Gunakan pasir pantai, mahasiswa Unbraw buat alat penyerap tumpahan minyak
Merdeka.com - Pengolahan minyak dipastikan akan berdampak positif bagi perekonomian, tetapi bisa pula buruk bagi lingkungan bila terjadi tumpahan. Terlebih jika terjadi di laut yang akan menimbulkan kerusakan ekosistem laut.
Tumpahan minyak sendiri masuk dalam kategori limbah bahan berbahaya dan beracun (B3), karena sifat dan konsentrasinya yang dapat membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan hidup.
Mahasiswa Universitas Brawijaya (Unbraw) Malang membuat inovasi berupa alat penyerap minyak berbahan smart material Silika Aerogel. Tiga mahasiswa jurusan Teknik Kimia membuat silika aerogel berbahan dasar pasir laut.
-
Apa itu silica gel? Dilansir dari Mental Floss, silica gel adalah bahan desikan, yakni material yang dirancang untuk menyerap kelembapan dari lingkungannya.
-
Bagaimana cara silica gel melindungi produk? Berfungsi sebagai pengering, silica gel melindungi produk dari kerusakan akibat kelembapan selama penyimpanan dan pengiriman.
-
Dimana silica gel biasanya ditemukan? Pernahkah Anda menemukan kemasan kecil bertuliskan 'Do Not Eat' dalam produk makanan, sepatu, atau barang elektronik?
-
Apa fungsi silica gel di gula? Silica gel memiliki peran penting dalam menyerap kelembapan yang terdapat di dalam wadah gula. Dengan demikian, gula dapat terjaga dalam keadaan kering dan terhindar dari penggumpalan.
-
Mengapa silica gel tidak boleh dimakan? Meski tidak beracun, silica gel tetap tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi. Kemasan kecil ini biasanya diberi label peringatan 'Do Not Eat' untuk mencegah orang salah paham. Ada beberapa alasan mengapa silica gel tidak boleh dikonsumsi:
-
Mengapa silica gel digunakan untuk mencegah karat pada logam? Silica gel seringkali ditempatkan di dalam kotak penyimpanan atau kemasan logam untuk mencegah korosi dan karat. Dengan menyerap kelembaban di sekitarnya, silica gel membantu menjaga kondisi kering yang dapat melindungi logam dari oksidasi dan kerusakan.
"Pemilihan pasir laut sebagai bahan dasar pembuatan absorben silika aerogel, karena kandungan silikanya tinggi dan banyak terdapat di pantai-pantai Indonesia. Harganya pun murah dan terjangkau, sehingga memudahkan dalam penelitian kami," kata Bramantya mahasiswa Teknik Kimia 2016, Ketua Tim di Universitas Brawijaya Malang, Senin (27/8).
Pasir laut dipilih, kata dia, karena kandungan silika di pasir laut di Indonesia cukup tinggi. Kandungan silikannya bisa mencapai lebih dari 60% dari seluruh kandungan pasir.
Silika aerogel sebagai absorben karena mempunyai sifat hidrofobik yaitu cenderung menolak air dan oliofilik yang cenderung menyerap minyak. Aerogel dapat meyerap minyak di air laut alih-alih airnya tidak terserap.
Karya kreatif tersebut menggunakan TEOS (Tetraetilortosilikat) sebagai pemodifikasi permukaan aerogel. TEOS akan mengubah permukaan aerogel menjadi non-polar sehingga akan menolak senyawa-senyawa polar seperti air dan menyerap senyawa-senyawa non-polar seperti minyak.
Hasil dari penelitian ini didapat silika aerogel dengan sifat hidrofilik dengan sudut kontak air rata-rata di atas 140° dan dapat menyerap minyak di atas 10 g/g silika aerogel.
Selama ini, Kata Bramantya metode paling umum menghilangkan tumpahan minyak di laut adalah insitu burning yakni membakar minyak langsung di laut. Tetapi metode itu tidak menyelesaikan masalah, bahkan menambah polusi udara.
"Ke depannya kami berharap penelitian ini dikembangkan dan bisa diterapkan di lapangan langsung tidak hanya di laboratorium saja, sehingga bisa mengatasi permasalahan tumpahan minyak secara efisien dan tidak menyebabkan permasalahan yang lain," ujar Losendra Primamas Yonando (Teknik Kimia 2016) didampingi Muhammad Rifaldi (Teknik Kimia 2017), anggota tim.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Silica gel adalah sejenis desikran yang umum digunakan untuk menyerap kelembaban atau uap air dari lingkungan sekitarnya.
Baca SelengkapnyaAmorpho Coagulation Tech berhasil lolos Program Kreativitas Mahasiswa bidang Karsa Cipta dari Kementerian Pendidikan Kebudayan dan Pendidikan Tinggi pada 2023.
Baca SelengkapnyaJepang menerapkan larangan bagi warganya untuk membuang minyak jelantah sembarangan. Solusinya, mereka memanfaatkan bubuk khusus yang dapat memadatkan minyak.
Baca SelengkapnyaSalah satu solusi efektif untuk menghadapi tantangan ini adalah menggunakan water repellent atau pelapis tahan air.
Baca SelengkapnyaSilica gel yang biasa ditemukan pada kemasan makanan akan menimbulkan dampak berikut jika tak sengaja termakan:
Baca SelengkapnyaIde untuk membuat bioavtur anyar ini dilatarbelakangi oleh melimpahnya pasokan minyak jelantah di Indonesia.
Baca SelengkapnyaAlat ini berukuran sebesar koper dan hemat daya listrik.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tips membersihkan pelek yang sudah usang,seperti yang dilansir dari instructables.com. Yuk simak!
Baca SelengkapnyaFokus penelitian untuk peningkatan produksi biogas yang ramah lingkungan melalui tandan kosong kelapa sawit.
Baca SelengkapnyaPHR telah membangun lahan basah buatan seluas 5.000 m2 di salah satu wilayah kerja Blok Rokan.
Baca SelengkapnyaBerikut adalah tips membersihkan pelek yang sudah usang,seperti yang dilansir dari instructables.com. Yuk simak!
Baca Selengkapnya