Gunung Anak Krakatau 8 Kali Meletus, Ketinggian Asap hingga 600 meter
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung mengalami 18 kali kegempaan letusan sepanjang pengamatan Senin (26/11) hingga Selasa dini hari, dan teramati 8 kali letusan dengan tinggi 200-600 meter warna asap hitam.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilis yang diterima di Bandarlampung, Selasa (27/11), periode pengamatan 26 November 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, secara visual malam dari CCTV teramati lontaran material pijar tinggi 100-200 meter di atas puncak.
Data tersebut meneruskan laporan aktivitas Gunung Anak Krakatau oleh Windi Cahya Untung, Staf Kementerian ESDM, Badan Geolog, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau Visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis dan tinggi 50 meter di atas puncak kawah.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Kapan letusan pertama Gunung Guntur? Mengutip liputan6.com, sebuah surat kabar milik Belanda yaitu Bataviasche Courant melaporkan bahwa pada 21 Oktober 1818 telah terjadi letusan Gunung Guntur yang berlangsung pada malam hari.
Sepanjang pengamatan itu, aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau mengalami kegempaan Letusan 18 kali, amplitudo 45-58 mm, durasi 30-107 detik. Embusan 19 kali, amplitudo 9-35 mm, durasi 15-55 detik. Tremor Harmonik 36 kali, amplitudo 9-56 mm, durasi 24-479 detik. Vulkanik Dangkal 17 kali, amplitudo 7-24 mm, durasi 7-13 detik. Vulkanik Dalam 7 kali, amplitudo 35-56 mm, S-P 1-2,1 detik, durasi 10-25 detik. Tremor Menerus amplitudo 2-16mm (dominan 4mm).
Gunung Anak Krakatau dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini saat pengamatan, kondisi cuaca cerah, berawan, dan mendung. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan barat daya, dan barat. Suhu udara 23-31 serajat C, kelembapan udara 59-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaLetusan terjadi saat kapal feri berlayar membawa petugas SAR menuju tempat pengungsian.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki meletus dahsyat pada Kamis (7/11). Letusan yang diiringi semburan material vulkanik setinggi 5.000 meter itu memicu kepanikan warga.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau tidak melakukan aktivitas pada sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari pusat erupsi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Lumajang, Jawa Timur, kembali erupsi pada Kamis dini hari
Baca Selengkapnya