Guru SD di Bali lempar asbak ke mata murid hingga bengkak
Merdeka.com - Haikal Setia Hendriansah, siswa kelas 4 SD Negeri 2 Banyubiru, Jembrana, Bali dilempar asbak oleh KS, guru setempat saat jam mengajar. Akibat pelemparan itu, mata kanan Haikal bengkak cukup parah.
Ayah Haikal, Sidik melaporkan KS ke polisi setelah melihat mata kanan anaknya bengkak. Dia mengatakan KS sudah beberapa kali melakukan kekerasan terhadap siswanya.
Namun, Sidik akhirnya mencabut laporannya karena kasihan melihat pelaku. Walaupun begitu, Sidik mengajukan tiga syarat pencabutan laporan yaitu KS dipindahkan dari SD Negeri 2 Banyubiru, menanggung biaya pengobaan mata anaknya hingga sembuh, dan menjamin anaknya bisa pindah sekolah.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Kenapa guru itu mencabuli murid? 'Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Siapa guru yang mencabuli murid? Kasat Reskrim Polres Kota Pariaman, Iptu Rinto Alwi mengatakan, peristiwa itu terjadi beberapa bulan yang lalu dan pelaku sudah berhasil diamankan. 'Kejadian tahun ini, beberapa bulan yang lalu. Pelaku berhasil ditangkap pada 15 Mei 2024. Pada 29 Mei 2024 perkaranya sudah dilimpahkan ke Kejaksaan,' tuturnya.
"Semua syarat tersebut dia penuhi. Anak saya juga sudah pindah ke MI Negeri Banyubiru, meskipun cukup banyak persyaratan dari sekolah tersebut yang harus saya tandatangani," kata dia seperti dilansir dari Antara, Minggu (7/9).
Pihak MI Negeri Banyubiru sempat khawatir jika dirinya akan melapor ke polisi, jika terjadi apa-apa terhadap anaknya di sekolah. "Sebenarnya kalau tidak keterlaluan seperti di SD Negeri 2 Banyubiru, saya tidak akan lapor polisi. Yang penting kalau ada apa-apa sama anak saya, ada yang memberikan keterangan kepada orangtua, jangan dibiarkan pulang sendiri seperti di SD itu," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Dikporaparbud Kabupaten Jembrana, Nengah Alit, menegaskan KS sudah dipindahkan agar murid-murid di SD Negeri 2 Banyubiru tidak trauma. "Kami juga sudah tahu kalau orangtua murid yang melapor ke polisi sudah mencabut laporannya," katanya.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Jembrana, Ajun Komisaris Gusti Made Sudarma Putra mengatakan orangtua murid telah berdamai dengan pelaku dan telah mencabut laporannya.
"Orangtua murid yang menjadi korban berdamai dengan pelaku, dan mencabut laporannya sehingga proses hukum kasus ini kami hentikan," kata Made. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaMiris, seorang guru dibacok muridnya sendiri hingga kritis saat tengah mengajar di kelas. Sempat dilarikan ke rumah sakit, begini kondisinya sekarang.
Baca SelengkapnyaDisdik Sukabumi berkoordinasi dengan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) dan pengawas terkait permasalahan ini.
Baca SelengkapnyaOrang tua murid yang melukai mata guru dengan ketapel masih dikejar. Keberadaan sudah terendus.
Baca SelengkapnyaPadahal guru itu mengaku tidak sengaja karena murid itu sembunyi di balik pintu.
Baca SelengkapnyaGuru di Sumbara Barat dilaporkan orang tua murid ke polisi
Baca SelengkapnyaKronologi berawal pada Senin sekitar pukul 07.00 Wib saat para guru sedang menyiapkan perlengkapan untuk Ulangan Tengah Semester (UTS) murid.
Baca SelengkapnyaOrang tua tersebut tidak setuju dengan hukuman yang diterima anaknya
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaPolisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaSang pejabat bahkan sudah membuatkan draf susunan kalimat yang diminta untuk dibacakan di hadapan awak media.
Baca Selengkapnya