Gunung Anak Krakatau Alami 153 Kali Gempa Letusan
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung, mengalami 153 kali kegempaan letusan sepanjang pengamatan Minggu (11/11) hingga Senin dini hari, dan teramati 9 kali letusan setinggi 300-600 meter warna asap kelabu.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) dalam rilis diterima di Bandarlampung, Senin, meneruskan laporan dari Jumono, staf Kementerian ESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Anak Krakatau periode pengamatan 11 November 2018, pukul 00.00 sampai dengan 24.00 WIB, teramati dari CCTV sinar api dan lontaran lava pijar.
Sepanjang pengamatan Gunung Anak Krakatau itu mengalami kegempaan Letusan 153 kali, amplitudo 50-58 mm, durasi 24-195 detik. Embusan 175 kali, amplitudo 6-20 mm, durasi 25-579 detik. Tremor Harmonik 2 kali, amplitudo 16-30 mm, durasi 51-103 detik. Vulkanik Dangkal 80, amplitudo 5-12 mm, durasi 5-15 detik. Vulkanik Dalam 4 kali, amplitudo 35-45 mm, S-P 2.4-3.1 detik, durasi 10-17 detik. Tremor Menerus amplitudo 2-20 mm dominan 3 mm.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Bagaimana lava pijar Gunung Merapi mengalir? Teramati delapan kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimal 1.600 meter ke arah barat daya,“ kata Agus dikutip dari ANTARA pada Rabu (2/8).
Gunung api di dalam laut dengan ketinggian 338 meter dari permukaan laut (mdpl) ini selama pengamatan cuaca mendung dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur laut, timur, dan barat. Suhu udara 24-32 derajat Celsius, kelembapan udara 70-100 persen, dan tekanan udara 0-0 mmHg.
Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-III. Asap kawah teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal dan tinggi 600 m di atas puncak kawah.
Kesimpulan tingkat aktivitas Gunung Anak Krakatau Level II (Waspada), sehingga direkomendasikan masyarakat/wisatawan tidak diperbolehkan mendekati kawah dalam radius 2 km dari kawah.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki di NTT erupsi selama 13 menit
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaWarga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki meletus dahsyat pada Kamis (7/11). Letusan yang diiringi semburan material vulkanik setinggi 5.000 meter itu memicu kepanikan warga.
Baca SelengkapnyaGunung Lewotobi Laki-Laki kembali erupsi pada Senin siang (30/9/2024), pukul 15.14 Wita.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Erupsi sebanyak Lima Kali Sejak Jumat Pagi
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaBadan Geologi Deteksi 19 Gempa Guguran Gunung Ruang
Baca Selengkapnya