Guru SMP di Blitar tewas ditikam parang oleh suaminya
Merdeka.com - Titik Mugiarti (51), Guru SMPN 1 Sanankulon, warga Jalan Toba Blok F RT 01/RW 7, Kelurahan Tanjungsari, Kecamatan Sukorejo, Kota Blitar tewas secara setelah ditikam dengan parang oleh suaminya, Yoni Prihadi (51), Kamis (24/3).
Kejadian ini diketahui setelah pelaku yang merupakan pegawai negeri sipil di Lapas Anak Blitar melapor ke Polsek Sukorejo.
"Pukul 09.00 WIB pelaku datang ke Polsek. Kepada petugas, dia mengaku baru saja membunuh istrinya. Dan personel langsung kami terjunkan guna olah TKP dan melakukan evakuasi," kata Kapolres Blitar Kota, AKBP Yossy Runtukahu, kepada wartawan.
-
Kenapa pelaku membunuh wanita di Bali? Pelaku tega menghabisi korban karena kesal dimintai bayaran untuk berhubungan badan.'Motifnya, tersangka kesal serta emosi karena korban (saat berhubungan badan) terus mendesak meminta bayaran untuk berhubungan badan yang kedua. Dan mengancam akan berteriak meminta pertolongan.
-
Kenapa polisi belum bisa pastikan motif pembunuhan? Awaluddin mengaku belum bisa memastikan kasus tersebut apakah pembunuhan atau perampokan. Ia menegaskan saat ini personel sedang melakukan penyelidikan.
-
Siapa pelaku pembunuhan wanita di Bali? Polisi telah menangkap pelaku pembunuhan ini. Tersangka bernama Anjas Purnama (23), warga Desa Karangpanimbal, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, Dia merupakan seorang anak buah kapal (ABK).
-
Kenapa pelaku membunuh korban? Aksi nekat tersebut terjadi lantaran korban meminta uang tambahan sebesar Rp100.000.
-
Bagaimana polisi cari motif bunuh diri? 'Kita membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, kita butuh pemeriksaan autopsi psikologi yang kemudian secara komprehensif baru nanti bisa kita simpulkan,' kata Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan dalam keterangannya dikutip Kamis (14/3).
-
Siapa pelaku pembunuhan itu? 'Diduga korban ditusuk ketika dalam keadaan sedang tidur. Ini masih kita dalami,' ujar dia kepada wartawan, Sabtu (30/11).Gogo menjelaskan, terduga pelaku awalnya menikam ayahnya.
Berdasarkan olah tempat kejadian perkara, diduga korban dibunuh pada saat hendak mandi. Karena saat ditemukan petugas, korban hanya mengenakan pakaian dalam. Tubuhnya yang bersimbah darah dibalut dengan selimut oleh suaminya, sebelum dia berangkat melapor ke Polsek Sukorejo.
Yossy menambahkan, saat ini polisi masih mencari tahu motif pelaku membunuh istrinya. Dari olah TKP itu ditemukan dua luka tusukan di dada korban dengan menggunakan parang.
"Sebelum kejadian, menurut keterangan dari tetangga, diketahui korban dan pelaku ini sering bertengkar. Dan kini kami masih dalami motif pelaku dalam pemeriksaan," imbuh Yossy Runtukahu.
Pelaku yang kini diperiksa di Mapolresta Blitar disangkakan dengan Pasal 338 KUHPidana, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diketahui bahwa korban diketahui sudah meninggal sebelum dimutilasi oleh pelaku.
Baca SelengkapnyaHasil keterangan sementara belum sampai pada kesimpulan motif dari terduga pelaku.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut pertama kali diketahui oleh ibu korban.
Baca SelengkapnyaKorban yang sedang santai di dapur kaget mendapat serangan bertubi-tubi dari pelaku menggunakan kayu.
Baca SelengkapnyaSeorang suami bunuh istri terjadi di sebuah rumah kontrakan, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Baca SelengkapnyaSeorang pria bernama Wayan Agus Yutayasa alias Kariasa (39) tewas tergantung setelah bertengkar dan menembaki istrinya menggunakan senapan angin.
Baca SelengkapnyaKasus seorang suami yang tega membunuh istrinya di Kabupaten Pidie, Aceh, dilatar belakangi motif cemburu.
Baca SelengkapnyaSedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaKorban merasa cemburu melihat tingkah laku suaminya belakangan ini.
Baca SelengkapnyaKejadian tragis ini terjadi pada Jumat (3/5) sekitar pukul 07.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPelaku bertindak normal setelah melakukan pembunuhan, sehingga warga tidak curiga.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini baru terjadi Jumat (3/5/2024) sekitar pukul 07.30 WIB di Dusun Sindangjaya, Kecamatan Rancah, Kabupaten Ciamis.
Baca Selengkapnya