Gunung Semeru Erupsi, Warga Lumajang: Sumberwuluh Mulai Gelap
Merdeka.com - Gunung Semeru kembali erupsi pada Minggu, (4/12). Warga Desa Sumberwuluh Kecamatan Candipuro dan Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mulai mengungsi ke lokasi lebih aman.
Awan Panas Guguran (APG) sudah turun ke bawah sampai Jembatan Gladak Perak yang lokasinya tidak jauh dari dua desa tersebut.
“Di Sumberwuluh sudah mulai gelap, wedus gembelnya mulai turun,” kata Wasik, warga Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, saat dihubungi Minggu (4/12).
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Dimana abu vulkanik Gunung Semeru mengarah? Letusannya disertai lontaran abu yang mengarah ke arah selatan dan barat daya.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
Sementara Nurul Yakin, Kepala Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo mengatakan bahwa abu telah turun ke desanya. Masyarakat sudah mengungsi ke daerah aman.
"Jarak pandang pokoknya gelap. Ini masih terus turun abunya," katanya.
Desa Supiturang sendiri memiliki empat dusun di antaranya Dusun Gumukmas, Dusun Sumbersari dan Curah Kobokan yang sangat dekat dengan Puncak Gunung Semeru. Akses desa sejak letusan setahun lalu ke Lumajang terputus sejak Jembatan Gladak Perak putus.
Dampak Abu vulkanik terbawa angin mengarah ke utara sampai ke wilayah Kecamatan Pasrujambe dan Senduro. Warga merasakan hawa panas meski suasana mendung.
“Di sini hujan angin tapi hawanya panas karena ada abu vulkanik, warga juga mulai panik,” kata Ludvi, warga Desa/Kecamatan Senduro.
Senada dengan hal itu, Festy warga Desa/Kecamatan Pasrujambe mengatakan di daerahnya sudah mulai tercium bau belerang ditambah hujan abu.
“Abunya sudah sampai ke sini, bau belerang juga,” ujarnya.
Abu Sampai ke Malang
Sementara itu, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang juga mendapatkan guyuran hujan abu. Masyarakat merasakan hujan abu vulkanis tipis dari erupsi Gunung Semeru.
"Ada laporan di wilayah Kecamatan Ampelgading," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan.
BPBD Kabupaten Malang belum menerima laporan adanya dampak lebih besar atau kerusakan di wilayah Kecamatan Ampelgading. Hujan apapun sudah hilang setelah beberapa lama.
"Tidak ada kerusakan untuk di wilayah Kabupaten Malang," ujarnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru terpantau melontarkan abu vulkanik setinggi 500 meter di atas puncak.
Baca SelengkapnyaErupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaBanjir lahar dingin Gunung Semeru menerjang Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Kamis (18/4) malam.
Baca SelengkapnyaPVMBG mencatat jumlah letusan yang terjadi di gunung api tersebut sebanyak 33 kali terhitung sejak 1 Januari hingga 22 September 2023.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak pada Rabu pukul 17.02 WIB.
Baca Selengkapnya