Gunung Raung 'Rawon', letusannya kecil tetapi sering
Merdeka.com - 47.370 Penumpang baik domestik dan Internasional batal terbang dari Bandara Ngurah Rai Bali akibat abu vulkanik dari Gunung Raung. Tak hanya itu sejumlah penerbangan menuju Bali dan Lombok pun terpaksa dibatalkan.
Gunung Raung merupakan sebuah gunung berapi yang terdapat di 3 Kabupaten yakni Bondowoso, Jember dan Banyuwangi, Jawa Timur, Indonesia. Gunung ini mempunyai ketinggian 3.332 meter. Gunung Raung mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukit, hutan Dipterokarp Atas, hutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung.
Puncak Gunung Raung merupakan puncak tertinggi dari kawasan Pegunungan Ijen. Gunung ini termasuk dalam wilayah tiga kabupaten, yaitu Banyuwangi, Bondowoso, dan Jember.
-
Bagaimana letusan Gunung Ruang? Saat Gunung Ruang erupsi terlihat jelas lava berwarna oranye dan merah terlihat di puncaknya, terlebih kejadian tersebut berlangsung pada malam hari. Aktivitas gunung ini meningkat setelah kegempaan vulkanik dan awan abu. Suhunya pun memanas, letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.
-
Apa dampak letusan Gunung Ruang? Melansir dari merdeka.com, dampak dari letusan Gunung Ruang ini mengakibatkan munculnya gelombang tsunami setinggi kurang lebih 25 meter. Gelombang tersebut disusul oleh gelombang pasang yang kedua.
-
Bagaimana memprediksi erupsi gunung berapi? Cara lain untuk melihat kapan gunung berapi akan erupsi adalah dengan mengukur gas yang keluar. Ketika magma bergerak ke permukaan, gas keluar dengan cepat dan mendahului magma. Gas ini bisa diukur dari angkasa atau dari daratan.
-
Kenapa Gunung Ruang meletus? Letusan eksplosif terjadi ketika magma mulai dingin dan kental.Gas-gas terlarut hasil aktivitas vulkanik di Gunung Ruang tidak dapat keluar dengan mudah. Hal ini membuat tekanan dapat meningkat, hingga ledakan gas melontarkan pecahan batu dan lava ke udara.
-
Dimana letusan gunung berapi terjadi? Pertanyaan tersebut menjadi fokus perhatian para peneliti yang mengunjungi dataran tinggi luas dan berbatu di India Barat yang terbentuk oleh lava cair, di mana mereka melakukan pengeboran batu dan mengumpulkan sampel untuk dianalisis.
Gunung Raung memang punya sejarah kelam dalam rentang 5 abad terakhir. Letusan Gunung Raung pernah menimbulkan bencana besar.
"Gunung Raung punya sejarah meletus yang buruk," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surono, saat berkunjung di Pos Pemantau Gunung Api (PPGA) Raung di Banyuwangi, awal November 2012 lalu.
Data yang diambil dari PPGA Raung di Desa Sumberarum, Kecamatan Songgon, Gunung Raung pertama kali meletus pada tahun 1586. Letusan pertama tercatat sebagai letusan sangat dahsyat. Di saat itu semua wilayah di sekitarnya rusak dan menelan banyak korban jiwa.
Pada tahun 1597, atau sebelas tahun kemudian, Gunung dengan nama lain Gunung Rawon itu menunjukkan 'kemurkaannya' lagi. Letusan kedua tak kalah hebatnya dengan letusan pertama. Erupsi eksplosif Kala itu kembali meminta nyawa manusia. Dan sejak itu Gunung Raung sudah puluhan kali meletus.
Aktivitas vulkanis Gunung Raung meningkat sejak tanggal 21 Juni 2015. Satelit Landsat 8 NASA mendeteksi adanya dua lubang magma sehingga diperkirakan tidak akan terjadi letusan besar.
Letusan Gunung Raung bertipe letusan Strombolian, yaitu letusan kecil tetapi terus-menerus mengeluarkan pijar. Material pijar mulai menyembur pada tanggal 26 Juni 2015 dan letusan terjadi pada tanggal 4 Juli 2015. Namun, semburan materi pijar tidak keluar dari kawah meski pun daerah di sekitar Gunung Raung sudah dituruni hujan abu serta tremor.
Letaknya yang dekat dengan Pulau Dewata membuat Bali menjadi salah satu wilayah yang paling terdampak erupsi Gunung Raung. Tak ayal sejak kemarin, Bandara Ngurah Rai sudah ditutup karena tebalnya debu vulkanik.
Kepala Hukum Dan Humas Angkasa Pura Ngurah Rai, Badung, Bali, Shively Sanssouci menuturkan bahwa penutupan ini sifatnya sementara, namun bila malam nanti hingga batas waktu dibuka kembali masih ada dampak abu vulkanik Gunung Raung, maka tidak menutup kemungkinan diperpanjang kembali penutupan.
"Semalam (Kamis 9/7) kita tutup hingga pagi tadi, karena masih sangat berisiko untuk datang dan pergi pesawat. Kita perpanjang lagi penutupan. Bilamana malam nanti terjadi hal sama, tentu akan kita perpanjang waktu penutupan. Saya harap para penumpang bisa memaklumi akan risiko yang terjadi bila dipaksakan," tuturnya.
Rencananya hari ini Bandara Ngurah Rai akan dibuka kembali pukul 21.30 Wita. Shively berharap efek debu Gunung Raung tidak lagi terbawa menutupi bandara Ngurah Rai. (mdk/hhw)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejauh ini gunung api terlihat jelas, namun asap kawah tidak teramati.
Baca SelengkapnyaPada kurun waktu 15 hari, Gunung Raung sudah mengalami gempa tektonik sebanyak 71 kali.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta tidak mendekati pusat erupsi di kawah puncak dengan radius 3 kilometer.
Baca SelengkapnyaSaat ini letusan eksplosif masih tetap berlangsung dengan jangkauan lontaran lava dominan masih di sekitar area kawah.
Baca SelengkapnyaGempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,8 mengguncang Pantai Utara Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, hari ini (13/2) pukul 07.34 WIB.
Baca SelengkapnyaSetelah tertidur selama 22 tahun, pada 16 April 2024 Gunung Ruang kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaGempa bumi dengan magnitudo 4,6 mengguncang Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Gempa terjadi sekitar pukul 06.35 WIB.
Baca SelengkapnyaGunung ini terbentuk dari letusan gunung berapi Ranakah Poco Mandasawu pada tahun 1987.
Baca SelengkapnyaInformasi terbaru dari tim Badan Geologi melaporkan aktivitas Gunung Ruang masih tinggi sebagaimana hasil dari pengamatan yang dilakukan pada Jumat (3/5) malam.
Baca SelengkapnyaKegempaan tanggal 7 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA terekam sebanyak tujuh kali gempa tektonik jauh.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan catatan instansi terkait kuantitas gas SO2 terukur 57 ton per hari pada 24 November 2024.
Baca Selengkapnya