Gus Solah: Peserta Muktamar tidak boleh dipaksa dan didiskriminasi
Merdeka.com - Memanasnya suasana Muktamar NU ke-33 di Jombang membuat salah satu kandidat Ketua PBNU KH Solahuddin Wahid (Gus Sholah) menggelar jumpa pers. Jumpa pers diselenggarakan untuk menyampaikan pandangan Gus Sholah setelah dirinya menemukan banyak kejanggalan dalam pelaksanaan muktamar.
"Tidak boleh ada pemaksaan dan diskriminasi peserta muktamar apalagi dengan alasan Ahwa. Namun kenyataan di lapangan banyak ditemukan itu," terang Gus Solah, Minggu siang (2/8).
Ditambahkan Gus Solah, seharusnya saat ini pembahasan sudah memasuki tahap tata tertib. Gus Sholah menilai, pembahasan sudah terlalu melebar.
-
Siapa yang ditunjuk jadi Pj Ketua PWNU Jatim? Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, KH Abdul Hakim Mahfudz alias Gus Kikin menilai penunjukannya menjadi Pj Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur sebagai hal yang biasa, yakni mengisi jabatan kosong.
-
Bagaimana Golkar Riau menanggapi seruan Munaslub? Jangan (Golkar) diganggu dengan isu Munaslub yang merusak soliditas para kader di daerah. Tidak ada alasan Munaslub,“ tegas dia, Jumat (28/7/2023).
-
Bagaimana Gus Kikin melihat penunjukannya sebagai Pj Ketua PWNU Jatim? 'Kalau bagi saya ini merupakan penawaran yang biasa, saya juga dulunya dari PWNU Jatim. Bagi saya Itu proses yang biasa,' ujarnya.
-
Siapa yang terlibat sebagai tim pemenangan calon? 'Saat ini banyak terindikasi kepala desa beserta perangkat desa yang terlibat sebagai tim pemenangan bakal pasangan calon tertentu,' katanya.
-
Apa sikap Muhammadiyah terkait pilpres? Sebagai salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia, Muhammadiyah menyampaikan sikap politik terkait Pilpres 2024 besok.
-
Siapa Ketua Umum PBNU pertama? Hasan Basri Sagipodin atau yang akrab disapa Hasan Gipo merupakan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) pertama.
"Ahwa itu binatang apa sih? Kalau mereka melanggar itu berarti tidak punya sopan santun. Apalagi sekarang ini muncul 39 nama dan dua di antaranya perempuan yang direkomendasikan masuk di Ahwa dan tidak nama Pak Hasyim Muzadi ini, ada apa?" tutur Gus Solah.
Dalam jumpa pers tersebut, Gus Solah didampingi oleh Ketua PBNU di era KH Hasyim Muzadi, Andi Djamaro.
Andi menambahkan, panitia muktamar terlihat tidak profesional dan berpihak terutama kepada calon Rois Aam dan Ketua Tanfidz PBNU.
"Saya banyak mendengar, banyak peninjau yang diusulkan oleh partai politik jumlahnya tidak puluhan tetapi ratusan. Mereka ini tugasnya mempengaruhi opini yang terdiri dalam forum komisi maupun pleno," kata Andi.
(mdk/siw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan, muncul isu Muktamar Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tandingan.
Baca SelengkapnyaKetua PBNU Abdullah Latopada menegaskan wacana MLB NU diisukan hanya dari segelintir orang
Baca SelengkapnyaMustofa mengatakan, kegiatan yang dilakukan oleh Aliansi Santri Gus Dur menggugat, tidak sesuai dengan sikap Nahdliyin.
Baca SelengkapnyaCak Imin mengatakan setuju dengan PBNU tidak boleh terlibat politik praktis seperti yang disampaikan Ketum PBNU Gus Yahya.
Baca SelengkapnyaMusyawarah Luar Biasa (MLB) PBNU untuk melakukan pergantian pengurus sangat mungkin terjadi.
Baca SelengkapnyaMubes Alim Ulama NU menyerukan Muktamar Luar Biasa (MLB) Nahdlatul Ulama sebagai sarana koreksi langkah PBNU hasil Muktamar Lampung.
Baca SelengkapnyaGus Yahya menegaskan akan memberikan sanksi kepada pengurus yang mengatasnamakan NU untuk kegiatan politik praktis.
Baca SelengkapnyaSekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul mengatakan PBNU tidak mendukung capres siapapun
Baca SelengkapnyaPBNU merespons adanya muktamar luar biasa yang didengungkan oleh sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaJika PBNU tetap memanggil Cak Imin maka langkah itu melanggar AD/ART dan melenceng dari khittah NU.
Baca SelengkapnyaCak Imin pun meminta kepada seluruh kader agar menjadi kader NU yang tidak pengecut.
Baca Selengkapnya