Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Gus Solah sebut ke-Indonesiaan & ke-Islaman jangan dipertentangkan

Gus Solah sebut ke-Indonesiaan & ke-Islaman jangan dipertentangkan Gus Solah. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Salahuddin Wahid mengatakan gejala konflik ke-Indonesiaan dan ke-Islaman kembali terlihat. Salah satu contohnya terjadi di Pilgub DKI Jakarta. Gejala itu terlihat dari perbedaan pilihan politik warga Jakarta.

Masyarakat terbelah menjadi dua kubu yakni pendukung pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Di Pilgub DKI timbul kesan pendukung Ahok-Djarot dianggap non-Islam dan munafik. Sementara, pendukung Anies-Sandi dianggap anti-Indonesia dan intoleran. Menanggapi masalah ini, Salahuddin atau yang akrab dipanggil Gus Solah menyayangkan kondisi tersebut.

Orang lain juga bertanya?

"Jadi kita kan melihat masalah yang kita hadapi belakangan ini seakan-akan ada upaya untuk mempertentangkan kembali ke-Indonesiaan dan ke-Islaman, sesuatu yang tidak perlu terjadi sebetulnya dalam berbagai kesempatan," kata Gus Solah di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Sabtu (6/5).

Menurutnya, gejala itu tidak perlu diucapkan apalagi menimbulkan sikap saling menjustifikasi dan menghakimi.

"Anggapan itu cukup diri kita sendiri tapi tidak boleh diucapkan untuk menghakimi orang lain," tegasnya.

Gus Solah melihat, pertentangan itu terjadi bukan antara umat muslim dengan non-muslim. Tetapi, justru terjadi di antara umat muslim yang mendukung Ahok dan menolaknya. Perbedaan itu disebabkan karena penafsiran soal Surat Al-Maidah ayat 51.

"Sejauh pengamatan saya banyak muslim setuju bahwa mereka tidak boleh milih non-muslim," ungkapnya.

Adik Presiden ke-4, Abdurahman Wahid (Gus Dur) ini mengimbau agar umat muslim tidak saling menyalahkan atau saling ejek karena berbeda sikap di Pilgub DKI Jakarta.

"Tidak perlu saling salahkan, serang, atau ejek. Pilkada terjadi di banyak tempat tapi tidak pernah terjadi konflik tajam seperti Pilkada DKI," imbuhnya.

Hanya saja, dia menduga munculnya gesekan antara umat muslim di Jakarta dipicu oleh ucapan Ahok. Sayangnya, Gus Solah tidak menyebut ucapan Ahok yang dimaksud.

"Karakter itu dipicu tindakan dan perilaku Gubernur Basuki Tjahaja Purnama yang sering tidak bisa mengendalikan diri dalam berbicara dan juga dipicu Polri yang dianggap dikalangan Islam tidak adil dan memihak," pungkasnya. (mdk/dan)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia
Salam Lintas Agama Dinilai Upaya untuk Merawat Kemajemukan di Indonesia

Salam lintas agama merupakan salah satu upaya berkesinambungan merawat kemajemukan dimiliki Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia
Dinamika Hubungan Ulama dan Umara di Indonesia

Tantangan zaman ini seringkali datang begitu cepat dan mengancam siapapun yang tidak siap beradaptasi.

Baca Selengkapnya
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan
Sebut Pemilu Sudah Selesai, Jusuf Kalla Ajak Umat Islam Pererat Kembali Persatuan

Jusuf Kalla mengajak umat Islam menjaga persatuan dan kesatuan pascapemilihan umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!
Jokowi ke Masyarakat: Jangan Sampai Beda Pilihan Pemilu jadi Tidak Rukun dan Bersatu!

Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui Pemilu 2024 menimbulkan adanya gesekan perbedaan pilihan di masyarakat.

Baca Selengkapnya
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru
MUI: Jika Ada Pihak Benturkan Agama dengan Falsafah Bangsa Jelas Keliru

Untuk mengatasi permasalahan di negara ini bukan sebuah sistem baru, tapi persatuan dan kesatuan.

Baca Selengkapnya
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap
Prabowo Sebut Koalisi Boleh Berbeda di Daerah: Jawa Barat Ngeri-Ngeri Sedap

Prabowo mengatakan, tidak masalah jika partai koalisi di tingkat nasional punya koalisi berbeda di tingkat daerah.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila
Masyarakat Diingatkan Utamakan Kerukunan dan Jalankan Nilai Pancasila

Pentingnya mengedepankan kerukunan agar masyarakat dapat hidup berdampingan dengan damai

Baca Selengkapnya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI

Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.

Baca Selengkapnya
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'
'Strategi Politik Menggunakan Isu Identitas Harus Kita Tolak!'

Kampanye secara negatif diharapkan tidak terjadi lagi karena berdampak buruk pada perkembangan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Kaesang Dukung Luthfi–Gus Yasin: Datang ke TPS Jangan Sampai Golput
Kaesang Dukung Luthfi–Gus Yasin: Datang ke TPS Jangan Sampai Golput

Kaesang mengatakan, Pilkada menjadi ajang pesta rakyat, tidak perlu saling hujat, menciptakan permusuhan.

Baca Selengkapnya
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!
MUI: Tolak Gerakan Intoleransi Atas Nama Agama Apapun!

Semakin kita menyatakan diri sebagai orang yang punya iman, maka besar tanggung jawabnya untuk mengedepankan toleransi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Perintah Prabowo Ke Petinggi PKB Gus Yusuf Jelang Pilkada
VIDEO: Perintah Prabowo Ke Petinggi PKB Gus Yusuf Jelang Pilkada "Jateng Beres Ya!"

Prabowo tak mempermasalahkan jika rekan satu koalisi harus bersebrangan saat Pilkada.

Baca Selengkapnya