Guru SMPN 3 yang cabuli siswinya masih aktif mengajar
Merdeka.com - Kepala SMPN 3 Manggarai Utara, Jakarta Selatan Subarno mengakui jika ER, guru yang dipolisikan atas kasus pencabulan terhadap siswinta inisial NS mengajar di tempat sekolahnya bernaung. ER merupakan guru bahasa inggris di sekolah tersebut.
Sayangnya, hingga saat ini guru tersebut masih tercatat sebagai karyawan aktif di sekolah yang Subarno pimpin.
"Beliau pun masih mengajar, masih tetap aktif," ujar Subarno kepada wartawan di SMPN 3, Jakarta Selatan, Jumat (18/3).
-
Kenapa TKN Prabowo tak khawatir? Menurut Herzaky, keempat menteri tersebut selama ini telah melakukan tugas dan tanggungjawabnya dengan sebaik mungkin serta telah sesuai aturan yang ada.
-
Kenapa Dede Sunandar tidak ingin mengeluh? Sebagai seorang ayah, Dede tidak ingin bersikap keluh kesah, terlebih lagi setelah melihat perjuangan mereka yang menderita penyakit jantung untuk sembuh.
-
Bagaimana Hendarman Supandji memastikan Jaksa pilihannya tidak korupsi? Berulangkali, kata Hendarman, dirinya menekankan kepada jaksa tersebut agak tidak melakukan penyalahgunaan kewenangan atau melanggar hukum.
-
Kenapa Ganjar tidak heran dengan pernyataan Prabowo? Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengaku tak heran dengan pernyataan tersebut. Sebab, menurut dia, banyak pihak yang mengklaim saat masa kampanye.
-
Bagaimana sikap Ganjar terhadap Rektor Unika? Dia justru mengapresiasi sikap Rektor Unika yang dengan tegas melawan intimidasi itu. Bahkan mereka tidak bisa diintimidasi dan tetap menyuarakan kebenaran.
-
Kenapa Futri tidak terlalu memikirkan respon negatif? Meskipun dulu menerima komentar pro dan kontra terkait kedekatannya dengan Verrell Bramasta, Futri tidak terlalu memikirkan respon negatif tersebut dan justru lebih fokus pada diri sendiri.
Subarno mengakui jika dirinya tak menaruh curiga terhadap ER. Sebab, ia mengenal ER sebagai pribadi yang baik.
"Ini laporan baru pertama. Sebelumnya tak ada laporan tentangnya (ER). Saya pun tak ada kecurigaan apa-apa dengan beliau, karena baik-baik saja, tak seperti yang dituduhkan. Bukan saya membela, saya bicara apa adanya saja. Beliau pun masih mengajar, masih tetap aktif," pungkasnya.
Sementara itu, Kasubag Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Purwanta mengatakan pihaknya masih merampungkan BAP kasus tersebut.
"Kita masih tunggu hasil BAP, nanti setelah itu akan kita tindak lanjuti, kita masih telusuri, kan kemarin ayahnya sudah di BAP," singkatnya.
Diketahui sebelumnya, seorang siswi Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 3 Manggarai, Jakarta Selatan, berinisial NS (14) diduga mengalami tindakan pelecehan seksual oleh seorang oknum guru bahasa inggris berinisial ER pada Kamis, 3 Maret 2016.
Karena tak tahan dengan perlakuan sang guru, NS melaporkan EW ke Polres Jakarta Selatan didampingi ayahnya, Sansi dan pengacara mereka Agung Mattauch.
"Kalau pengakuan kepada saya pada tanggal 3 Maret kemarin. Di mana putri saya ke sekolah karena datang telat, hukuman wajar sudah dijalani tapi ada hukuman lain oleh si predator kepada anak saya dan anak saya lari ke Polres Jakarta Timur," kata Sansi kepada wartawan di Polres Jakarta Selatan, Kamis (17/3).
Karena bukan wilayah hukum Polres Jakarta Timur, Sansi melaporkan hal ini ke Polres Jaksel. Perlakuan EW pun terungkap di depan polisi. Mawar mengaku sudah mendapat pelecehan sejak Juli 2015.
"Kalau pengakuan sebelumnya anak saya mau dilihat badan bagusnya dan disuruh buka jilababnya lalu anak saya kabur ke Polres Jakarta Timur. Dari Polres Jaktim ke Polres Jaksel karena wilayah Jaksel. Baru terungkap kalau anak saya mengalami pencabulan pada bulan Juli atau perbuatan pelecehan. Sentuhan, rabaan sampai perkataan berbuat seks," terang dia.
Mawar mengaku selama itu dia mendapat ancaman dari EW sehingga dia menutupi itu dari keluarga dan teman-temannya.
"Ada ancaman-ancaman. Ada omongan di ruang staf guru tidak ada CCTV kita bebas mau apa aja. Terus ada ucapan tidak akan naik kelas dan dapat nilai bagus," pungkas dia. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pelaku mengaku tindakannya berawal dari chat dirinya dengan korban pada November hingga Desember 2022.
Baca SelengkapnyaImam mengungkapkan, AD kini telah ditetapkan tersangka dan dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaJaksa juga membebaskan biaya perkara sebesar Rp5.000 dibebankan kepada negara.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaSupriyani akan menghadapi persidangan pada Kamis (24/10) besok. Namun, sejak semalam penahanannya ditangguhkan.
Baca SelengkapnyaModus guru tersebut mulanya membentu murid tersebut lalu di ajak makan mi ayam.
Baca SelengkapnyaAlasan Guru Honorer Cabuli Siswi SMK di Prabumulih, Jatuh Cinta pada Pandangan Pertama
Baca SelengkapnyaJika divonis bebas murni, Supriyani sudah menyiapkan langkah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaGuru itu diduga sempat mengalami penganiayaan dilakukan polisi.
Baca SelengkapnyaNP baru menceritakan apa yang dialaminya belakangan ini saat ia duduk di bangku kelas 4.
Baca SelengkapnyaDia mengimingi sejumlah uang untuk murid yang menjadi incarannya.
Baca SelengkapnyaKorban berusia 5-12 tahun. Pelaku setiap hari menjadi marbot di musala.
Baca Selengkapnya