Gus Dur dan Ganjar, sama-sama lucu dan kontroversial
Merdeka.com - Siapa tak kenal Gus Dur? Selain kontroversial, Presiden RI kelima ini juga dikenal dengan anekdot-anekdotnya yang cerdas menggelitik. Agus Becak, penulis buku Gubernur Jelata secara 'sembrono' berani membandingkan KH Abdurrahman Wahid, salah satu pemimpin besar yang dimiliki NU dan Indonesia itu dengan Ganjar Pranowo.
Jangan buru-buru protes. Agus, lulusan Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta itu hanya membandingkan satu sisi saja. Cerita lucu dan humornya saja. Menurut Agus, Ganjar tidak kalah lucu dengan Gus Dur.
Jika Gus Dur lucu dengan cerita-ceritanya yang menyentil kondisi sosial dalam bingkai humor. Sedangkan Ganjar lebih menggunakan body language.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Apa yang Ganjar Pranowo katakan tentang kritik dari komedian? 'Para stand up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya',' kata Ganjar saat menghadiri acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Kenapa Ganjar Pranowo mendorong komedian untuk mengkritik? 'Para stand up komedian jadi ketakutan semua, 'Mas kalau saya kritik ini gimana?' 'Loh, saya kritik saja, tapi kalian nanti saya kritik jangan marah ya',' kata Ganjar saat menghadiri acara Dialog Pers di Kantor PWI Pusat, Jakarta, Kamis.
-
Bagaimana Cak Imin nilai Gus Dur? 'Artinya,' lanjut Cak Imin, 'Politik telah menjatuhkan Gus Dur, tetapi nama baik Gus Dur yang tidak kriminal, tidak terlibat korupsi, tidak terlibat tindakan-tindakan yang inkonstitusional itu direhabilitasi.'
-
Siapa yang menginspirasi Gus Pur? Dari pertemuan-pertemuan itu ia ingin memiliki bahasa sendiri untuk bisa disampaikan pada para petani tembakau.
Satu cerita dalam bab 4 menegaskan hal ini. Suatu ketika, Ganjar mengunjungi anak-anak berkebutuhan khusus di sebuah panti asuhan. Meski menyadari keterbatasan anak-anak itu, Ganjar tetap memperlakukan mereka seperti orang normal. Dia mengajak berkomunikasi seperti biasa. Ia menggunakan gesture-gesture khusus untuk membantu anak-anak menangkap kata-katanya.
Orang yang melihat mimik muka Ganjar yang terlihat lucu saat menerangkan kata-kata mungkin bisa jadi tertawa geli. Tapi di situlah sebenarnya Ganjar sedang menunjukkan bahwa anak-anak itu meski tidak senormal orang pada umumnya, tetap harus diperlakukan dengan normal.
Contoh lain bagaimana Ganjar bercakap dengan pasien rumah sakit jiwa. Ganjar berdialog dengan biasa seolah sedang bicara dengan temannya.
Ganjar: Kowe neng kene ngopo? (kamu di sini ngapain?)
Pasien: sekolah.
Ganjar: Lha sekolah kok ra rampung-rampung? (Sekolah kok tidak selesai-selesai)
Pasien: Durung lulus.
Ganjar: Yo sekolah sing pinter yo, ben cepet lulus. (hlm. 132)
Buku Gubernur Jelata yang diluncurkan di Candi Gunung Wukir, Sabtu (17/12) itu pada bab empat juga menceritakan kegilaan Ganjar dalam bersepeda. Gowes tidak hanya sebagai sarana olahraga, tapi juga untuk transportasi ke kantor dan menyapa rakyatnya.
Termasuk juga bagaimana Ganjar berkeliling ke puluhan sekolah di Jateng untuk mengajar, mengunjungi warga Jateng yang sudah jadi transmigran di Kalimantan Barat, serta kegemarannya bermain wayang orang dan kethoprak.
Semua itu mungkin telah menginspirasi banyak orang. Tapi Ganjar justru menolak label inspirator itu. Perjalanannya menemui beragam kalangan justru dalam rangka mencari para inspirator Jawa Tengah.
"Mereka inilah para inspirator jawa Tengah. Orang-orang yang berjuang tanpa pamrih untuk sesamanya. Orang-orang yang kelak punya jasa paling besar pada kemajuan bangsa," kata Ganjar dalam Gubernur Jelata halaman 165.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden ke-4 Republik Indonesia, Abdurrahman Wahid alias Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah jenaka
Baca SelengkapnyaYenny Wahid sempat santer dikabarkan sebagai kandidat cawapres Ganjar
Baca SelengkapnyaGelak tawa penonton menyaksikan Ganjar ngelawak bareng srimulat.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah humoris semasa hidupnya.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPerbedaan pilihan mencerminkan keragaman pandangan di dalam masyarakat.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid menyebutkan Mahfud MD merupakan sosok santri yang tidak mau berkompromi dengan para koruptor.
Baca SelengkapnyaSosok Inaya Wahid belakangan ini kerap muncul di acara podcast maupun talkshow di televisi.
Baca SelengkapnyaTidak ada pembahasan politik dalam pertemuan Ganjar dan Yenny Wahid.
Baca SelengkapnyaGanjar dan Gus Yasin pernah sama-sama menjadi pemimpin di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaYenny Wahid mengatakan ada kesamaan antara Gus Dur dengan Ganjar.
Baca SelengkapnyaNusron mengatakan, banyak saksi yang mendengar ‘ramalan’ Gus Dur bahwa Prabowo menjadi presiden di masa tua.
Baca Selengkapnya