Gunung Agung semburkan asap bercampur abu vulkanik setinggi 4.000 meter
Merdeka.com - Petugas PVMBG mencatat hingga pertengahan hari ini terjadi tremor terus menerus di Gunung Agung, Karangasem, Bali. Termasuk asap tebal pekat yang keluar dari kawah sudah mencapai 4.000 meter.
Catatan itu berdasarkan pantauan terhadap gunung setinggi 3142 mdpl dari pukul 06.00 sampai 12.00 WITA, Selasa (28/11).
Nurul Husaeni, petugas jaga PVMBG di Pos Pengamatan Gunung Api Agung, Rendang Karangasem menyebutkan semburan asap tebal dari kawah gunung Agung disertai dengan material abu vulkanik.
-
Dimana lokasi Gunung Agung? Gunung Agung yang terletak di Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem ini memiliki ketinggian 3.031 mdpl.
-
Berapa kekuatan gempa di Bali? Gempa 4,9 Magnitudo mengguncang Bali, Sabtu (7/9).
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Bagaimana getaran gempa di Bali dirasakan? Gempa terjadi pukul 08.51 WITA dan getarannya terasa hingga beberapa detik.
"Siang ini cuaca cerah dan berawan. Angin bertiup lemah ke arah barat daya dan barat. Suhu udara 23 sampai 27 derajat celsius dan kelembapan udara 82 sampai 89 persen. Asap kawah berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 4.000 meter," tulisnya.
Lanjut dia, kendati terjadi tremor terus menerus namun tingkat kegempaan masih sangat rendah dengan durasi 31 sampai 44 detik untuk vulkanik dangkal.
Dengan adanya kondisi ini diharapkan agar masyarakat sekitar tetap menerima arahan dari pihak petugas karena status Gunung Agung tetap awas.
Mengenai perkiraan zona bahaya, masih tetap pada radius jarak 8 km dari kawah Gunung Agung dan ditambah perluasan sektoral ke arah Utara-Timur Laut, dan Tenggara-Selatan-Barat Daya sejauh 10 km dari kawah Gunung Agung.
"Zona perkiraan bahaya sifatnya dinamis, masih terus dievaluasi dan dapat diubah sewaktu-waktu mengikuti perkembangan aktivitas dari Gunung Agung," Tutup Nurul, Selasa (28/11).
Berikut CCTV live yang memantau Gunung Agung:
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru meletus dan melontarkan abu vulkanik setinggi lebih kurang 1.000 meter atau 1 Km di atas puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaDemi alasan keamanan dan keselamatan warga otoritas terkait terpaksa memadamkan jaringan listrik di Tagulandang.
Baca SelengkapnyaGunung Ruang Kembali Erupsi, Muntahkan Abu Vulkanik Setinggi Tiga Kilometer
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca Selengkapnya