Guru dan petugas kebersihan diringkus usai sodomi 3 santri di Malang
Merdeka.com - Polisi meringkus guru mengaji dan petugas kebersihan sekolah asrama di Kota Malang, Jawa Timur. Keduanya ditangkap atas dugaan pencabulan tiga muridnya.
M (34), yang tengah menempuh pendidikan Strata-3 (S-3) di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Malang diduga melakukan sodomi puluhan kali terhadap muridnya.
"Perbuatan tersangka dilakukan sejak Januari hingga April. Baru dilaporkan pada 5 Mei lalu," kata AKBP Asfuri, Kapolres Malang Kota di Mapolresta, Rabu (9/5).
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Di mana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa yang membacok guru di Demak? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Asfuri mengatakan, perbuatan tersangka dilakukan pada korbannya di dalam tempat ibadah, serta sebuah ruangan di masjid kompleks sekolahan tersebut. Aksi dilakukan ketika murid-muridnya selesai belajar yang didampingi oleh pelaku.
Modus tersangka, awalnya menegur korbannya yang dianggap berisik dan mengganggu temannya yang sedang mengaji. Korban kemudian dihukum dengan digelitik, ditelanjangi dan akhirnya dicabuli dengan cara disodomi.
Sementara korban lain mengaku diajak tidur di masjid sebelum kemudian dicabuli saat tertidur. Sudah tiga korban yang melaporkan aksi para tersangka dan kemungkinan bisa bertambah.
M yang sudah mengajar ngaji di tempat tersebut sejak sejak 2017 itu melakukan perbuatannya berulang kali kepada murid-muridnya. Korban juga mengaku dicabuli saat tidur di kamar masjid kompleks sekolah tersebut.
Tersangka menolak mengakui perbuatannya. Namun bukti dan pengakuan korban menguatkan perbuatan pelaku.
Awalnya polisi mengamankan AAS (30) seorang petugas kebersihan sekolah tersebut yang mengakui pernah satu kali mencabuli seorang korbannya pada Desember 2017. Baik tersangka M maupun AAS berstatus buang atau belum menikah.
"Kasus terbongkar setelah salah satu murid melapor pada orang tuanya, tetapi akhirnya dua korban lainnya turut melaporkan," ujar Asfuri.
Hasil visum dokter menunjukkan adanya luka di bagian dubur korban. Korban juga mengaku kalau tersangka telah melakukan perbuatannya berkali-kali. Korban kini mendapat pendampingan dari psikolog guna pemulihan trauma.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaKorban kelima berinisial N mengaku telah cabuli pelaku berinisial MHS di tempat pengajian.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di Bekasi diduga telah melakukan pencabulan ke beberapa santri perempuan sejak 2020 lalu.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, kata Widodo, sudah ada tiga orang yang diduga menjadi korban pencabulan guru ngaji itu melapor ke polisi.
Baca SelengkapnyaDua guru ngaji di salah satu pesantren di Desa Karangmukti, Kecamatan Karangbahagia, Kabupaten Bekasi ditetapkan sebagai tersangka.
Baca SelengkapnyaDari sebelumnya tiga orang, kini menjadi empat korban.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPerbuatan tersebut dilakukan berulang kali kepada kelima korban dengan rentang waktu yang berbeda-beda sejak tahun 2018 hingga Juli 2023.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca Selengkapnya