Gus Ipul Pecat dan Cabut Sertifikat Pembina Pramuka yang Cabuli 15 Siswa
Merdeka.com - Rahmat Santoso Slamet, pembina pramuka yang mencabuli 15 siswa di beberapa sekolah di Surabaya, akhirnya dipecat dari jabatannya di pramuka. Ia dianggap telah mencoreng nama baik pembina pramuka.
Pemecatan terhadap tersangka ini disampaikan oleh Ketua Kwartir Daerah (Kakwarda) Pramuka Jatim Saifullah Yusuf atau Gus Ipul. Mantan Wakil Gubernur Jatim ini juga mengutuk keras aksi pencabulan yang dilakukan oleh tersangka.
"Ini namanya tindakan yang tidak bermoral. Kita sangat prihatin dengan kejadian ini. Saya atas nama Ketua Kwartir Daerah area Jatim memberhentikan dengan tidak hormat," katanya, Rabu (24/7).
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Apa yang dilakukan oleh Bupati Ipuk kepada Jumhari? Kepada Jumhari, Ipuk meminta untuk terus semangat dan menjaga kesehatan. 'Tetap semangat, kalau ada apa-apa bilang ke petugas Puskesmas' kata Ipuk.
-
Siapa yang diajak Bupati Ipuk berjihad melawan perundungan? Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2023 menjadi momentum bagi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani mengajak para santri berjihad melawan perundungan di lingkungan pendidikan.
-
Siapa yang membacok ketua KPPS? Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Palembang inisial OS (30) dilarikan ke rumah sakit akibat dibacok petugas Linmas, RV (40).
-
Siapa polisi yang melakukan pencabulan? Korban menceritakan kejadian pahit yang dialaminya. Oleh pelaku yang belakangan diketahui berinisial Brigpol AK diminta masuk ke sebuah ruangan.
-
Siapa yang dipecat tidak hormat dari jabatan Ketua KPU? Pemecatan dilakukan berdasarkan hasil putusan sidang Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP), Rabu (3/7) kemarin.
Ia menambahkan, sebagai pembina pramuka, apa yang dilakukan tersangka dianggap sangat bertentangan dengan dasa darma pramuka. Selain dipecat, ia juga akan mencabut sertifikat tersangka sebagai pembina pramuka, karena dianggap telah mencoreng nama baik pramuka.
"Apa yang dilakukan ini telah merusak masa depan anak-anak kita," tambahnya.
Sebelumnya, Rahmat Santoso Slamet, seorang pembina pramuka diduga mencabuli anak didiknya di beberapa sekolah di Surabaya. Ia diketahui telah melakukan aksi cabul ini pada siswa laki-laki sejak pertengahan 2016 lalu hingga terakhir pada 13 Juli 2019.
Setidaknya, ada 15 murid yang telah menjadi korbannya. 3 diantaranya, telah melapor ke polisi. Tersangka Rahmat sendiri, mengaku menjadi pembina pramuka sejak 2015 lalu.
Modusnya, tersangka mewajibkan pada korban yang mengikuti seleksi grup pramuka inti bernama 'minion', di rumah tersangka, di Jl. Kupang Segunting, Kec. Tegalsari, Surabaya.
Agar dapat mendekati para korbannya, tersangka selalu meminta pada para kader pramuka laki-laki yang berumur antara 14 hingga 16 tahun, bertandang ke rumahnya untuk mengikuti tes khusus. Tes khusus ini lah yang pada akhirnya menjadi modus tersangka untuk melakukan pencabulan pada para korban.
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pembina pramuka ini tega mencabuli siswi-siswi binaannya tanpa memikirkan masa depan para korban
Baca SelengkapnyaMA, dilaporkan ke polisi atas tuduhan pencabulan terhadap siswi SMA, A (17).
Baca SelengkapnyaInstruksi telah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta. Menurutnya, kasus semacam ini tak bisa ditolerir.
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah salah satu orang tua korban melapor ke Kepolisian.
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaKepolisian juga akan memeriksa kejiwaan pelaku apakah memiliki kelainan atau atau penyimpangan dalam memenuhi hasrat seksualnya.
Baca SelengkapnyaPolisi mengungkapkan bahwa tindakan tidak terpuji tersebut telah terjadi sejak Januari 2023 hingga Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaVonis yang dijatuhkan kepada terdakwa sesuai dengan tuntutan dari Jaksa Penuntut Umum (JPU).
Baca SelengkapnyaMaftuch menyebut, orientasi politik dan tujuan jabatan politik melekat di memori warga NU terhadap sosok Gus Ipul.
Baca SelengkapnyaIPW mendesak agar Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Suharyono memproses 17 anggotanya
Baca SelengkapnyaDugaan pelecehan itu terjadi di ruang kelas saat jam pelajaran.
Baca SelengkapnyaTindakan yang demikian adalah salah, terlepas dari siapapun yang melakukannya.
Baca Selengkapnya