Gunung Agung kembali meletus disertai hujan abu
Merdeka.com - Gunung Agung di 'Gumi Lahar' Karangasem Bali kembali meletus. Letusan dengan semburan asap tebal setinggi 1.500 meter disertai dengam hujan abu cukup tebal.
Letusan yang terjadi pukul 11.02 WITA, Rabu (3/1) ini sekaligus menjadi letusan kedua di awal tahun 2018 setelah sebelumnya terjadi pada 1 Januari, pukul 23.00 WITA.
Dilaporkan Nurul Husaeni, A.Md. Petugas di Pos pengamatan Gunungapi Agung dari Desa Rendang, hembusan asap yang dikeluarkan dari kawah gunung mengarah ke selatan dan barat daya.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan letusan pertama Gunung Guntur? Mengutip liputan6.com, sebuah surat kabar milik Belanda yaitu Bataviasche Courant melaporkan bahwa pada 21 Oktober 1818 telah terjadi letusan Gunung Guntur yang berlangsung pada malam hari.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Kapan Gunung Ruang meletus? Gunung Ruang yang berada di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara meletus pada Selasa (16/4) malam.
-
Kapan Gunung Batutara terakhir meletus? Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam.
"Letusan tercatat dari alat perekam di pos pengamatan terjadi pada pukul 11.02 WITA. Suhu udara 21-29 °C dan kelembaban udara 74-81 persen," kata Nurul, Rabu (2/1).
Lanjutnya, dari letusan ini tercatat adanya kegempaan sekali amplitudo : 25 mm, durasi : 150 detik. Vulkanik dalam terjadi 2 kali amplitudo : 10 mm, S-P : 1-2 detik, durasi : 17-20 detik.
"Sedangkan tektonik jauh alami 2 kali dengan amplitudo : 18-27 mm, durasi : 100-120 detik. Tremor menerus terjadi terekam dengan amplitudo 1-2 mm (dominan 1 mm). Zona rawan masih pada radius 8 hingga 10 km dari puncak kawah. Diluar dari zona tersebut masih dalam kondisi aman dan normal," bebernya.
Secara terpisah Ketua Pasemetonan Jagabaya (Pasebaya) Agung lingkar Gunung Agung, I Gede Pawana, menyebutkan dari informasi yang dilaporkan para relawannya yang tersebar di 28 desa terdampak di lingkar Gunung Agung utamanya di KRB III, hujan abu melanda disejumlah desa.
Hujan abu dirasakan di Banjar Temukus Desa Besakih, Desa Temukus Kecamatan Rendang, Banjar Badeg, Banjar Pura, dan Banjar Sogra, Desa Sebudi, Kecamatan Selat Karangasem.
"Namun hujan abu paling lebat melanda wilayah Desa Batusesa, Rendang. Disana selain menutupi tanaman pertanian, jalan di desa itu juga tertutupi abu vulkanik," ujar Gede Pawana.
Menariknya, kawasan Besakih yang dibuka oprasionalnya oleh Wagub Bali Ketut Sudikerta, ditanggapi oleh Kepala Badan Geologi, Rudi Suhendar. Ia menyayangkan lantaran Pura Besakih masuk dalam zona merah, masyarakat serta wisatawan harusnya dilarang beraktivitas didaerah tersebut.
"Kalau dari kami daerah itu (Pura Besakih) bahaya. Karena bisa sewaktu-waktu ada erupsi,"katanya di Karangasem.
Menurut dia, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi telah menetapkan bahwa radius bahaya itu berada di 8 hingga 10 km sektoral dari puncak Gunung Agung.
Selain Pura Besakih yang sudah dibuka untuk wisatawan juga, saat ini sebagian galian C di Kabupaten Karangasem juga masuk zona merah.
Pihaknya mengatakan, sampai saat ini terus berkoordinasi dengan pihak pemerintah daerah. Dia menegaskan, bahwa pihaknya tidak tahu bahwa peristiwa itu akan terjadi kapan. Namun yang jelas, bahwa sesuai dengan model simulasi bahwa apabila ada 50 juta kubik lava yang turun itu masuk daerah merah.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ibu yang terletak di Pulau Halmahera, Maluku Utara, meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter, Senin (15/1).
Baca SelengkapnyaGunung Ibu yang berlokasi di barat laut Pulau Halmahera, Provinsi Maluku Utara, meletus.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang kembali memuntahkan abu vulkanik setinggi 3.000 meter pada Rabu (17/4) malam. Letusan itu memunculkan fenomena alam kilatan petir vulkanik.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi pukul 01:39 WIT, pukul 06.35 WIT dan pukul 06.46 WIT. Kolom abu yang teramati kurang lebih 300 m di atas puncak gunung.
Baca Selengkapnya"Tinggi kolom letusan teramati lebih kurang 2.000 meter di atas puncak," kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Ibu, Axl Roeroe.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca Selengkapnya