juga Hancurkan 3 Rumah Warga
Tak Hanya Rusak KA Babaranjang, Girder Fly Over Bantaian yang Roboh Juga Hancurkan 3 Rumah Warga

Beton girder Fly Over Bantaian, Muara Enim, Sumatera Selatan, yang roboh ternyata turut merusak tiga unit rumah warga.

Baca Selengkapnya
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons
Fakta-fakta Kerusuhan Dago Elos, Berawal dari Laporan yang Tak Direspons

Kejadian ini bermula dari dugaan pemalsuan data ahli waris Warga Dago Elos yang bersengketa dengan Keluarga Muller dan PT Dago Inti Graha.

Baca Selengkapnya
Menteri Maruarar Ingin Lahan KAI di Kawasan Stasiun Manggarai Jadi Lokasi Rumah Rakyat Prabowo
Menteri Maruarar Ingin Lahan KAI di Kawasan Stasiun Manggarai Jadi Lokasi Rumah Rakyat Prabowo

Langkah ini bertujuan untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan negara yang ada di kawasan perkotaan.

Baca Selengkapnya
Diduga Masih Terkendala Pembebasan Lahan, Intip Potret Rumah Sebatang Kara di Tengah Proyek Tol Cijago
Diduga Masih Terkendala Pembebasan Lahan, Intip Potret Rumah Sebatang Kara di Tengah Proyek Tol Cijago

Bak film Up, rumah ini jadi rumah satu-satunya di tengah proyek pembangunan Tol Cijago.

Baca Selengkapnya
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN
Begini Respons Dirut Jakpro Digugat Warga Kampung Bayam ke PTUN

Selain itu, mereka juga mempertanyakan siapa yang akan menghuni Kampung Susun Bayam jika warga pindah ke Rusun Nagrak.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid
VIDEO: Penjelasan Kapolda Sumbar & Fakta Lengkap Geger Brimob Polisi Bersepatu Masuk Masjid

Viral video kericuhan antara anggota Polresta Padang dengan masyarakat Air Bangis dan Pasaman Barat

Baca Selengkapnya
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara
Tujuh Warga Blora Dianiaya Karyawan Perusahaan Tambang karena Protes Pencemaran Udara

Tujuh warga di Kabupaten Blora mengalami penganiayaan oleh karyawan perusahaan tambang setelah mereka mengajukan protes terkait pencemaran udara.

Baca Selengkapnya