Guru SMP di Jombang Diduga Dibunuh, HP Korban Hilang
Merdeka.com - Jenazah Ely Marida (48), guru SMP yang ditemukan tewas berlumur darah di dalam rumahnya, Desa Temuwulan, Kecamatan Perak, Jombang, berada di RSUD Jombang untuk diautopsi. Ely diduga kuat merupakan korban perampokan dan pembunuhan.
Sebelum korban ditemukan tewas, penghuni indekos di sebelah rumah korban sempat mendengar keributan di dalam rumah korban. Namun keributan itu tidak berlangsung lama.
Penguni indekos curiga, setelah ada keributan, pintu rumah korban dalam keadaan terbuka dan tidak terkunci. Salah satu penghuni indekos akhirnya masuk ke dalam rumah dan mendapati guru SMPN 1 Perak tersebut tergeletak di lantai belakang dekat tempat mencuci pakaian.
-
Dimana jasad korban ditemukan? Jasad RN ditemukan di dalam ruko Jalan Boulevard, Kelapa Gading, Jakarta Utara.
-
Siapa yang menemukan mayat? Mayat tersebut diduga merupakan korban pembunuhan lantaran terdapat luka-luka di tubuhnya. Mayat pertama kali ditemukan oleh petugas kehutanan, Suyitono.
-
Siapa yang ditemukan meninggal? Saat itu, ditemukan seorang pria atas nama W (55) dalam keadaan tak bernyawa.
"Korban ditemukan dalam kondisi berlumuran darah, pelipis mata sobek dan sudah dalam kondisi meninggal dunia," kata Kapolsek Perak AKP Untung Sugiarto, Sabtu (21/12).
Di lokasi kejadian yang tidak jauh dari korban tewas, polisi menemukan batu batako yang masih ada bercak darah serta satu pisau dapur. Batu dan pisau tersebut, kini telah diamankan oleh polisi untuk dijadikan barang bukti.
Kapolres Jombang, AKBP Boby Pa'ludin Tambunan mengatakan, barang bukti batu dan pisau yang ditemukan di lokasi kejadian, diduga merupakan alat bantu yang dipakai pelaku untuk menghabisi nyawa korban.
"Korban tergeletak dengan posisi terlentang dan ada darah di bagian kepala. Korban mengalami luka di kepala dan bagian pelipis mata," kata Kapolres.
"Dari kejadian seperti ini, sepertinya korban pencurian dengan kekerasan (perampokan)," sambung Boby.
Kapolres mengatakan, petugas saat ini juga sedang melakukan pemeriksaan dan pendataan barang yang hilang. Dari informasi sementara, kata Kapolres, satu Handphone milik korban hilang.
"Untuk pelaku, sementara belum diketahui. Saat kejadian, korban berada di rumah sendirian," kata mantan Kapolres Bangkalan ini.
Sebelumnya, warga Desa Temuwulan digegerkan dengan tewasnya seorang guru di dalam rumahnya. Saat kejadian, situasi rumah korban dalam keadaan sepi.
Korban korban merupakan seorang guru SMP Negeri 1 Perak, Jombang. Sedangkan suaminya Edy Purnomo (48) guru di SMP Negeri 2 Jombang. Di rumah tersebut, dia tinggal bersama suaminya. Dua anaknya tidak tinggal bersama mereka.
Di samping rumah korban, yang masih dalam satu area, ada indekos yang berjumlah empat kamar. Saat ini, indekos tersebut dihuni tiga orang, sedangkan satu kamar masih dalam keadaan kosong.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sedangkan terkait motif pembunuhan ini, pihak kepolisian belum bisa menentukannya.
Baca SelengkapnyaIbu pemilik rumah kaget saat pulang melihat ada ceceran darah di dapur rumahnya dan ternyata korban sudah terkapar.
Baca SelengkapnyaPembunuh Siswa SMP Tewas di Lapas Palembang, Ada Bekas Jeratan di Leher dan Kaki
Baca SelengkapnyaPelajar SMP ditemukan tewas di belakang sekolahnya pada pagi tadi, Senin (9/10).
Baca SelengkapnyaBelum diketahui penyebab pelajar tersebut nekat mengakhiri hidupnya.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca SelengkapnyaHal ini pun dibenarkan oleh Kanit Pidum Satreskrim Polres Mojokerto Iptu Bambang Sunandar. Ia menyebut keluarga korban sudah memastikannya di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaKasus kematian santri pondok pesantren Raudhatul Mujawwidin di Rimbo Bujang, Kabupaten Tebo, Jambi, yang bernama Airul Harapan masih penuh misteri.
Baca SelengkapnyaTerkait masih bersarangnya peluru saat dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bangunrejo, Desa Saradan
Baca SelengkapnyaAda luka lebam di dada, lecet di leher, dan luka di kepala korban diduga akibat benda tumpul.
Baca SelengkapnyaKeluarga yang diwakili kakek korban Siman (72) menyatakan setuju dengan penggalian tersebut agar kasus ini menjadi terang benderang.
Baca SelengkapnyaSantri Meninggal Tak Wajar, Ayah dan Ibu di Jambi Mengadu ke Hotman Paris
Baca Selengkapnya