Gus Dur dan 7 'orang gila' dari Jombang
Merdeka.com - Semua orang pasti cinta dan bangga dengan kota kelahirannya, termasuk mantan Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid alias Gus Dur . Banyak cara orang menunjukkan kebanggaan itu. Gus Dur misalnya, dengan cara humor dia pun bangga dengan tokoh-tokoh asal kota kelahirannya, Jombang.
Seperti dikutip dari Koran TEMPO edisi Senin, 23 Desember 2002, bagi Gus Dur , kota kecil di provinsi Jawa Timur itu telah melahirkan 'tokoh-tokoh gila' untuk negeri ini.
Paling tidak, kata dia, kota Jombang telah melahirkan tujuh 'orang gila' Indonesia. Urutan pertama, kata Gus Dur , adalah Dr. Nurcholis Madjid. Berada di urutan kedua, dia sendiri (Abdurrahman Wahid). Ketiga adalah budayawan Emha Ainun Najib.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Pluralisme? Kedekatan Gus Dur dengan masyarakat minoritas dan orang-orang terpinggirkan, membuatnya dikenal sebagai sosok yang plural dan menghargai semua perbedaan. Hal ini yang kemudian Gus Dur dijuluki sebagai Bapak Pluralisme Indonesia.
Sementara urutan keempat, Gus Dur menyebut Wardah Hafizd. "Dia itu pejuang kaum miskin, membela para tukang becak di Jakarta," kata Gus Dur waktu itu.
Keempat, Sono Hafizd, kakak kandung Wardah Hafid. Menurut Wahid, Sono Hafid ini pernah menyerbu markas kepolisian di Cicendo, Jawa Barat. Keenam, Asmuni Srimulat. "Barangkali Asmuni inilah orang yang paling gila di antara kami," ujarnya sembari tergelak saat bicara di kantor Dian Interfidei, Jalan Banteng Utama 59 Yogyakarta, Jumat (20/12).
Orang ketujuh yang masuk daftar 'orang gila' kelahiran Jombang, menurut Gus Dur , adalah Abubakar Baasyir, Amir Majelis Mujahidin. Baasyir banyak dikait-kaitkan dengan kasus terorisme. Sayangnya, Gus Dur tak memerinci bagaimana 'kadar kegilaan' tujuh orang tokoh kelahiran Jombang ini.
Jombang memang unik. Di kota kecil itu banyak bercokol tokoh-tokoh yang memiliki pengaruh besar di republik ini. Kiai, budayawan, komedian, politisi, pejabat publik, penyanyi, hingga dukun lahir dari kota itu.
Seperti termuat dalam buku berjudul: "Orang-orang Jombang" yang ditulis pemerintah kabupaten. Dari kota kelahiran Gus Dur itu bercokol nama-nama hebat. Selain 7 orang yang disebut Gus Dur , masih ada nama lain di antaranya; Hasyim Asy'ari, A Wahid Hasyim, Wahab Hasbullah, Bisri Syansuri, dan Musta'in Romli.
Belum lagi nama penyanyi Gombloh yang popular dengan lagunya "Kebyar-kebyar", kemudian budayawan Cak Durasim yang namanya diabadikan sebagai nama tempat pusat kebudayaan di Surabaya, lalu nama tokoh ludruk Markeso dan Bolet. Generasi sekarang ada nama Muhaimin Iskandar, menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
Selain melahirkan tokoh, Jombang juga melahirkan orang-orang unik, bahkan cenderung berperilaku ganjil. Sebut saja nama Choirun si haji nunut asal Sumobito yang namanya menggemparkan Indonesia pada pertengahan 1990 silam.
Nama lain? Anda tentu ingat dengan dukun cilik Ponari dan Very Idham Henyansyah alias Ryan si jagal dari Jombang. Jangan lupakan pula nama Eyang Subur yang sempat berseteru dengan artis Adi Bing Slamet.
Jombang diambil dari kata Ijo dan Abang. Kota kecil dengan luas wilayah sekitar 1.159,50 kilo meter persegi, itu merupakan titik temu perpaduan dua budaya. Konon, kata Jombang merupakan akronim dari kata Ijo dan Abang. Ijo mewakili kaum santri (agamis), dan abang mewakili kaum abangan (nasionalis/kejawen yang lekat dengan budaya Matraman).
Kedua kelompok tersebut hidup berdampingan dan harmonis di Jombang sejak lama. Bahkan ada yang menyebut sejak zaman Majapahit silam. Di kota itu masyarakat lintas agama dan budaya hidup rukun berdampingan, dan nyaris tak pernah muncul gesekan.
Lepas dari semua itu, seperti daerah-daerah lain, Jombang juga turut melahirkan tokoh-tokoh penting di negeri ini, termasuk Gus Dur .
Anda tentu sepakat, Gus Dur sekarang tak bisa hanya diklaim milik orang Jombang. Sebab dia telah menjadi milik orang Indonesia bersama tokoh-tokoh penting lain dari daerah itu, yang tak sedikit memberi kontribusi untuk keutuhan republik ini.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih terus menjadi perbincangan hingga kini. Banyak kisah teladan dari sosoknya.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaSetiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaRatusan kader Gus Dur Jatim percaya Prabowo telah sesuai apa yang diinginkan Gus Dur yaitu mendorong hadirnya kemajuan untuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep didampingi Sekjen DPP PSI Raja Juli Antoni berziarah ke makam Presiden Ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur)
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, banyak saksi yang mendengar ‘ramalan’ Gus Dur bahwa Prabowo menjadi presiden di masa tua.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca Selengkapnya