Gunung Sinabung Erupsi, Lontarkan Debu Setinggi 2,5 Km
Merdeka.com - Meski peringkat aktivitasnya sudah diturunkan ke Level III (Siaga), Gunung Sinabung masih saja erupsi. Gunung api di Kabupaten Karo, Sumut, itu melemparkan material vulkanik setinggi 2,5 Km, Senin (27/5) pagi.
"Erupsinya terjadi pada pukul 06.29 Wib dengan tinggi kolom abu teramati lebih kurang 2.500 meter di atas puncak atau lebih kurang 4.960 meter di atas permukaan laut," kata Armen Putra, Petugas Pos Pengamatan Gunung Api Sinabung.
Kolom abu yang teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal. Kecondongannya ke arah selatan. "Erupsi terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 41 mm dan durasi lebih kurang 6 menit 24 detik," jelas Armen.
-
Bagaimana erupsi Gunung Semeru terlihat? Menurutnya, kolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah barat daya, dan saat laporan tersebut dibuat, erupsi masih berlangsung.
-
Kapan erupsi Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 6 Mei 2024 pukul 05.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak atau sekitar 4.376 mdpl,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Mukdas Sofian, Senin (6/5).
-
Dimana erupsi Gunung Semeru terjadi? Gunung Semeru yang berada di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur mengalami erupsi dengan tinggi letusan teramati 600 meter di atas puncak atau 4.276 meter di atas permukaan laut (mdpl) pada Rabu.
-
Kapan erupsi Gunung Semeru terjadi? 'Terjadi erupsi Gunung Semeru pada Rabu, 19 Juni 2024 pada pukul 05.55 WIB,' kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Liswanto dalam keterangan tertulisnya yang diterima di Lumajang, dilansir Antara, Rabu (19/6).
-
Dimana lokasi erupsi Semeru? Gunung Semeru yang memiliki ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut (mdpl) di perbatasan Kabupaten Lumajang dengan Malang, Jawa Timur (Jatim), kembali erupsi disertai dengan letusan abu vulkanik.
-
Dimana Gunung Sinabung berada? Gunung Sinabung merupakan gunung api di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Saat ini tingkat aktivitas Gunung Sinabung berada di Level III (Siaga). Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) menurunkan tingkatannya dari Level IV (Awas) pada pekan lalu, terhitung Senin (20/5). Penurunan ini dilakukan setelah mereka melakukan analisis data visual dan instrumental serta potensi ancaman bahayanya.
Begitupun, Badan Geologi KESDM merekomendasikan masyarakat agar tidak melakukan aktivitas pada desa-desa yang sudah direlokasi di dalam radius 3 Km untuk sektor Barat-Selatan, radius 5 Km untuk sektor Selatan-Timur, radius 4 Km untuk sektor Timur-Utara, dan radius 3 Km untuk sektor Utara-Barat dari puncak Gunung Sinabung.
Jika terjadi hujan abu, masyarakat diimbau memakai masker saat keluar rumah. "Masyarakat yang berada dan bermukim di dekat sungai-sungai yang berhulu di Gunung Sinabung agar tetap waspada terhadap bahaya lahar," tegas Armen.
Gunung Sinabung berada pada posisi koordinat 3°10' LU dan 98°23,5' BT, dengan ketinggian puncak 2.460 meter dari permukaan laut. Pada tanggal 3 November 2013, tingkat aktivitas Gunung Sinabung dinaikkan dari Level II (Waspada) menjadi Level III (Siaga). Karena peningkatan aktivitas vulkanik terus berlanjut, pada 24 November 2013 tingkat aktivitas Gunung Sinabung dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Pada tanggal 8 April 2014 tingkat aktivitas Gunung Sinabung sempat diturunkan dari Level IV (Awas) menjadi Level III (Siaga). Namun. aktivitasnya meningkat kembali, sehingga terhitung 2 Juni 2015 Pukul 23:00 Wib dinaikkan dari Level III (Siaga) menjadi Level IV (Awas).
Gunung api Sinabung terdata sudah ribuan kali erupsi. Berdasarkan catatan pos pemantau, erupsi tertinggi terjadi pada 2013. Saat itu tinggi kolom abu mencapai 11 kilometer.
Keaktifan Gunung Sinabung sebelumnya tidak tercatat sejak 1600-an. Setelah ratusan tahun, letusan pertama terekam pada 27 Agustus 2010. Erupsi hanya berlangsung hingga September.
Tiga tahun kemudian, pada September 2013, Gunung Sinabung kembali erupsi dan menunjukkan aktivitas vulkanik yang tinggi hingga saat ini. Sejak 2 Juni 2015, status gunung ini dinaikkan ke level IV atau 'Awas'.
Aktivitas Gunung Sinabung secara langsung telah mengambil korban jiwa sebanyak 28 orang. Para korban umumnya terpapar awan panas.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Ibu yang berstatus level II atau waspada itu mempunyai aktivitas vulkanik yang terbilang aktif.
Baca SelengkapnyaTerjadi erupsi Gunung Semeru pada Jumat, 12 April 2024, pukul 03.31 WIB
Baca SelengkapnyaGunung Semeru berstatus Siaga atau Level III, sehingga pihak PVMBG memberikan rekomendasi agar masyarakat tidak melakukan aktivitas sejauh 13 km dari puncak.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat.
Baca SelengkapnyaGunung Anak Krakatau melontarkan abu dengan tinggi kolom hingga 1.400 meter di atas puncak atau sekitar 1.557 meter di atas permukaan laut.
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah barat laut.
Baca SelengkapnyaGunung Semeru masih berstatus Siaga atau Level III.
Baca SelengkapnyaErupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21 mm dan durasi 114 detik.
Baca SelengkapnyaGunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), kembali erupsi pada Jumat (23/2). Gunung itu memuntahkan abu setinggi 500 meter.
Baca SelengkapnyaPada 16 Mei 2024, pukul 15.00 Wit, Badan Geologi resmi menaikkan status Gunung Ibu dari sebelumnya siaga atau level III menjadi awas atau level IV
Baca SelengkapnyaKolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur.
Baca SelengkapnyaKolom abu vulkanik teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang.
Baca Selengkapnya