Gus Sholah: Ahwa itu binatang apa sih? Enggak jelas
Merdeka.com - KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah dikabarkan mundur sebagai calon Ketua Umum PBNU (tanfidz) pada pemilihan Rois Aam dan tanfidz di Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2015. Namun, isu ini langsung disanggah oleh Gus Sholah.
Gus Sholah yang maju satu paket dengan KH Hasyim Muzadi menegaskan, isu mundurnya dia sebagai ketua tanfidz adalah tidak benar. "Saya banyak ditanya, terutama oleh media online, yang menanyakan kalau saya mundur," tegasnya saat menggelar konfresni pers, Minggu (2/8).
Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya tidak mundur dan masih ingin bertarung di muktamar. "Kalau mau mengundurkan diri, tidak sekarang, ya sebulan lalu. Ini tinggal beberapa hari kok mengundurkan diri, jadi saya tidak mundur, saya sehat wal afiat walau sudah kepala tujuh, masih sehat," sambungnya.
-
Kenapa Golkar menolak Munaslub? Ketiga Dewan Partai Golkar menyatakan menolak wacana musyawarah nasional luar biasa (munaslub). Mereka solid mendukung Airlangga, yakni Dewan Pembina, Dewan Kehormatan, dan Dewan Pakar.
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
-
Kenapa Golkar Sulut menolak Munaslub? Pemilu serentak 2024 tinggal menghitung bulan saja. Intinya kami menolak munaslub. Sekali lagi kami di Sulut sangat solid dan mendukung Pak Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Partai Golkar,“
-
Mengapa Zulhas berupaya keras mempersatukan NU dan Muhammadiyah? “Jadi begini, memang parpol itu fungsinya memajukan peradaban. Oleh karena itu PAN berusaha keras agar umat Islam memperkuat persatuan, bersatu walaupun berbeda,“
-
Apa nama majelis Gus Iqdam? Untuk itu majelis Gus Iqdam diberi nama Sabilu Taubah (ST) yang berarti jalan pertobatan.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
Bahkan, adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menengarai, isu-isu itu sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang menginginkan pemilihan rois aam dengan sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa). Sebab, sampai hari ini, Gus Sholah mengaku tidak sepakat dengan sistem Ahwa.
"Saya berharap tidak ada yang memanfaatkan muktamar untuk kepentingan pribadi. Tidak boleh di NU, ini organisasi. Aturan di AD/ART jelas, tidak ada kalimat Ahwa. Musyawarah mufakat diartikan Ahwa. Dalam pleno itu terserah muktamirin," tegasnya lagi.
"Ahwa itu binatang apa sih? Gak jelas. Saat ini, ada 39 nama (calon) yang diusulkan. Di antaranya ada dua nama perempuan, ini aneh. Apalagi dari 39 nama itu tidak ada nama Pak Hasyim (kandidat rois aam, KH Hasyim Muzadi). Ini aneh, ada kepentingan apa di muktamar ini," ketus cucu pendiri NU, Hadratus Syaleikh Hasyim Asyari ini.
Soal muktamar, kembali Gus Sholah mempertanyakan kinerja panitia yang dinilai amburadul. Dia juga melihat adanya diskriminasi soal registrasi peserta. Peserta yang mendukung non Ahwa ditolak, sehingga terjadi keributan di GOR Jombang, lokasi pendaftaran peserta.
"Panitia memang tidak boleh memaksakan kehendak. Kita harapkan ke depan, pendaftaran diselesaikan. Tidak boleh ada diskriminasi, cabang atau wilayah, dipersilakan mendaftar, tidak boleh ada Ahwa atau tidak, yang boleh mendaftar," ketusnya lagi.
Dan karena kekacauan sistem registrasi ini, seperti berita sebelumnya, panitia juga menyalahkan banyaknya media yang ikut mendaftar untuk mendapat ID Card.
Sebelumnya, muncul spanduk menolak pencalonan KH Muzadi sebagai Rois Aam PBNU masa khidmat 2015/2020, oleh elemen yang mengatasnamakan Santri Nusantara. Spanduk ini, muncul di beberapa titik di Jombang.
Majunya Kiai Hasyim sendiri sebagai rois aam, satu paket dengan Gus Sholah yang merebutkan ketua umum (tanfidz). Dan kedua tokoh ini, sama-sama menolak sistem Ahwa di pemilihan nanti.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.
Baca SelengkapnyaWasekjen PBNU menyinggung penurunan jabatan Nusron di PBNU.
Baca SelengkapnyaGus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.
Baca SelengkapnyaKalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.
Baca SelengkapnyaIa menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.
Baca SelengkapnyaKH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).
Baca SelengkapnyaKetua umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul
Baca SelengkapnyaGas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.
Baca SelengkapnyaTidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.
Baca SelengkapnyaJejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
Baca Selengkapnya