Gunung Anak Krakatau Bertambah Tinggi 4 sampai 6 meter Setiap Tahun
Merdeka.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memastikan letusan Gunung Anak Krakatau tidak akan sedahsyat erupsi Gunung Krakatau pada 26 sampai 27 Agustus 1883 lalu.
"Tidak akan," tutur Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Selasa (25/12).
Menurut Sutopo, Gunung Anak Krakatau bertambah tinggi empat sampai enam meter setiap tahunnya usai letusan. Untuk kembali layaknya Gunung Krakatau, masih membutuhkan waktu ratusan tahun.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Kapan letusan gunung berapi terjadi? Berdasarkan kisah nyata letusan gunung berapi Cumbre Vieja di Pulau La Palma pada tahun 2021, film ini menampilkan ketegangan, hubungan keluarga, serta dilema hidup dan mati.
-
Bagaimana Gunung Batutara meletus? Letusan tersebut berupa abu vulkanik yang dimuntahkan ke dalam laut maupun letusan asap yang terus terjadi.
-
Kapan Gunung Batutara terakhir meletus? Bukti jika pulau tersebut adalah gunung api mulai terkuak ketika terjadinya letusan pada tahun 2007 silam.
-
Kapan gunung meletus? Dengan adanya faktor-faktor tersebut, terjadilah letusan gunung meletus yang dapat berdampak pada kerusakan lingkungan dan ancaman terhadap kehidupan manusia.
-
Apa yang harus dilakukan jika gunung berapi meletus? Setelah letusan terjadi, langkah-langkah yang perlu dilakukan meliputi evakuasi secepat mungkin, menghindari area yang terkena letusan, menggunakan masker untuk melindungi pernapasan, dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat.
"Untuk letusan besar masih dibutuhkan 500 tahun ke depan," jelas dia.
Terlebih, peristiwa letusan dahsyat pada 1883 terjadi akibat erupsi tiga gunung yang ada di Selat Sunda secara bersamaan. Yaitu Gunung Rakata, Gunung Danan, dan Gunung Perbuwatan.
"Tiga gunung dengan dapur magma yang begitu besar meletus bersamaan dengan dahsyat sekali tahun 1883. Setelah letusan, gunungnya habis. Baru tahun 1927 muncul lah Gunung Anak Krakatau, dapurnya tidak akan besar seperti sana," Sutopo menandaskan.
Reporter: Nanda Perdana Putra
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaSetelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini Gunung Krakatau kembali erupsi pada Kamis (7/12) siang dengan tinggi kolom abu vulkanik 1.200 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaAktivitas gunung Raung meningkat hingga Level II atau Waspada.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru Kembali Erupsi, Lontarkan Abu Vulkanik Setinggi 800 Meter
Baca SelengkapnyaGunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaKolom abuĀ erupsi Gunung Lewotobi Laki-LakiĀ kali ini teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya, barat dan barat laut.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaBPBD Bayumas memastikan kondisi Gunung Slamet masih aman.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim) berulang kali erupsi pada Kamis (13/6).
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca Selengkapnya