Guru Bergejala Covid-19 Paksa Masuk Sekolah, Klaster Pendidikan Muncul di Tasik
Merdeka.com - Salah satu sekolah di Kecamatan Tamansari, Kota Tasikmalaya menjadi klaster penyebaran Covid-19. Hal tersebut terjadi setelah seorang guru yang bergejala Covid-19 memaksakan diri melakukan aktivitas. Dampaknya, puluhan orang terkonfirmasi positif Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Asep Hendra mengatakan bahwa klaster pendidikan di Kecamatan Tawang berawal dari seorang guru yang mengalami gejala batuk dan pilek yang tetap berangkat ke sekolah.
“Setelah dites, guru tersebut ternyata terkonfirmasi positif Covid-19. Itu terus menyebar ke TU sekolah, lalu ada kegiatan dan menyebar ke guru yang lain. Selanjutnya, ternyata juga ada siswa dua orang, termasuk kepala sekolah positif terkonfirmasi," kata Asep, Senin (15/3).
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Bagaimana siswi terdampak penyakit? Mereka melaporkan penyakit ini telah melumpuhkan kaki mereka, sehingga sebagian besar dari mereka tidak mampu berjalan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara SD Negeri 20 Palembang menarik siswa baru? Tiga peserta yang tinggal di sekitar sekolah tersebut mendaftar secara offline. Sementara pada saat PPDB sistem online tak satu pun calon siswa yang mendaftar.
Dari klaster tersebut, diungkapkan Asep, pihaknya sudah melakukan tes swab kepada 50 orang. Hingga saat ini, diketahui 20 orang terkonfirmasi positif dari lingkungan sekolah itu.
“Dua orang adalah siswa, sisanya adalah guru dan karyawan sekolah,” ungkapnya.
Untuk dua siswa yang terpapar virus corona, Asep menyebut bahwa pihaknya belum mengetahui apa penyebabnya, karena dari keterangan pihak sekolah belum ada kegiatan pembelajaran tatap muka.
Dugaan awal, siswa itu sempat datang ke sekolah untuk menyerahkan tugas karena sekolah yang menjadi klaster adalah sekolah kejuruan yang harus ada prakteknya.
Walau begitu, ia mengaku tidak bisa berspekulasi lebih karena hingga saat ini jumlah siswa yang terpapar berjumlah 2 orang. Saat ini, pihaknya masih melakukan penyelidikan, apalagi di sekolah itu terdapat asrama siswa.
"Apakah ada siswanya tinggal di asrama, kita belum mendapatkan informasi secara utuh. Kita masih perdalam," ucapnya.
Saat ini, 20 orang yang terpapar Covid-19 dari klaster pendidikan itu 14 diantaranya dirawat di rumah sakit Dewi Sartika. Untuk empat lainnya memilih pulang ke daerahnya masing-masing, dan sisanya menjalani isolasi mandiri.
“Mayoritas berstatus sebagai orang tanpa gejala (OTG). Namun, ada satu dua yang mengalami gejala demam, batuk, dan pilek,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Puskesmas Tamansari, Mohammad Ali Syaban memastikan bahwa sekolah yang menjadi klaster penyebaran Covid-19 di wilayahnya belum menggelar kegiatan pembelajaran tatap muka. Adanya siswa yang terpapar, menurutnya karena keduanya tinggal di asrama sekolah.
“Walau tinggal di asrama sekolah, para siswa tetap melakukan pembelajaran secara daring. Namun, karena sekolah kejuruan, tetap ada praktik yang harus dilakukan para siswa. Di asrama itu ada beberapa siswa, kita sudah tes semua. Yang positif hanya dua orang siswa. Sisanya guru dan pegawai sekolah," katanya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini bermula dari salah satu pelajar yang belum sembuh total dari cacar air masuk sekolah
Baca SelengkapnyaAkibat kondisi itu, pemkot menerapkan kebijakan belajar jarak jauh.
Baca SelengkapnyaAkibat wabah tersebut, sekolah meliburkan sementara.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaKepala Sekolah SDN Blok I Cilegon Buang Safrudin mengatakan 33 siswa dari kelas 1 B terpaksa dipulangkan untuk mencegah penularan cacar air kepada siswa lainnya
Baca SelengkapnyaGuru yang diduga melakukan pencabulan diketahui merupakan seorang laki-laki berusia 36 tahun.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaTersangka juga memberikan uang sebesar Rp20 ribu kepada korbannya.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 52 detik itu menampilkan guru dan sejumlah siswa baik perempuan hingga laki-laki duduk di lantai bersama beberapa botol miras.
Baca SelengkapnyaGuru dan murid sekolah di Palembang harus kembali menjalani pembelajaran jarak jauh gara-gara kabut asap karhutla yang tak kunjung teratasi.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus Covid-19 terjadi di DIY. Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY saat ini sudah tercatat 61 kasus positif Covid di provinsi itu.
Baca SelengkapnyaHingga 19 Desember 2023, jumlah kasus Covid-19 JN.1 mencapai 41 kasus.
Baca Selengkapnya