Gunung Anak Krakatau keluarkan lava pijar, masyarakat diimbau tenang
Merdeka.com - Gunung Anak Krakatau (GAK) yang berada di Selat Sunda, mengeluarkan lava pijarnya hingga menyentuh lautan. Bahkan, gunung ini juga terdeteksi secara terus-menerus mengeluarkan gempa tremor.
"Hanya tremor saja. Kita catatnya menerus, tremor menerus," kata Denny Mardiono, petugas Pos Pantau GAK, saat dikonfirmasi melalui pesan singkatnya, Senin (1/10).
Kegempaan tremor di gunung berapi yang memisahkan Pulau Jawa dan Pulau Sumatera ini masih terbilang tinggi. Meski begitu, statusnya masih berada di level 2 atau waspada.
-
Kapan Gunung Krakatau meletus? Letusan dahsyat Gunung Krakatau terjadi pada 27 Agustus 1883.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
-
Dimana gempa terjadi? Sebuah video yang diunggah oleh akun Instagram @batang.update memperlihatkan seorang anak dan ibu yang mencoba berlindung dari gempa Batang berkekuatan Magnitudo 4,4 pada 7 Juli kemarin.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
"Aktivitas kegempaan Gunung Anak Krakatau, sampai dengan saat ini masih tinggi, dengan ditunjukkan masih terekamnya gempa tremor," terangnya.
Dari pos pantau yang berjarak 42 km dari Anak Krakatau, petugas PVMBG mengimbau agar masyarakat, nelayan dan wisatawan, tidak beraktifitas dalam radius dua kilometer dari pantai.
"Masyarakat di wilayah pantai harap tenang dan jangan mempercayai isu-isu tentang erupsi Gunung Anak Krakatau yang akan menyebabkan tsunami. Serta dapat melakukan kegiatan seperti biasa dengan senantiasa mengikuti arahan BPBD setempat," jelasnya.
Sesaat Gunung Agung di Bali belum meletus, salah satu yang dipantau yakni gempa tremor. Meski begitu, tremor tidak mesti berakhir dengan letusan besar.
Gempa tremor adalah gempa yang bisa mengindikasikan adanya aktivitas vulkanik di gunung api. Istilah tremor merujuk kepada istilah getaran akibat adanya gerakan di bawah permukaan bumi yang tidak bergerak secara mendadak, atau bergerak sedikit demi sedikit. Gerakan yang sedikit demi sedikit ini tidak harus menyebabkan gempa.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Slamet punya karakteristik yang "tenang namun menghanyutkan"
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaWaspada terjadinya letusan freatik yang bersifat tiba-tiba dan tanpa didahului oleh gejala-gejala vulkanik signifikan
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Ruang Menguat, PVMBG Keluarkan Peringatan Tsunami untuk Warga Pulau Tagulandang Sulut
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau kini berada pada status level III atau siaga.
Baca SelengkapnyaData PVMBG menyebutkan selama kurun waktu 24 jam terakhir sudah terjadi lima kali erupsi.
Baca SelengkapnyaGunung Slamet yang saat ini masih berstatus waspada atau level II dipantau secara visual dan instrumental.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam kurun waktu sepekan mulai dari 16 hingga 22 April.
Baca SelengkapnyaPVMBG meminta penduduk sekitar Pulau Ruang untuk mewaspadai potensi tsunami yang bisa timbul akibat erupsi Gunung Ruang di Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya