Gus Ipul soal Pilgub Jatim: Warga NU sudah terbiasa dengan perbedaan
Merdeka.com - Dua tokoh Nahdlatul Ulama (NU) hampir dipastikan akan menjadi kontestan dalam Pemilihan Gubernur 2018. Syaifullah Yusuf, yang juga Wakil Ketua Pengurus Besar NU diusung oleh PKB dan PDIP berpasangan dengan Bupati Banyuwangi Abdullah Anwar Anas.
Sementara, Khofifah Indar Parawansa, Ketua Muslimat Badan Otonom NU juga bakal diusung sejumlah partai politik. Kondisi tersebut jelas akan mempengaruhi kaum Nahdliyin dan internal organisasi dalam memberikan dukungan.
"Kita tahu ya, warga NU terbiasa dengan perbedaan. Saya kira tidak terlalu bermasalah. Ok saja, sudah paham apa yang akan dilakukan," kata Syaifullah Yusuf di Lapangan Bela Negara Rampal, Kota Malang, Sabtu (21/10).
-
Bagaimana cara Gus Ipul mengajak masyarakat Pasuruan untuk semangat? Di momen peringatan Hari Pahlawan ini, Gus Ipul mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memunculkan kembali semangat jiwa kepahlawanan, memberantas kebodohan dan memerangi kemiskinan untuk menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju.'Bersama kita bangun usaha dan ekonomi kerakyatan yang akan menjadikan Indonesia tumbuh menjadi negara yang makin maju, makin sejahtera,' pungkas Gus Ipul
-
Bagaimana Gus Kikin melihat penunjukannya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Kalau bagi saya ini merupakan penawaran yang biasa, saya juga dulunya dari PWNU Jatim. Bagi saya Itu proses yang biasa,' ujarnya.
-
Siapa yang mendukung Khofifah di Pilgub Jatim? 'Sudah dari Desember yang lalu, sudah 4 partai , Gerindra, ada Golkar, ada Demokrat, PAN, bulan Desember lalu sudah memberikan surat penugasan,' jelas dia.
-
Kenapa Gus Kikin ditunjuk sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Untuk mengisi jabatan yang kosong agar organisasi ini bisa berjalan,' paparnya.
-
Siapa yang dukung Gibran di Jatim? 'Survei ini dilakukan setelah Bu Khofifah mendukung Prabowo-Gibran,' ucap Burhan menegaskan.
-
Apa yang menentukan mesin politik Jokowi dan mesin politik NU? Mereka yang bekerja sepenuh hati berbasis loyalitas, kesamaan frekuensi ideologis, dan keyakinan intelektualitas, akan bekerja lebih rapi ketimbang para influencer atau buzzer bayaran (seprofesional apapun mereka, pasti hasil kerjanya akan bebeda).
Kata Gus Ipul, demikian panggilan Syaifullah Yusuf, perbedaan pendapat sudah terbiasa terjadi di lingkungan NU. Sehingga NU sudah dewasa dalam menghadapi persoalan tersebut.
"Tidak ada masalah, NU kan sudah biasa beda pendapat," tegasnya.
Gus Ipul juga menegaskan, bahwa dukungan kiai kepada salah satu calon gubernur merupakan dukungan sebagai tokoh masyarakat. Dukungan itu tidak membayar bawa nama Nahdlatul Ulama, sebagai organisasi.
"Kalau ada kiai ikut kegiatan, memberikan dukungan misalnya, itu posisinya sebagai pengasuh pesantren, sebagai tokoh agama, sebagai tokoh masyarakat. Tidak sebagai pengurus NU nya," katanya.
Gus Ipul mencontohkan, dukungan KH Mutawwakil Alallah kepada dirinya, atas nama pribadi dan tokoh masyarakat. Secara organisasi, NU tetap mengacu pada Khittah tahun 1926 dan hasil muktamar NU ke-27.
"Selama ini tidak ada kan yang menggunakan jabatannya. Kalau toh KH Mutawwakil ikut memberikan tanda tangan sebagai pengasuh pesantren, bukan sebagai pemimpin NU," katanya. (mdk/eko)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga NU cerdas dalam menentukan pilihan politik sehingga tidak memilih hanya pada satu partai politik.
Baca Selengkapnya"nanti kita jangan sampai kita perang klaim-klaiman seperti itu," Ketua DPP PKB Cucun Ahmad
Baca SelengkapnyaBerikut jejak politik Gus Ipul Mensos pengganti Risma yang baru dilantik Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaNasDem menilai PBNU sebagai organisasi struktural tentu tidak dapat melarang masyarakat NU untuk berpolitik
Baca SelengkapnyaPKB tidak khawatir suara warga NU atau Nahdliyin bakal lari ke Mahfud.
Baca SelengkapnyaGus Ipul meminta PKB untuk tidak banyak ‘bermanuver’
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaGus Ipul heran dengan respons Cak Imin. Dia tak merasa ada kesalahan ketika mengaja PKB kembali ke pangkuan dan jalan yang sama dengan PBNU.
Baca SelengkapnyaNusron menegaskan saat ini sudah banyak para tokoh sentral NU merapatkan barisan untuk pemenangan Prabowo-Gibran
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaFuad menjelaskan, Nusron Wahid telah menarasikan secara ekstrem Kiai Munif sebagai Ketua Dewan Syuro bertemu dengan kandidat dari paslon lain untuk Pilpres.
Baca SelengkapnyaCak Imin enggan memikirkan pernyataan Nusron Wahid.
Baca Selengkapnya