Guru yang meninggal tujuh tahun pun dapat surat dari Prabowo

Merdeka.com - Surat kiriman untuk para guru dari calon presiden nomor urut satu, Prabowo Subianto, yang ramai dibicarakan di beberapa daerah, kini menjadi hangat di Purbalingga Jawa Tengah. Bahkan, ada surat yang ternyata ditujukan kepada tiga guru yang ternyata sudah meninggal.

Dari salah seorang guru yang enggan disebut namanya, surat tersebut ditujukan kepada seorang guru mata pelajaran seni budaya di SMPN 1 Bukateja Purbalingga bernama Sudjatno. Sudjatno sendiri diketahui sudah meninggal dunia sejak tahun 2007 silam. Sementara itu, dua guru lainnya, Erna Novianti dan Sudjasno di sekolah yang sama, juga sudah meninggal pada tahun 2013 silam.

Beberapa guru SMPN 1 Bukateja juga mengabaikan surat yang diterima pada Sabtu (28/6). Surat dari Prabowo tersebut, tidak hanya diterima kalangan guru-guru SMP di Purbalingga, namun guru-guru sekolah dasar juga menerima. Seperti yang terjadi di SDN 2 Sumingkir, Kecamatan Kutasari. Para guru yang mendapat surat tersebut sudah melaporkan ke Panwaskab Purbalingga.

Sementara itu, di SDN 2 Semingkir, guru yang menerima surat dari Prabowo, tidak hanya guru yang aktif masih mengajar. Namun yang sudah mutasi ke SD lain, juga terima. "Saya sudah punya pilihan dalam hati, dan tidak terpengaruh dengan isi surat itu," ujar beberapa guru SDN 2 Sumingkir.

Sementara itu, Ketua Panitia pengawas pemilu Purbalingga, Heru Tri Cahyono, mengatakan, sudah menerima laporan tersebut. Dia menilai, surat tersebut sudah termasuk dalam kategori pelanggaran. "Ini sudah masuk pelanggaran administasi. Saya akan koordinasikan hal ini dengan Bawaslu Provinsi," ujarnya, Selasa (1/7).

Surat dukungan ini, jelasnya, sudah memenuhi unsur kampanye karena berisi ajakan memilih dan memuat visi misi capres-cawapres. Padahal, aturan pemilu melarang kampanye memanfaatkan fasilitas pemerintah maupun pendidikan. "Yang jelas sekolah tidak boleh digunakan untuk kampanye apa pun bentuknya," tuturnya.