Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Sholah: Ahwa itu binatang apa sih? Enggak jelas

Gus Sholah: Ahwa itu binatang apa sih? Enggak jelas Gus Sholah Mukatamar NU. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - KH Sholahuddin Wahid atau Gus Sholah dikabarkan mundur sebagai calon Ketua Umum PBNU (tanfidz) pada pemilihan Rois Aam dan tanfidz di Muktamar ke 33 Nahdlatul Ulama (NU) Tahun 2015. Namun, isu ini langsung disanggah oleh Gus Sholah.

Gus Sholah yang maju satu paket dengan KH Hasyim Muzadi menegaskan, isu mundurnya dia sebagai ketua tanfidz adalah tidak benar. "Saya banyak ditanya, terutama oleh media online, yang menanyakan kalau saya mundur," tegasnya saat menggelar konfresni pers, Minggu (2/8).

‎Sampai saat ini, lanjutnya, pihaknya tidak mundur dan masih ingin bertarung di muktamar. "Kalau mau mengundurkan diri, tidak sekarang, ya sebulan lalu. Ini tinggal beberapa hari kok mengundurkan diri, jadi saya tidak mundur, saya sehat wal afiat walau sudah kepala tujuh, masih sehat," sambungnya.

Bahkan, adik kandung almarhum KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini menengarai, isu-isu itu sengaja dihembuskan oleh pihak-pihak yang menginginkan pemilihan rois aam dengan sistem Ahlul halli wal aqdi (Ahwa). Sebab, sampai hari ini, Gus Sholah mengaku tidak sepakat dengan sistem Ahwa.

‎"Saya berharap tidak ada yang memanfaatkan muktamar untuk kepentingan pribadi. Tidak boleh di NU, ini organisasi. Aturan di AD/ART jelas, tidak ada kalimat Ahwa. Musyawarah mufakat diartikan Ahwa. Dalam pleno itu terserah muktamirin," tegasnya lagi.

"Ahwa itu binatang apa sih? Gak jelas. Saat ini, ada 39 nama (calon) yang diusulkan. ‎Di antaranya ada dua nama perempuan, ini aneh. Apalagi dari 39 nama itu tidak ada nama Pak Hasyim (kandidat rois aam, KH Hasyim Muzadi). Ini aneh, ada kepentingan apa di muktamar ini," ketus cucu pendiri NU, Hadratus Syaleikh Hasyim Asyari ini.

Soal muktamar, kembali Gus Sholah mempertanyakan kinerja panitia yang dinilai amburadul. Dia juga melihat adanya diskriminasi soal registrasi peserta. Peserta yang mendukung non Ahwa ditolak, sehingga terjadi keributan di GOR Jombang, lokasi pendaftaran peserta.

"Panitia memang tidak boleh memaksakan kehendak. Kita harapkan ke depan, pendaftaran diselesaikan. Tidak boleh ada diskriminasi, cabang atau wilayah, dipersilakan mendaftar, tidak boleh ada Ahwa atau tidak, yang boleh mendaftar," ketusnya lagi.

Dan karena kekacauan sistem registrasi ini, seperti berita sebelumnya, panitia juga menyalahkan banyaknya media yang ikut mendaftar untuk mendapat ID Card.

Sebelumnya, muncul spanduk menolak pencalonan KH Muzadi sebagai Rois Aam PBNU masa khidmat 2015/2020, oleh elemen yang mengatasnamakan Santri Nusantara. Spanduk ini, muncul di beberapa titik di Jombang.

Majunya Kiai Hasyim sendiri sebagai rois aam, satu paket dengan Gus Sholah yang merebutkan ketua umum (tanfidz). Dan kedua tokoh ini, sama-sama menolak sistem Ahwa di pemilihan nanti.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bela Gus Yahya, Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU 'Semprot' Nusron Wahid Soal Pansus Haji
Bela Gus Yahya, Wakil Ketua Takmir Masjid PBNU 'Semprot' Nusron Wahid Soal Pansus Haji

Gus Falah malah menilai yang dilakukan Nusron justru cenderung bermuatan dendam pribadi.

Baca Selengkapnya
Wasekjen PBNU Balas Nusron Wahid Soal Pansus Haji: Sangat Tidak Elok
Wasekjen PBNU Balas Nusron Wahid Soal Pansus Haji: Sangat Tidak Elok

Wasekjen PBNU menyinggung penurunan jabatan Nusron di PBNU.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres
Gus Yahya Imbau Pengurus Tidak Bawa Nama NU Saat Komentari Pilpres

Gus Yahya tidak melarang setiap pengurus NU mengutarakan pendapat pribadinya.

Baca Selengkapnya
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji
Cucu Pendiri NU: Kalau Ada yang Akan membubarkan Acara MLB, Kami Ajak Ngopi dan Ngaji

Kalau ada yang datang ke acara MLB , baik setuju, tidak setuju atau bahkan membubarkan akan dijak ngopi , diskusi dan ngaji.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Peringatkan Pengurus NU Jangan Pakai Nama Lembaga untuk Politik Praktis, Ini Sanksinya
Gus Yahya Peringatkan Pengurus NU Jangan Pakai Nama Lembaga untuk Politik Praktis, Ini Sanksinya

Gus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.

Baca Selengkapnya
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus
Ketum PBNU Sindir Cak Imin: Yang Meragukan NU-nya Khohifah Malah Enggak Pernah Jadi Pengurus

Ia menyentil, jika pihak yang meragukan ke NU an dari Khofifah Indar Parawansa adalah justru tidak pernah menjadi pengurus dari organisasi NU.

Baca Selengkapnya
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi
Ketua PBNU Temui Ketua Tim Pemenangan Andika-Hendi

KH dr Umar Wahid (Gus Umar) menemui Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya).

Baca Selengkapnya
VIDEO: Respons PBNU soal Gus Ipul Jangan Pilih Capres Didukung Abu Bakar Baasyir
VIDEO: Respons PBNU soal Gus Ipul Jangan Pilih Capres Didukung Abu Bakar Baasyir

Ketua umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya merespons pernyataan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul

Baca Selengkapnya
Gus Yahya Jengkel Ditanya Soal Capres dan Cawapres dari NU: Kami Enggak Mau Dipermainkan
Gus Yahya Jengkel Ditanya Soal Capres dan Cawapres dari NU: Kami Enggak Mau Dipermainkan

Gas Yahya meminta calon pemimpin akan berkontestasi tidak menjual embel-embel NU dan agama demi meraih suara.

Baca Selengkapnya
Gus Yahya soal Cak Imin Dapat Restu Ulama: Klaim Didukung Kiai PBNU Tidak Benar
Gus Yahya soal Cak Imin Dapat Restu Ulama: Klaim Didukung Kiai PBNU Tidak Benar

Tidak ada calon presiden dari NU, jika ingin maju dengan kapasitas sendiri.

Baca Selengkapnya
Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya
Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya

Jejak Nusron Wahid di NU, Dulu Dicopot dari Pengurus PBNU Kini Kritik Gus Yahya

Baca Selengkapnya