Guru khawatir murid protes bila sekolah seharian diterapkan
Merdeka.com - Para guru di sekolah reguler mengaku keberatan jika wacana sekolah seharian jadi diterapkan. Alasannya, kebanyakan sekolah reguler masih kekurangan guru karena jumlah siswa dan guru tidak seimbang. Dikhawatirkan juga para murid bakal protes.
Seperti dikeluhkan Vita, seorang guru sekolah dasar di bilangan Jagakarsa, Rabu (10/8). Menurut dia, untuk jam belajar normal saja yang hanya sampai 11.30 WIB kerap kali murid mengeluh jika bel pulang telat walaupun hanya lima menit. "Apalagi kalau sampai jam 17.00 WIB yang ada murid-murid protes," kata Vita.
Jumlah guru tidak sebanding dengan murid juga dianggap makin membebankan. "Di sekolah ini aja ada sekitar 400 murid, sedangkan guru hanya 15 orang. Kita kewalahan kalau jadi diterapkan," ujarnya. "Kalau kondisinya begitu kan nggak seimbang," tambahnya.
-
Siapa yang menyebutkan pendidikan sebagai beban? 'Secara ideologis, pendidikan tidak dilihat sebagai tanggung jawab negara, tetapi sebagai beban. Sejak 2016 ada kebohongan, karena ternyata anggaran pendidikan 20% sebagian untuk anggaran dana desa,' ujarnya.
-
Kenapa anak stres karena pelajaran? Anak-anak sering kali menghadapi rutinitas sekolah yang padat, termasuk tuntutan nilai akademis yang tinggi. Hal ini dapat menyebabkan stres karena mereka harus menyeimbangkan kegiatan sekolah dengan kegiatan lain seperti les privat, kegiatan ekstrakurikuler, dan tugas rumah yang banyak.
-
Kenapa gaji guru di Indonesia rendah? Pertimbangannya, pendapatan yang dianggap tidak cukup mensejahterakan kehidupan.
-
Apa yang membuat guru kesulitan? Viral, Video Guru Susah Sebut Nama Muridnya: Ini Bacanya Gimana ya? Sang guru kesulitan menyebut nama muridnya. Zaman semakin berkembang, nama-nama anak sekarang juga semakin unik dan terkadang sulit untuk diucapkan.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang menjadi masalah utama pendidikan? 'Lembaga pendidikan kita sedemikian rupa berada di bawah struktur politik yang menggerogoti kualitas,' katanya.
Sementara itu, murid pun mengaku tidak setuju jika full day school dijalankan. Karena hal itu justru bisa membuat siswa jadi jenuh. "Yang ada pada malas. Sekolah sampai siang saja sudah bosan di sekolah mulu dari pagi," kata Karlina salah satu murid.
Walaupun fasilitas di sekolah ditingkatkan namun hal itu tidak lantas membuat siswa betah seharian ada di lingkungan sekolah. Terlebih beberapa siswa juga mengikuti les di luar sekolah. "Paling juga sesaat kalaupun ada fasilitas bagus. Nanti kelamaan juga bosan," pungkasnya. (mdk/ang)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Saya kaget juga bahwa tingkat stres guru itu lebih tinggi dari pekerjaan yang lain," kata Jokowi
Baca SelengkapnyaMereka hanya terduduk lemas sambil meratapi upahnya yang tidak kunjung dibayar.
Baca SelengkapnyaSekolah-sekolah di bawah 43 pemerintah daerah kekurangan 2.397 guru hingga September.
Baca SelengkapnyaSejumlah guru di Medan mengaku belum menerima gaji sebab ditahan kepala sekolah.
Baca SelengkapnyaAnak yang terlalu banyak aktivitas bisa memiliki kehidupan yang sibuk dan butuh bantuan orangtua untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaFraksi PKS di DPR mengkritik keras soal program makan siang gratis yang dikabarkan akan menggunakan anggaran Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Baca SelengkapnyaSekitar 40 persen guru sekolah dasar dan menengah di Prancis mengikuti aksi mogok kerja pada hari Kamis (1/2/2024).
Baca SelengkapnyaPakai pita bertuliskan #saveAkbar, ini momen rekan seprofersi Pak Akbar beri dukungan.
Baca SelengkapnyaJangan lagi ada yang menggunakan UU Perlindungan Anak untuk menjerat guru-guru di sekolah.
Baca Selengkapnya