Gunung Merapi Mengeluarkan 4 Kali Awan Panas Guguran dan 19 Lava Pijar
Merdeka.com - Gunung Merapi mengalami peningkatan aktivitas vulkanik pada Kamis (7/1). BPPTKG Yogyakarta mencatat pada Kamis (7/1) terjadi 4 kali awan panas guguran dan 19 kali guguran lava pijar di Gunung Merapi.
"Awan panas guguran pertama terjadi pada pukul 08.02 WIB dengan tinggi kolom 200 meter dan jarak luncur kurang dari 1 kilometer. Awanpanas guguran ini tercatat diseismogram memiliki amplitudo 28 mm dan durasi 155 detik dan mengarah ke Kali Krasak," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta dalam keterangan tertulisnya, Jumat (8/1).
Sementara, awan panas guguran kedua terjadi pada jam 12.50 WIB dengan amplitudo 21 mm dengan durasi 139 detik. Hanik menuturkan awanpanas guguran ini memiliki tinggi kolom 200 meter, jarak luncur maksimal 300 meter dan mengarah ke Kali Krasak.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Dimana perubahan Merapi terlihat? Perubahan itu terjadi akibat aktivitas guguran lava dan awan panas guguran. Dilansir dari Liputan6.com pada Senin (10/7), Kepala BPPTKG Agus Budi Santoso mengatakan bahwa perubahan itu teramati berdasarkan hasil analisis morfologi pada kubah lava dari stasiun kamera Merbabu, Deles 5, dan Babadan 2 periode 30 Juni hingga 6 Juli 2023.
-
Mengapa Gunung Merapi mengeluarkan lava? Morfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi pada Gunung Marapi? Gunung Marapi yang terletak di Kabupaten Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) meletus sebanyak 186 sejak awal Desember 2023 hingga hari ini, Sabtu (24/2).
"Awanpanas guguran ketiga terjadi pukul 13.15 WIB. Awanpanas guguran ini memiliki amplitudo 10 mm dan durasi 101 detik. Awanpanas guguran meluncur dengan jarak kurang lebih 400 meter dan mengarah ke Kali Krasak," tutur Hanik.
Hanik menjabarkan awanpanas keempat terjadi pada pukul 14.02 WIB dengan amplitudo 10 mm dan durasi 92 detik. Awanpanas, sambung Hanik, tidak teramati secara visual karena cuaca disekeliling Gunung Merapi berkabut.
"Pada Kamis (7/1) teramati 19 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 800 meter. Guguran lava pijar mengarah Kali Krasak," ungkap Hanik
Hanik menambahkan selama pemantauan di hari Kamis 7 Januari 2020, tercatat ada 117 kali gempa guguran, 99 kali gempa embusan, 251 kali gempa fase banyak, dan 45 kali gempa vulkanik dangkal.
BPPTKG Yogyakarta hingga saat ini masih menetapkan Gunung Merapi pada status siaga atau level II. Penetapan status siaga ini sudah dilakukan sejak 5 November 2020 lalu. BPPTKG Yogyakarta merekomendasikan radius bahaya Gunung Merapi berada 5 kilometer dari puncak.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaMorfologi kubah lava di puncak Gunung Merapi juga mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaGuguran lava pijar itu meluncur ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaPuncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaPerubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023
Baca SelengkapnyaJarak luncur awan panas guguran maksimum 3,5 kilometer ke arah Kali Krasak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca Selengkapnya