Guru SD Tulungagung pukul siswi anak pejabat
Merdeka.com - Saiful Aziz, guru SD di Tulungagung, Jawa Timur, memukul L, salah satu siswinya yang kebetulan anak pejabat daerah setempat, menggunakan penggaris kayu hingga korban mengalami luka memar pada bagian kaki. Pelaku memukul korban tanpa alasan yang jelas.
Suyanto, Kabag Kesra Pemkab Tulungagung yang juga ayah kandung siswi kelas III korban pemukulan tersebut mengatakan, pihaknya telah menerima permohonan maaf dari oknum guru bersangkutan.
"Iya, tapi yang penting gurunya sudah minta maaf dan menyadari kesalahannya. Saya juga tidak ingin memperpanjang urusan (ke ranah hukum)," ujar Suyanto saat dikonfirmasi seperti dilansir Antara, Jumat (15/11).
-
Kenapa siswa membacok guru? Terkait kejadian ini, Kasatreskrim Polres Demak AKP Winardi mengatakan, pelaku tega membacok gurunya sendiri diduga karena tidak terima mendapat nilai jelek.
-
Apa yang dilakukan guru terhadap murid? Korban dicabuli pada saat jam pelajaran dengan diiming-iming uang. Aksi itu ada yang dilakukan pelaku di pustaka, dan ada juga di kelas. Kejadian sudah berulang-ulang,' jelasnya.
-
Apa yang dilakukan siswa terhadap gurunya? Seorang siswa Madrasah Aliyah (MA) YASUA, Desa Pilangwetan, RT 02 RW 03, Kecamatan Kebonagung, tega membacok gurunya sendiri.
-
Bagaimana siswa membacok gurunya? Peristiwa itu terjadi pada Senin (25/9) pukul 09.30 WIB. Saat itu sang guru sedang mengawasi PTS (Penilaian tengah semester). Akibat insiden itu, guru mengalami luka serius dan mendapat perawatan di RS Wongsonegoro, Semarang.
-
Kenapa Pak Guru marah ke murid? Ana sawijining murid SD sing tekon karo gurune sing ndilalah lagi rada nesu.
-
Kenapa mata siswi itu ditusuk? Namun karena tidak mau menuruti, pelaku akhirnya emosi dan melakukan penganiayaan kepada korban hingga mata sebelah kanan mengalami cedera akibat ditusuk dengan menggunakan tusuk cilok.
Menurut Suyanto, tindakan pemukulan terhadap siswa, sekalipun berulah nakal atau melakukan pelanggaran, adalah berlebihan. "Jangan sampai yang seperti ini terulang lagi," tandasnya.
Peristiwa pemukulan menggunakan alat penggaris kayu sepanjang satu meter itu terjadi pada saat jam pelajaran menggambar, Rabu (13/11). Saat itu, L yang putri pejabat itu mengumpulkan buku gambar di meja guru, sama seperti yang dilakukan siswa-siswi lain sekelasnya.
Namun entah karena melakukan kesalahan apa, guru Saiful Aziz tiba-tiba memukulkan penggaris kayu ke arah kaki L saat berjalan hendak kembali ke bangkunya.
Peristiwa pemukulan itu membuat kaki L memar dan spontan menangis. Putri mantan Kabag Humas Pemkab Tulungagung itu bahkan sempat trauma, sampai sang guru datang ke rumahnya dan menyampaikan permintaan maaf secara lisan. Dia mengaku hanya pasrah jika atas insiden itu dijatuhi sanksi kedinasan.
"Saya sudah bertemu dengan orang tuanya dan menyampaikan permohonan maaf. Saya khilaf," aku Saiful Aziz enggan berkomentar banyak mengenai kasusnya.
Sekretaris Dinas Pendidikan dan dan Kebudayaan Kabupaten Tulungagung, Bambang Triono mengatakan, pihaknya melakukan investigasi atas insiden pemukulan tersebut. "Yang jelas dari Dispendik tetap akan lakukan evaluasi dan klarifikasi. Jangan sampai kasus ini kembali terulang," jawabnya.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi juga telah memeriksa sejumlah saksi dan mengumpulkan sejumlah bukti.
Baca SelengkapnyaTim meminta Kepala sekolah SMP I Sindangbarang bertanggung jawab atas kejadian tersebut karena dianggap lalai.
Baca SelengkapnyaHasil pemeriksaaan, EL mengalami patah tulang dan sendi bahu bergeser.
Baca SelengkapnyaVideo aksi bullying ini sempat viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaDua guru di NTT dipolisikan karena kasus penganiayaan anak di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKorban sudah meminta maaf dan menangis, tetapi tidak diindahkan pelaku.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui apa motif guru menyiksa siswanya dengan sadis.
Baca SelengkapnyaKorban diketahui inisial M, siswa kelas V di salah satu SD di Palembang. Sementara pelaku adalah siswa kelas VI di sekolah yang sama.
Baca SelengkapnyaMulanya, korban ribut dalam majelis lalu diberitahu terduga pelaku. Tetapi tak juga didengar hingga terjadilah peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaSeorang siswa SD viral di media sosial karena berkata kotor dan mencoba memukul gurunya. Namun, belakangan justru sang guru yang meminta maaf.
Baca SelengkapnyaDampak kejadian itu, aktivitas belajar mengajar di sekolah untuk sementara waktu diliburkan.
Baca SelengkapnyaKorban juga dipaksa sujud dan mencium kaki pelaku. Kepalanya didorong ke bawah oleh salah satu pelaku, sementara pelaku lain tertawa
Baca Selengkapnya