Gunung Agung 6 kali 'batuk', kepulan asap mencapai 2000 meter
Merdeka.com - Asap berwarna kelabu dengan intensitas tebal kembali teramati keluar dari puncak kawah gunung Agung bertekanan sedang dengan ketinggian 1000-2000 meter.
Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), menunjukkan bahwa gunung setinggi 3142 mdpl ini mencatat adanya erupsi kecil ditandai dengan semburan asap tebal disertai abu vulkanik sebanyak 6 kali dengan kekuatan amplitudo 25 mm, berdurasi 130-160 detik atau lebih dari 2 menit.
"Teramati Sinar api dari kawah puncak Gunung Agung dari Pos Rendang di Karangasem. Asap kawah yang keluar mengarah ke barat laut," tulis Anwar Sidiq petugas pos pengamatan, Sabtu (9/12) di desa Rendang, Kabupaten Karangasem.
-
Apa kerusakan akibat gempa di Bali? Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat kerusakan ringan dampak gempa berkekuatan 4.9 magnitudo di Kabupaten Gianyar. Getaran gempa sempat membuat penghuni hotel berhamburan meninggalkan gedung.'Kerusakan ringan, tembok retak dan genteng jatuh,' kata Kepala BPBD Made Rentin dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (7/9).
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Dimana Gunung Agung berada? Gunung Agung berada di Kabupaten Karangasem, Bali, tepatnya di bagian timur pulau.
-
Bagaimana kondisi mereka setelah gempa? Saat gempa usai, anak perempuan dan ibunya itu ditemukan warga sedang menangis histeris. Wajah dan sekujur tubuhnya dipenuhi dengan debu yang sangat tebal karena kondisi rumah mereka yang sudah hancur.
Dilaporkan pula bahwa jumlah embusan setinggi 2000 meter terjadi sebanyak tiga kali dengan tekanan amplitudo 4-25 mm, durasi : 65-135 detik.
"Tremor terjadi terus menerus, dominan 2 mm. Masih low frekuensi," tambahnya.
Sementara itu laporan dari sejumlah warga di wilayah areal lereng gunung Agung menyebut jika saat ini bukan lagi dalam bentuk abu, tetapi sudah seperti butiran pasir yang nampak di halaman rumah mereka.
Menyikapi ini Devy Kamil Syahbani selaku Kepala Sup Bidang Mitigasi di Pos Pengamatan Gunung Agung, Karangasem Bali mengaku belum bisa memastikan kebenarannya. Karena harus ditinjau ke lapangan tentang adanya butiran pasir akibat erupsi.
Pun demikian diterangkannya butiran pasir itu memang akan muncul setiap gunung erupsi. Dijelaskannya bahwa butiran berwarna abu berbentuk bundar produk erupsi gunung api, dalam istilah vulkanologi dinamakan accretionary lapilli.
"Butiran Ini dapat terbentuk pada kolom erupsi karena kondisi kelembaban dan gaya elektrostatis. Kondisi yg dimaksud terjadi di saat material abu berinteraksi dengan air, bisa air dari kawah (sehingga ini sering diasosiasikan dengan letusan freatomagmatik)," terangnya.
Lanjutnya kelembaban ini juga bisa bersumber pada kondisi meteorologis, misal, abu yang disemburkan berinteraksi dengan awan hujan.
"Nah saat kondisi-kondisi itu terpenuhi maka kumpulan abu tersebut menjadi berbentuk bulat. Jadi itu sebenarnya masih abu tapi terkumpul jadi berbentuk granule," terangnya lagi.
Terkait adanya laporan dari warga pihaknya akan mencoba untuk melakukan pengecekan dengan pengambilan sampel.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Badan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaErupsi terbaru Gunung Ruang menjadi tontonan orang-orang di pulau terdekat. Padahal, Gunung Raung saat ini berstatus Level IV atau Awas.
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk di sekitar Gunung Ruang untuk tidak memasuki wilayah radius 6 kilometer dari pusat kawah aktif.
Baca SelengkapnyaAwas! Gunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi 5 Km
Baca SelengkapnyaGunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara kembali erupsi, Kamis (16/5). Gunung itu terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 5 kilometer.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru.
Baca SelengkapnyaAreal yang terbakar berpotensi meluas karena angin berembus kencang di lokasi kebakaran.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal condong ke barat.
Baca Selengkapnya