Gugus Tugas Covid-19 Jabar Keluhkan Bantuan Logistik Tidak Berjalan Satu Pintu
Merdeka.com - Ribuan bantuan sosial dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat mendapat penolakan dari masyarakat maupun Kepala Desa karena persoalan data. Beberapa faktor penyebabnya adalah distribusi pintu bantuan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah tidak secara bersamaan serta minim informasi dari aparat di level terbawah.
Kadiv Logistik Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Jabar, Arifin Soedjayana mengatakan, dari 15 April 2020 hingga sekarang sudah mendistribusikan 36 ribu bantuan yang menyasar warga kategori Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dari jumlah itu, 2.366 bantuan senilai Rp500 ribu berupa uang dan sembako itu dikembalikan.
Mayoritas pengembalian bantuan tersebut karena penolakan dari pemerintah desa. Sedangkan, faktor penerima yang sudah meninggal dunia atau adanya perbedaan NIK tidak mendominasi.
-
Apa yang diselamatkan Kemensos terkait penyaluran Bansos? Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini menyampaikan progres perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) yang di tahun 2020 banyak mendapatkan catatan dari BPK, BPKP, dan KPK. Dalam acara yang diselenggarakan di Gedung ACLC KPK tersebut Mensos Risma menyatakan potensi kerugian negara penyaluran Bansos lebih dari Rp523 M/bulan dapat diselamatkan melalui penidaklayakan penerima Bansos yang dilakukan bersama Pemerintah Daerah sebanyak 2.284.992 Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa yang terdampak kesenjangan? Dampaknya dapat dirasakan oleh individu dan kelompok yang kurang beruntung, seperti penurunan kualitas hidup, ketidakadilan, perasaan terpinggirkan, dan kesulitan untuk meraih kesempatan yang sama dengan kelompok yang lebih beruntung.
-
Kenapa kesenjangan terjadi di masyarakat? Kesenjangan dalam masyarakat bisa terjadi akibat berbagai faktor, seperti ekonomi, sosial, pendidikan, dan kesehatan.
-
Siapa yang berhak menerima Bansos PKH? Contohnya, BPNT ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pangan, sementara PKH menyasar keluarga yang memiliki anggota seperti ibu hamil atau anak yang masih bersekolah.
-
Siapa yang terlibat dalam penyaluran bantuan? Dalam penyaluran bantuan, Insan BRILian (pekerja BRI) saling bahu membahu untuk turun langsung memberikan bantuan kepada masyarakat terdampak
"Ditolak karena memang belum dikirimkan atau ditolak oleh pemerintahan desanya, jadi bukan retur dalam artian karena meninggal atau beda NIK," katanya, Rabu (29/4).
Arifin mengungkapkan, informasi mengenai sumber dan mekanisme bantuan belum sepenuhnya dipahami oleh aparatur pemerintah di level paling bawah. Selain itu, ia menyatakan bahwa belum ada koordinasi yang jelas mengenai mekanisme pemberian bantuan dari pemerintah pusar.
"Karena pusat dia jalan sendiri (mendistribusikan bantuan). (Pemerintah) Provinsi (Jawa Barat) udah meminta tolong (untuk satu pintu melalui Pemerintah Provinsi Jawa Barat) tetap saja mereka jalan. Jadi memang mungkin pusat terlalu mendominasi karena program pusat itu kan ada PKH, BPNT, ada bansos menteri dan presiden terus pra kerja," terangnya.
Untuk mengatasinya, Pemerintah Provinsi Jawa Barat segera menerbitkan Kepgub Kedua agar bantuan untuk warga kategori non-DTKS segera disalurkan.
Sementara itu, Juru bicara sekaligus Sekretaris Gugus Tugas, Daud Achmad mengatakan pendataan DTKS saat ini masih berjalan. Masalah data ini ia akui sangat dinamis. Ia berharap data ini datang dari RW, berjenjang kemudian sampai ke tingkat provinsi diajukan oleh Bupati Walikota, by name by address, diiringi surat tanggung jawab mutlak.
"Kemudian data non DTKS, seperti yang sudah diketahui ada sembilan pintu. Yang memilahnya, keluarga A mendapatkan PJH, keluarga B sembako, Keluarga C dapat dari presiden. Yang memilah siapa? Kabupaten Kota," tegasnya.
"Sampai saat ini, kami belum menerima laporan yang sudah turun ke masyarakat itu dari bantuan apa saja. Sebab kalau dari pusat kebanyakan di luar bodebek bantuannya berupa tunai, bisa langsung ke bank," tambah Daud.
Mengenai maraknya penolakan bantuan dari Kepala Desa yang menyebar di media sosial, ia menegaskan tidak akan menanggapi hal itu. Meski demikian, Daud menduga hal itu datang karena kurangnya informasi yang didapatkan dari kepala desa.
"Apalagi, bantuan turun tidak berbarengan yang menimbulkan masalah di bawah. Kami tetap berusaha melakukan distribusi," ucap dia.
Terpisah, Anggota DPRD Jawa Barat dari Fraksi Partai Keadilan Sosial (PKS), Abdul Hadi Wijaya meminta pemerintah segera meredam kegaduhan pembagian bansos oleh Pemprov Jabar. Pasalnya, ini bisa mengakibatkan fokus penanganan masyarakat terdampak pandemi COVID-19 menjadi terganggu.
"Data yang sepotong-sepotong itu mengakibatkan tidak nyambungnya kondisi di lapangan dengan (masyarakat) yang diberi harapan. Jadi, Pak Gubernur kecepetan (menyalurkan bansos), akhirnya jadi ramai, viral," tutupnya.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bagi Warga Jakarta bisa cek status penerimaan bansos melalui link ini
Baca SelengkapnyaPembagian BLT yang masih tidak tepat sasaran harus segara dirapikan.
Baca SelengkapnyaWarga yang tidak masuk kualifikasi bantuan dari BNPB, mendapat bantuan Rp500 ribu.
Baca SelengkapnyaKebutuhan makan para pengungsi yang berada di pedesaan cukup memprihatinkan lantaran ketiadaan dapur umum.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan kondisi jalan kampung yang tidak memadai sehingga jenazah harus ditandu oleh warga untuk dibawa pulang.
Baca SelengkapnyaData tersebut ditemukan dari uji sampling yang dilakukan oleh pengawas lapangan di seluruh desa/kelurahan yang jumlah mencapai 442.
Baca SelengkapnyaCuaca ekstrem membuat Distrik Agandugume dan Distrik Lambewidi Kabupaten Puncak, Papua Tengah mengalami kekeringan. Bahkan dampak kekeringan 6 orang meninggal
Baca SelengkapnyaProgram BLT itu tidak boleh dikonversikan dalam bentuk barang, termasuk sembako.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat membantu masyarakat yang membutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka di tengah tekanan ekonomi yang terus meningkat.
Baca SelengkapnyaFraksi PDI Perjuangan telah banyak menerima pengaduan masyarakat terkait pengurangan bantuan sosial pendidikan
Baca SelengkapnyaPenjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono membantah sebanyak 4.723 atau 90 persen penyandang disabilitas di Cakung yang belum mendapatkan bansos.
Baca SelengkapnyaHanya pesawat kecil yang bisa masuk ke distrik tersebut. Namun bantuan logistik perlu diantar ke kampung-kampung yang terjal.
Baca Selengkapnya