Gus Dur di Mata Tokoh Tionghoa Kota Malang
Merdeka.com - Presiden ke-4 RI, KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur memiliki jasa besar di mata warga Tionghoa. Jasanya tidak terlupakan setelah melakukan pencabutan aturan diskriminasi bagi warga Tionghoa.
"Gus Dur salah satu guru kita dalam berbangsa dan bernegara. Apalagi beliau telah ditakdirkan sebagai seorang Presiden," kata tokoh Tionghoa, Bonsu Anton Triyono di Klenteng Eng An Kiong Jalan Re Martadinata Kota Malang, Rabu (30/1).
Gus Dur, kata Bonsu Anton, telah menerapkan sistem demokrasi, memperjuangkan dan menjaga hak asasi manusia. Kebijakannya menghapus undang-undang dan aturan yang berbau diskriminasi menjadi pintu perubahan besar.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Apa kebijakan Gus Dur terkait keberagaman? Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman karena pada masa pemerintahannya, ia menerbitkan Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 tentang Pencabutan Instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967 yang membatasi agama, kepercayaan, dan adat istiadat Cina. Keputusan ini memberikan kebebasan kepada masyarakat Tionghoa untuk menganut agama, kepercayaan, dan tradisi mereka, termasuk merayakan upacara keagamaan secara terbuka.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukan sikap toleransi? Ia melakukan pendekatan yang lebih simpatik kepada kelompok Gerakan Aceh Merdeka (GAM), mengayomi etnis Tionghoa, dan meminta maaf kepada keluarga korban G30/S PKI.
Bonsu Anton Triyono, Tokoh Tionghoa ©2019 Merdeka.com/Darmadi Sasongko
"Seseorang tidak bisa menjalankan demokrasi karena ada undang-undang atau aturan diskriminasi ini. Setelah dihilangkan, kami selaku warga negara yang beragama Kong Hu Cu diberi hak sipil," katanya.
"Jadi luar biasa, dia menjadi guru dalam berbangsa dan negara, sekaligus jadi presiden keempat," sambungnya.
Anton yang juga Humas Klenteng Eng Ang Kiong mengaku bangga dengan kearifan dan ketokohan Gus Dur. Karena itu, seluruh anak bangsa ini seharusnya selalu mengikuti langkah dan sepak terjang yang sudah dicontohkan oleh mantan Ketua PB Nahdlatul Ulama (NU) itu.
"Gus Dur mempercayakan pada kita, jaga, lestarikan tradisi budaya kumpul dari Sabang sampai Merauke. Luar biasa ini. Sehingga anak muda jangan ribut saja, bekerjalah, melestarikan budaya, kultur dari Sabang sampai Merauke yaitu mendorong terwujudnya cita-cita bangsa Indonesia," katanya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setiap presiden yang menjabat memiliki julukannya masing-masing. Presiden keempat, Abdurrahman Wahid diberi julukan Bapak Keberagaman.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaCak Imin beranggapan bahwa pemaparan Fraksi PKB MPR RI dalam Sidang Paripurna Akhir MPR RI Masa Jabatan Periode 2019—2024 secara legal memiliki dasar yang kuat.
Baca SelengkapnyaMPR menyampaikan permintaan itu kepada pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin maupun Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPimpinan MPR RI sepakat mencabut TAP MPR Nomor II/MPR/2001 sebagaimana permohonan Fraksi PKB.
Baca SelengkapnyaDiketahui, penurunan Gus Dur tertuang dalam Ketetapan (TAP) MPR Nomor II/MPR/2001 tentang Pertanggungjawaban Presiden.
Baca SelengkapnyaPresiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih terus menjadi perbincangan hingga kini. Banyak kisah teladan dari sosoknya.
Baca SelengkapnyaSoeharto, lanjut Moestar, telah sangat berjasa dalam pembangunan bangsa Indonesia.
Baca Selengkapnyasurat penegasan dari pimpinan MPR tersebut diperlukan untuk memulihkan nama baik presiden ke-IV RI KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur).
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, nilai yang diajarkan oleh Gus Dur terus dijaga dan menjadi bagian perjuangannya.
Baca SelengkapnyaGanjar sedih lantaran tak memiliki momen bersama Gus Dur.
Baca Selengkapnya