Gus Dur & ilmu laduni, gagal kuliah S2 malah ngajar pascasarjana
Merdeka.com - Banyak pengagum Gus Dur percaya bila pemilik nama Abdurrahman Wahid, itu memiliki ilmu laduni (dari Alloh, buah dari ibadah dan tawasul). Sehingga ada sebagian orang yang beranggapan sulit menerka kedalaman ilmu Gus Dur. Dia dikenal sebagai kiai, politisi, budayawan, penganjur kemanusiaan, pengamat, dan banyak label lain.
Menurut Salahuddin Wahid, Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Gus Dur memang memiliki kadar keberanian dan kecerdasan hebat di antara saudara-saudaranya. Ibarat bibit unggul, kata dia, Gus Dur tumbuh di lingkungan subur. Sehingga bibit itu kemudian tumbuh menjadi tanaman subur.
"Gus Dur cerdas, penuh potensi, tapi melalui proses panjang, tidak langsung seperti itu. Gus Dur mendapat pendidikan tepat, meski saya tidak tahu lulus apa tidak. Tapi Gus Dur itu bibit unggul, yang tumbuh di lahan subur. Lahan subur itu NU dan keluarga," ujar Gus Solah, yang juga adik kandung Gus Dur, itu di Jombang, Kamis (26/12).
-
Siapa Kakek Gus Dur? Kakek Gus Dur dari jalur ibu diakui sebagai ulama besar karena keilmuannya
-
Siapa anak bungsu Gus Dur? Inayah Wulandari Wahid lahir pada 31 Desember 1982. Ia akrab dipanggil dengan nama panggung Inaya Wahid. Nama Wahid ia dapat dari ayahnya yang merupakan Presiden Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Inaya merupakan anak bungsu dari Gus Dur dan Sinta Nuriyah.
-
Apa yang Gus Dur tanamkan selama hidupnya? Pasalnya beliau selama hidup selalu menanamkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa.
-
Siapa yang menjuluki Gus Dur Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden.
-
Bagaimana Gus Dur menunjukkan keberagaman? Tak hanya soal kebijakan, bahkan pakaian yang ia kenakan juga menunjukkan keberagaman di mana hal itu menjadi ikonik dari dirinya. Pakaian yang sering ia kenakan adalah baju batik, sarung, dan peci. Hal ini menarik karena beliau adalah santri, kiai, atau ulama, dan pernah menjadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Namun, dibanding menggunakan gamis putih panjang yang sering dipakai oleh para habib, ia lebih memilih memakai batik.
-
Kenapa Gus Dur dijuluki Bapak Keberagaman? Julukan Bapak Keberagaman ini diberikan oleh Museum Kepresidenan RI Balai Kirti, museum yang mengelola koleksi, gagasan, dan karya para presiden. Julukan ini diberikan karena Abdurrahman Wahid atau lebih akrab disapa Gus Dur selama masa pemerintahannya, dia mengeluarkan berbagai kebijakan yang merangkul semua kalangan dan mencerminkan sikap toleransi.
Gus Solah menukil cerita Mantan Menteri Agama RI era Reformasi Malik Fajar. Suatu waktu, Gus Dur pernah ingin melanjutkan kuliah S2 di IAIN Sunan Ampel, Surabaya. Namun karena masalah administrasi kurang lengkap, Gus Dur tidak diterima. "Gus Dur ya gitu itu, kalau soal administrasi memang ga rapi," kata Solah sambil tertawa.
Selanjutnya, Malik Fajar justru meminta Gus Dur mengajar mahasiswa S2 di sebuah universitas di Malang, Jawa Timur. "Gus Dur jawab, lho saya ini mau kuliah S2 saja ga bisa kok malah disuruh mengajar mahasiswa S2? Tapi karena diminta, Gus Dur mau juga."
