Guru paksa 13 murid merokok & ngopi dicampur lotion anti-nyamuk
Merdeka.com - Sebanyak 13 siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Ulum di Desa Banjarturi, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, mengalami perlakuan yang tidak manusiawi dari gurunya sendiri.
Belasan siswa dipaksa oleh sang guru berinisial MAK untuk merokok dan minum kopi yang telah dioplos dengan lotion anti-nyamuk.
Yaumi Akbar, salah seorang siswa korban mengatakan, kasus yang terjadi pada Selasa 12 November lalu itu, bermula dari pernyataan sejumlah siswa yang mengaku sering merokok dan minum minuman keras di luar jam sekolah.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
-
Bagaimana guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
Menanggapi informasi itu, MAK selanjutnya memberikan hukuman dengan cara memaksa belasan siswanya untuk menghisap rokok dan meminum kopi yang sudah dioplos dengan lotion anti-nyamuk.
Yaumi Akbar mengungkapkan, tindakan guru MAK tidak hanya sebatas itu, melainkan juga melakukan pemukulan terhadap beberapa siswa yang membantah perintahnya.
"Saya disuruh ke depan kelas, lalu disuruh merokok dan asapnya nggak boleh dikeluarin. Rokoknya juga sudah diolesi balsam dan lotion anti nyamuk. Setelah saya merasakan dada sesak, sebab saya disuruh merokok sampai 4 batang,” kata Yaumi, Kamis(21/11).
Kejadian serupa yang dilakukan guru MAK juga dialami oleh murid lainnya M Suhadi. Dirinya disuruh minum kopi yang sudah diludahi oleh teman satu kelas dan dioplos dengan lotion anti nyamuk.
"Saya disuruh minum kopi dicampur ludah teman satu kelas dan dicampur air hujan. Saya juga disuruh merokok yang sudah diolesi lotion obat nyamuk Soffel dan serbuk obat nyamuk bakar,” kata Suhadi.
Salah satu orang tua siswa, Winarsih mengatakan, dirinya mengaku tidak terima dengan hukuman paksa yang telah dilakukan oleh oknum guru MAK terhadap anaknya.
Winarsih mengungkapkan, usai menjalani hukuman paksa itu, anaknya mengaku mual-mual dan batuk-batuk selama dua hari.
Setelah didesak akhirnya mengaku telah dipaksa oleh gurunya MAK untuk merokok dan minum kopi bercampur lotion anti nyamuk.
“Atas perlakuan oknum guru itu, kami langsung melaporkan kejadian yang menimpa anak kami ke Polisi pada Sabtu 16 November 2013. Namun sampai dengan hari Kamis ini, rupanya belum ada tindakan yang dilakukan. Oleh karena itu kami mendatangi Kepala Desa untuk minta dukungan agar kasus yang menimpa anak-anak kami segera diusut tuntas,” tegas Winarsih.
Hingga berita ini ditulis, belum ada tindakan hukum dari aparat terhadap oknum guru yang bersangkutan. Diinformasikan oknum guru MAK yang dimaksud belum menampakkan batang hidungnya di sekolahan.
Namun sejak mengalami siksaan keji itu, para siswa mengaku tidak berani berangkat ke sekolah, lantaran trauma atas tindakan gurunya MAK itu. Mereka terus menuntut agar kasus yang menimpanya segera diusut tuntas sesuai hukum yang berlaku.
Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Warureja, Aiptu Pana Wiryasa, mengungkapkan kasus oknum guru yang memaksa siswanya merokok dengan campuran berbagai jenis obat seperti lotion anti nyamuk, serta meminum air kopi bercampur air hujan dan air ludah itu sudah dalam proses penyelidikan.
"Kasusnya sudah dalam proses penyelidikan. Dan Jumat (22/11) besok kita panggil tiga saksi untuk dimintai keterangan," tandasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertikaian antara murid dan guru ini ujungnya berakhir damai, padahal sang guru mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaAksi guru ini diduga maraknya kekerasan yang dilakukan wali murid.
Baca SelengkapnyaVideo berdurasi 52 detik itu menampilkan guru dan sejumlah siswa baik perempuan hingga laki-laki duduk di lantai bersama beberapa botol miras.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaDinas Pendidikan Pemprov Jakarta memastikan telah mengambil tindakan atas kejadian itu.
Baca SelengkapnyaTersangka memanfaatkan cita-cita korban yang ingin menjadi polisi dan TNI. Ia pun mengimingi mereka bisa mencapainya dengan sebuah syarat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 11 siswi SMKN 56 Jakarta mengaku menjadi korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan guru seni budaya di sekolah kejuruan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah polisi melakukan penyelidikan ke pesantren yang berada di Kecamatan Candung itu sejak awal Juli.
Baca SelengkapnyaMenurutnya saat itu orang tua komplain karena anaknya tidak berkata jujur.
Baca SelengkapnyaGuru ini tanpa ragu adang bus yang main klakson basuri di depan sekolah.
Baca Selengkapnya