Gus Aiz, cucu Kiai Hasyim Asyari bakal maju Pilkada Kota Kediri
Merdeka.com - Aizuddin Abdurrahman yang biasa dipanggil Gus Aiz, cucu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH Hasyim Asyari dipastikan bakal mewarnai Pilkada Kota Kediri 2018. Nama mantan Ketua Umum Pencak Silat Nahdlatul Ulama (PSNU) Pagar Nusa ini muncul mendekati pendaftaran pasangan calon Wali Kota Kediri periode 2019-2023 dari jalur partai politik (parpol).
Gus Aiz mengaku maju dalam bursa pencalonan atas perintah dari para kiai-kiai sepuh NU di Kota Kediri.
"Saya selaku santri yang ketepatan juga berkhitmad kepada para masayyih, diperintah apapun, kondisi apapun, nderek dawuh, termasuk diperintah untuk menjadi calon Wali KotaKediri," kata Gus Aiz kepada merdeka.com, Rabu malam (3/1).
-
Kenapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan,' paparnya.
-
Bagaimana Gus Kikin melihat penunjukannya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Kalau bagi saya ini merupakan penawaran yang biasa, saya juga dulunya dari PWNU Jatim. Bagi saya Itu proses yang biasa,' ujarnya.
-
Siapa pendiri NU? KH Hasyim Asy'ari merupakan tokoh penting dibalik organisasi Nahdlatul Ulama (NU). Ia memprakarsai berdirinya NU pada 1926, mendapat julukan Hadratus Syekh (maha guru), sekaligus menjadi Rais Akbar NU pertama.
-
Apa yang dilakukan Gus Kikin setelah jadi Pj Ketua PWNU Jatim? 'Ta'aruf dulu, pengenalan apa yang harus dilakukan dan dilanjutkan sebagai suatu inovasi. Ya kita mengalir saja,' kata Cicit dari pendiri NU ini.
-
Siapa yang diusulkan untuk Pilkada? Dalam Pilkada 2005, calon kepala daerah diusulkan oleh partai politik atau gabungan beberapa partai politik.
-
Siapa yang ditunjuk jadi Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
Menurut Gus Aiz yang juga menantu KH Anwar Iskandar Pengasuh Ponpes Al Amien Kediri ini, meyakini perintah para kiai adalah tanggung jawab yang harus diemban dan dihargai bersama. Perintah kiai tak lain untuk kemaslahatan masyarakat Kota Kediri.
"Saat ini sedang melakukan komunikasi baik di level tataran komunikasi politik, maupun dengan tokoh masyarakat. Tentunya dengan membangun politik yang berkebangsaan. Sebagaimana NU yang berprinsip politik kemaslahatan, bukan politik yang saling menikam," ungkapnya.
Ditanya perihal partai politik sebagai kendaraannya, Gus Aiz menjawab masih dalam proses komunikasi. Tetapi salah satu parpol yang dipastikan mengusung adalah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Bahkan, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Kota Kediri telah mengusulkan namanya ke DPP PKB untuk mendapat rekomendasi.
"Sejauh ini selama komunikasi politik bagus, konstruktuf, dan dikembalikan ke tujuan masyarakat Kota Kediri lebih baik, menurut saya partai yang sevisi tidak ada masalah. Ada beberapa partai politik yang sudah kita ajak komunikasi, tetapi saya tidak mau mendahului," sambungnya.
Sementara itu disinggung mengenai nama Sujono Teguh Wijaya, anggota DPRD Kota Kediri, yang disebut bakal menjadi pasangannya? Gus Aiz tidak menampik. Formasi ini kabarnya juga perintah dari para kiai-kiai NU. Dan nama keduanya masuk dalam satu paket pasangan calon yang diusulkan ke DPP PKB.
"Ada beberapa kalkulasi politik yang tidak bisa dipahami banyak orang. Tetapi sejauh ini Pak Jono adalah salah satu yang akseptabel. Kedua pak Jono tidak mungkin berangkat sendiri. Ini juga bagian dari yang kita komunikasikan," terusnya.
Untuk diketahui, KPU Kota Kediri telah membuka pengumuman pendaftaran pasangan calon Wali Kota Kediri dari jalur Parpol mulai 1 sampai 7 Januari 2018. Sementara pendaftaran sendiri dibuka mulai 8-10 Januari 2018 mendatang.
Jika dipastikan maju, maka Gus Aiz–Sujono akan berhadapan dengan incumbent yakni Abdullah Abu Bakar–Lilik Muhibbah yang didukung PAN-PKS dan NasDem.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Baca SelengkapnyaKetua PB NU yang juga putra pendiri NU itu mengaku bangga Cak Imin menjadi cawapres 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai, Zahrul Azhar Asumta alias Gus Hans bisa mewakili anak muda.
Baca SelengkapnyaCucu Pendiri NU Hadratussyaikh KH Hasyim Asy ari; KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca SelengkapnyaKH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua PWNU Jawa Timur sebagai hal biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengaku sedang mempersiapkan diri menjadi Cawapres.
Baca SelengkapnyaBahkan pada Pemilu 2019, Joko Widodo berhasil memenangkan Pilpres karena berpasangan dengan KH Maruf Amin.
Baca SelengkapnyaMeski istimewa, pasangan Anies-Cak Imin (Amin) tidak serta-merta mengantongi suara santri NU.
Baca SelengkapnyaKeilmuannya diakui banyak orang, banyaj murid-muridnya jadi kiai besar, salah satunya Mustofa Bisri atau Gus Mus
Baca SelengkapnyaKiai Bisri Syansuri merupakan kakek buyut Gus Muhaimin sekaligus pendiri Ponpes Mambaul Maarif Denanyar.
Baca SelengkapnyaAnies hadir dalam acara Haul KH M Bishri Syansuri di Pondok Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar di Jombang.
Baca Selengkapnya