Gus Solah sebut ke-Indonesiaan & ke-Islaman jangan dipertentangkan
Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid mengatakan gejala konflik ke-Indonesiaan dan ke-Islaman kembali terlihat. Salah satu contohnya terjadi di Pilgub DKI Jakarta. Gejala itu terlihat dari perbedaan pilihan politik warga Jakarta.
Masyarakat terbelah menjadi dua kubu yakni pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Di Pilgub DKI timbul kesan pendukung Ahok-Djarot dianggap non-Islam dan munafik. Sementara, pendukung Anies-Sandi dianggap anti-Indonesia dan intoleran. Menanggapi masalah ini, Salahuddin atau yang akrab dipanggil Gus Solah menyayangkan kondisi tersebut.
-
Mengapa Pilkada DKI 2017 menarik perhatian? Pilkada DKI 2017 menjadi salah satu pemilihan kepala daerah yang menarik perhatian. Saat itu, pemilihan diisi oleh calon-calon kuat seperti Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, dan Agus Harimurti Yudhoyono.
-
Bagaimana cara Pilkada DKI 2017? Pemilihan umum Gubernur DKI Jakarta 2017 (disingkat Pilgub DKI 2017) dilaksanakan pada dua tahap, yaitu tahap pertama di tanggal 15 Februari 2017 dan tahap kedua tanggal 19 April 2017 dengan tujuan untuk menentukan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta periode 2017–2022.
-
Apa yang menjadi ciri utama Pilkada di Indonesia? Pilkada langsung memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memilih pemimpin daerah mereka secara langsung, memperkuat partisipasi publik dalam proses demokrasi dan meningkatkan akuntabilitas pemimpin daerah terhadap konstituen mereka.
-
Siapa saja yang bertarung di Pilgub Jakarta? Kubu Pramono Anung-Rano Karno meyakini memenangi Pilkada satu putaran dengan perolehan 50,7 persen plus 2.943 suara. Sementara itu pasangan Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) meminta sejumlah pihak bersabar menanti pengumuman resmi dari Komisi Pemilihan Umum.
-
Siapa saja kandidat yang bertarung di Pilkada DKI 2017? Pada putaran pertama, ada tiga pasangan calon: Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) - Djarot Saiful Hidayat; Anies Baswedan - Sandiaga Uno; dan Agus Harimurti Yudhoyono - Sylviana Murni.
-
Bagaimana Pilkada DKI 2017 dijalankan? Pilkada DKI Jakarta 2017 merupakan salah satu pemilihan kepala daerah yang paling menonjol dalam sejarah Indonesia karena berbagai dinamika politik dan sosial yang terjadi.
"Jadi kita kan melihat masalah yang kita hadapi belakangan ini seakan-akan ada upaya untuk mempertentangkan kembali ke-Indonesiaan dan ke-Islaman, sesuatu yang tidak perlu terjadi sebetulnya dalam berbagai kesempatan," kata Gus Solah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5).
Menurutnya, gejala itu tidak perlu diucapkan apalagi menimbulkan sikap saling menjustifikasi dan menghakimi.
"Anggapan itu cukup diri kita sendiri tapi tidak boleh diucapkan untuk menghakimi orang lain," tegasnya.
Gus Solah melihat, pertentangan itu terjadi bukan antara umat muslim dengan non-muslim. Tetapi, justru terjadi di antara umat muslim yang mendukung Ahok dan menolaknya. Perbedaan itu disebabkan karena penafsiran soal Surat Al-Maidah ayat 51.
"Sejauh pengamatan saya banyak muslim setuju bahwa mereka tidak boleh milih non-muslim," ungkapnya.
Adik Presiden ke-4, Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini mengimbau agar umat muslim tidak saling menyalahkan atau saling ejek karena berbeda sikap di Pilgub DKI Jakarta.
"Tidak perlu saling salahkan, serang, atau ejek. Pilkada terjadi di banyak tempat tapi tidak pernah terjadi konflik tajam seperti Pilkada DKI," imbuhnya.
Hanya saja, dia menduga munculnya gesekan antara umat muslim di Jakarta dipicu oleh ucapan Ahok. Sayangnya, Gus Solah tidak menyebut ucapan Ahok yang dimaksud.
"Karakter itu dipicu tindakan dan perilaku Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang sering tidak bisa mengendalikan diri dalam berbicara dan juga dipicu Polri yang dianggap dikalangan Islam tidak adil dan memihak," pungkasnya. (mdk/dan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.
Baca SelengkapnyaTantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.
Baca SelengkapnyaJusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.
Baca SelengkapnyaUntuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.
Baca SelengkapnyaPentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai
Baca SelengkapnyaMahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaKampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.
Baca SelengkapnyaKaesang mengatakan, Pilkada menjadi ajang pesta rakyat, tidak perlu saling hujat, menciptakan permusuhan.
Baca SelengkapnyaSemakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.
Baca SelengkapnyaPrabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.
Baca Selengkapnya