Guru honorer mau jadi PNS lewat jalan pintas, Rp 10 juta hilang
Merdeka.com - Sejumlah guru honorer K2 di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah tertipu. Mereka dijanjikan masuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) pada November tahun 2013 lalu, namun hingga pengumuman penerimaan CPNS, satupun nama mereka tak tercantum. Padahal mereka sudah menyetor uang muka sebesar Rp 10 juta, dari jumlah keseluruhan yang diminta sebesar Rp 50 juta.
Sinung, salah satu korban mengatakan, awalnya ia mendapat informasi adanya peluang menjadi PNS melalui pengangkatan Guru Honorer. Usai mendapat informasi, ia berkonsultasi dengan pimpinannya yang juga Kepala UPTD Dinas Pendidikan Sambirejo, Purwaningsih. Melalui Purwaningsih keinginan para korban diteruskan kepada salah seorang pensiunan PNS bernama Sukarman, warga Plumbungan Indah. Namun sesuai kesepakatan, Sukarman memberikan satu syarat, para guru honorer tersebut harus menyetor uang sebesar Rp 50 juta agar bisa diangkat menjadi PNS.
"Uang Rp 50 juta dibayar Rp 10 juta dulu sebagai tanda jadi atau setoran awal. Sisanya Rp 40 juta dibayarkan setelah nanti diterima atau setelah pengumuman. Kalau nanti tidak diterima, uang muka Rp 10 juga akan dikembalikan," ujar Sinung kepada wartawan di UPTD Dinas Pendidikan Sambirejo, Sragen, Jumat (19/8).
-
Siapa korban penipuan uang? “Ya Tuhan duit Rp 2.000 dibuat jadi Rp 20.000 ditambahnya nol, Astagfirullah.. Astagfirullah,“ ujar pedagang wanita yang diduga jadi korban penipuan.
-
Siapa pelaku penipuan? Kelima tersangka tersebut telah dilakukan penahanan sejak tanggal 26 April 2024 dan terhadap satu WN Nigeria sudah diserahkan kepada pihak imigrasi untuk diproses lebih lanjut,' tuturnya.
-
Siapa yang mendapatkan uang jajan Rp 10 juta? Devano menerima tunjangan bulanan sampai dengan Rp 10.000.000 dari orang tuanya.
-
Siapa yang terlibat dalam penipuan ini? Ia dituduh sebagai kaki tangan Barbara, namun tampaknya sangat bersedia untuk bersaksi melawan istrinya itu dengan imbalan hukuman yang lebih ringan.
-
Siapa yang diminta membayar pungutan Rp10 juta? Miris, seorang warga yang hidup di bawah garis kemiskinan di Desa Kendayakan, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serang, Banten, batal menerima bantuan bedah rumah dari pemda setempat.Bukan tanpa alasan warga bernama Ahmad Turmudzi (49) itu tidak jadi mendapatkan bantuan renovasi. Sebab, agar perbaikan bisa dilaksanakan dirinya diduga harus membayar uang pungutan sebesar Rp10 juta.
-
Dimana penipuan itu terjadi? Aksi seorang Warga Negara Asing (WNA) melakukan pungutan liar (Pungli) berkedok sumbangan agama menyasar warga Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.
Dia menguraikan, selain dirinya, ada 5 kerabatnya yang juga menjadi korban. Kelima saudaranya yang juga guru honorer itu juga menyetor uang muka sebesar Rp 10 juta ke Sukarman, melalui dirinya. Namun hingga pengumuman K2 tahun 2015, tak satupun guru honorer yang diterima. Dan uang muka Rp 10 juta yang seharusnya dikembalikan juga tak ada kabarnya.
"Mereka minta uang Rp 10 juta dikembalikan. Saya kan ikut merasa bertanggung jawab, padahal saya tidak mengambil keuntungan sedikitpun," keluhnya.
Sinung mengaku sudah berusaha menagih ke Sukarman, namun usahanya tersebut selalu tak membuahkan hasil. Setiap ia berusaha ke rumah Sukarman, pintu rumah dan pagarnya selalu terkunci rapat.
"Kalau uangnya tak segera dikembalikan, kami akan melaporkan dia ke polisi," pungkas Sinung.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Untuk meyakinkan korban, tersangka mengatakan apabila tidak lulus maka uang bakal dikembalikan tanpa kurang sedikit pun.
Baca SelengkapnyaUntuk bisa lulus sebagai CPNS, pelaku memberi syarat kepada korban memberikan uang Rp40 juta.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca SelengkapnyaIa menjelaskan bahwa pengungkapan perkara itu berawal dari penemuan seorang lelaki dalam kondisi terikat lakban pada Sabtu.
Baca SelengkapnyaGuru tersebut ingin mengajar sebagai bentuk pengabdian dan pelayanan
Baca SelengkapnyaIa mengaku dijanjikan uang sebanyak Rp20 juta sebagai imbalan telah mengerjakan tes CPNS.
Baca SelengkapnyaPendataan ulang guru honorer tersebut untuk bisa memastikan jumlah tenaga pendidik mulai dari guru honorer, PNS dan P3K yang masih aktif.
Baca SelengkapnyaPanitia SKD CPNS Kemenkumham Jatim menemukan aksi perjokian dan mengamankan mahasiswa yang mencoba menggantikan salah satu peserta.
Baca SelengkapnyaSoalnya kabar yang menyebut uang Rp900 juta dipakai Briptu WR buat judi online masih didalami.
Baca SelengkapnyaData Pokok Pendidikan (Dapodik) guru honorer tidak dinonaktifkan dan akan tetap melekat pada mereka.
Baca SelengkapnyaEmpat mantan pegawai PT PNM Unit Mekaar di Garut harus mendekam di penjara karena diduga terlibat penggelapan dana dengan modus kredit fiktif.
Baca SelengkapnyaSeorang pria di Banyuasin dilaporkan ke polisi karena penipuan Rp2,1 miliar. Namun dia belum dapat diproses karena berstatus caleg.
Baca Selengkapnya