Gunung Semeru Keluarkan Letusan Sekunder dan Lahar Dingin
Merdeka.com - Hujan yang mengguyur wilayah kaki Gunung Semeru pada Rabu (14/12), mengakibatkan terjadinya banjir lahar dingin disertai letusan sekunder. Terlihat kepulan asap yang berasal dari material sisa erupsi, membumbung ke atas menyelimuti langit kawasan tersebut akibat letusan sekunder yang mengarah ke aliran lahar Besuk Kobokan dan Kali Lanang.
Letusan sekunder tersebut terjadi lantaran endapan sisa material erupsi Semeru yang terjadi pada Minggu (4/12) lalu, terbawa aliran dari hulu sungai yang berasal dari Gunung Semeru.
"Tadi sore ada getaran banjir dan di atas juga hujan sehingga terjadi lahar dingin yang mengarah ke Besuk Kobokan dan Kali Lanang," kata Kabid Pencegahan, Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo saat dikonfirmasi.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Mengapa Semeru erupsi lagi? Gunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
-
Apa yang terjadi pada Gunung Semeru? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
Atas peristiwa itu, Wawan menyampaikan jalur penghubung Lumajang-Malang via Curah Kobokan, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo ditutup sementara.
"Untuk sementara jalur ditutup, penyeberangan lewat Curah Kobokan ditutup karena material masih banyak dan air belum surut," bebernya.
Lebih lanjut, dia menyampaikan belum ada laporan dampak yang terjadi adanya letusan sekunder tersebut.
Selain itu, ia juga mengimbau warga setempat agar tetap meningkatkan kewaspadaan dan tidak beraktivitas di sepanjang aliran sungai yang berhulu dari Gunung Semeru.
"Untuk itu kami imbau kepada masyarakat, agar tetap waspada akan potensi bahaya lahar dingin Semeru. Masyarakat yang berada di sepanjang sungai tersebut dan di bawahnya, tetap meningkatkan kewaspadaan," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga diminta waspada terhadap bencana susulan akibat letusan Semeru.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru memuntahkan letusan disertai Awan Panas Guguran (APG) pada Senin (25/12) sekitar pukul 05.12 WIB.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru di Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, kembal erupsi, Senin (12/2).
Baca SelengkapnyaGunung Merapi Dua Kali Luncurkan Awan Panas Guguran
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaTeramati kolom abu setinggi 800 meter dari puncak gunung dan guguran material ke arah Besuk Kobokan.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru erupsi dengan tinggi kolom letusan sekitar 800 meter di atas puncak pada Rabu pukul 17.02 WIB.
Baca SelengkapnyaErupsi Gunung Semeru terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 137 detik.
Baca SelengkapnyaErupsi gunung yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu terekam di seismograf.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca Selengkapnya