Gunung Merapi Siaga, Pemkab Sleman Menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana
Merdeka.com - Status Gunung Merapi dinaikkan dari waspada menjadi siaga. Naiknya status Gunung Merapi ini ditetapkan oleh BPPTKG Yogyakarta sejak Kamis (5/11) pukul 12.00 WIB.
BPPTKG merekomendasikan ada 4 kabupaten yang diprediksi terdampak Gunung Merapi. Empat kabupaten ini yaitu Kabupaten Sleman yang berada di DIY serta Kabupaten Boyolali, Magelang dan Klaten yang masuk dalam provinsi Jawa Tengah.
Menanggapi naiknya status Gunung Merapi menjadi siaga, Pemkab Sleman pun menetapkan status Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi. Penetapan status Tanggap Darurat Bencana ini ditandai dengan dikeluarkannya SK Bupati Sleman dengan nomor 76/Kep.KDh/A/2020.
-
Apa yang terjadi di Gunung Merapi? Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
-
Apa yang berubah di Gunung Merapi? Perubahan bentuk kubah lava itu teramati berdasarkan analisis morfologi pada periode 30 Juni-6 Juli 2023 BPPTKG menyebut morfologi kubah lava di sebelah barat daya Gunung Merapi mengalami perubahan.
-
Apa yang terjadi di puncak Merapi? Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat. Jam masih menunjukkan pukul 05.30 pagi saat pemilik kanal YouTube KBS Vlog menerbangkan drone dari Pos Pengamatan Gunung Api Babadan menuju puncak Gunung Merapi pada 27 Februari 2024 lalu.
-
Kapan Gunung Merapi meluncurkan awan panas? Awan panas guguran itu terjadi pukul 20.26 WIB yang mengarah ke barat daya (Kali Bebeng) arah angin ke timur.
-
Apa yang dikeluarkan Gunung Merapi? Pada Rabu (2/8) dini hari pukul 00.00 hingga pagi pukul 06.00, gunung api paling aktif di tanah Jawa ini mengeluarkan 8 kali guguran lava.
-
Apa yang di luncurkan oleh Gunung Merapi? Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) melaporkan adanya luncuran awam panas guguran sejauh 2.700 meter yang keluar dari kawah Gunung Merapi di perbatasan Provinsi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
Status Tanggap Darurat Bencana ini berlaku sejak Kamis (5/11). Status ini akan berakhir pada 30 November mendatang.
Bupati Sleman, Sri Purnomo menyebut dirinya memang sudah menandatangani SK Bupati penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Gunung Merapi. Sri Purnomo menerangkan dengan penetapan status tanggap darurat tersebut Pemkab Sleman bisa mengeluarkan dana tak terduga.
Dana tak terduga, kata Sri Purnomo ini bisa dipakai untuk memenuhi kebutuhan pengungsian. Selain itu, bisa pula dipakai untuk mendanai kegiatan-kegiatan yang sifatnya darurat terkait Gunung Merapi.
"Kita akan ada mengungsikan. Kemudian berbagai kegiatan itu kan perlu dana. BPBD, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, dengan status ini semuanya bisa mengeluarkan anggaran sesuai dengan kebutuhan yang sifatnya emergency," ujar Sri Purnomo, Jumat (6/11).
Sri Purnomo merinci jika dana tak terduga yang disiapkan oleh Pemkab Sleman mencapai Rp 30 miliar. Dana tak terduga ini akan dipakai hingga akhir tahun 2020 untuk penanganan Gunung Merapi
"Kita dana tidak terduga sampai dua bulan ini ada Rp30 miliar lebih. Masih longgar. Mudah-mudahan nanti penggunaannya normal-normal saja. Kemungkinan masih sangat memungkinkan," tutur Sri Purnomo.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jarak luncur awan panas 1.000 meter ke arah barat daya atau Kali Bebeng.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali menunjukkan keaktifannya, Jumat (28/7) malam. Gunung di perbatasan DIY dan Jawa Tengah itu meluncurkan awan panas guguran sejauh 1,5 Km.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau untuk mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik serta mewaspadai bahaya lahar.
Baca SelengkapnyaPemkab setempat berupaya membuat penahan hulu sungai dari puncak gunung Marapi dan normalisasi aliran air ke pemukiman warga.
Baca SelengkapnyaHendra mengatakan, tinggi kolom asap letusan maupun hembusan maksimum 700 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi kembali mengeluarkan rentetan awan panas guguran pada Senin (4/2) sore.
Baca SelengkapnyaWarga dan wisatawan tidak melakukan aktivitas dengan radius 3 kilometer dari puncak Gunung Marapi.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi
Baca SelengkapnyaPemerintah daerah diminta menyiapkan langkah menghadapi musim penghujan atau potensi bencana hidrometeorologi berpotensi di akhir tahun 2024.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca Selengkapnya