Kemudian, Solah melanjutkan, belum sampai Gus Dur mengajar, mahasiswa dan dosen banyak yang memprotes rencana Malik Fajar mengutus Gus Dur mengajar mahasiswa S2 itu. "Pak Malik bilang ke para mahasiswa dan dosen, 'begini saja, dengerin dulu (Gus Dur mengajar), nanti kalau ga cocok kita berhentikan bareng-bareng."
Mendengar jawaban Malik Fajar, para dosen dan mahasiswa tenang. Sampai pada akhirnya Gus Dur masuk dan mengajar. Hasilnya, ternyata para dosen dan mahasiswa S2 di kampus itu puas. "Tidak ada yang protes, tidak ada yang keberatan. Kata mereka, 'Gus Dur enak mengajarnya, dan menguasai materi. Jadi itu, mau ambil S2, malah disuruh mengajar S2."
Kisah ilmu laduni Gus Dur juga diceritakan Kiai Sulthon Abdul Hadi, pengasuh pondok pesantren Al-Hikmah Al-Fathimiyyah, Tambakberas, Jombang. Gus Dur, kata dia, dibanding teman-teman seangkatannya, memang menonjol. "Lebih pintar. Kemampuan bahasanya hebat. Pernah ada tamu dari Mesir ke Tambakberas pidato pakai bahasa Arab dua jam, itu Gus Dur yang menerjemahkan."
Bagi Kiai Sulthon, ilmu laduni memang ada. Gus Dur mungkin mendapatkannya karena ketekunannya belajar. Gus Dur banyak membaca semua jenis buku. Itu menyebabkan dia memiliki pengetahuan lebih dibanding santri-santri lain. "Gus Dur sudah lebih tahu dan lebih faham lebih dulu dibanding murid-murid lain."
Selain dua kisah itu, sebenarnya masih banyak lagi kisah-kisah inspiratif soal Gus Dur, seperti ditulis dalam buku-buku tentang Gus Dur.
Baca Juga:
Yenny: Ilmu Gus Dur sulit dicerna
Ini testimoni Sutarman soal ramalan Gus Dur
Seperti Gus Dur, Prabowo berharap Islam Indonesia beri kesejukan
Ahok mengutip kata Gus Dur: Orang Tionghoa bisa jadi presiden (mdk/mtf)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur masih terus menjadi perbincangan hingga kini. Banyak kisah teladan dari sosoknya.
Baca SelengkapnyaSosok Gus Dur tak bisa dilepaskan dari kisah-kisah humoris semasa hidupnya.
Baca SelengkapnyaK.H. Abdurrahman Wahid atau biasa dikenal Gus Dur merupakan sosok guru bangsa yang karismatik.
Baca SelengkapnyaGus Dur adalah pemimpin yang begitu dicintai rakyat Indonesia karena sosoknya gigih memperjuangkan hak-hak kaum minoritas.
Baca SelengkapnyaGus Dur memiliki peranan penting bagi Cak Imin. Bahkan, Ketum PKB itu mengakui dirinya produk Gus Dur.
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai sosok yang jenius. Hasil pemikirannya sering dikagumi banyak orang. Namun, ia tak punya banyak uang.
Baca SelengkapnyaBikin haru, anak guru ngaji ini berhasil lulus S2 fast track dari UNAIR.
Baca SelengkapnyaBerangkat dari keluarga sederhana, sang dosen hingga kini tak menyangka dirinya mampu mencapai titik puncak.
Baca SelengkapnyaIsu pengkhianatan kepada Gus Dur muncul setiap lima tahun, saat pemilu.
Baca SelengkapnyaPenunjukan Gus Kikin sebagai nahkoda baru PWNU Jawa Timur itu diputuskan dalam rapat gabungan Syuriyah dan Tanfidziyah PBNU di Jakarta, Rabu (10/1).
Baca SelengkapnyaPresiden ini dikenal sebagai orang tua sekaligus teman yang asyik bagi anak-anaknya. Ia bahkan tak segan meminta maaf kepada sang anak karena merasa bersalah.
Baca SelengkapnyaIa aktif dalam kegiatan akademik maupun non-akademik.
Baca Selengkapnya