Gus Yasin Minta Pemkab Pemalang 'Jemput Bola' Vaksinasi Lansia
Merdeka.com - Pemkab Pemalang diminta terus menggenjot vaksin covid-19 dengan menggalakkan vaksinasi jemput bola atau mendatangi rumah-rumah warga lansia. Menyusul Pemalang kembali menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3.
"Di wilayah sini yang belum banyak divaksin lansia. Maka saya minta kalau memang lansia tidak bisa datang, kita jemput bola, kita datangi rumah yang bersangkutan," kata Taj Yasin, Rabu (3/11).
Dia menyebut Pemalang kondisi PPKM level 3 bukan karena faktor jumlah kasus yang meningkat, melainkan masih banyak masyarakat yang belum divaksin Covid-19, terutama kalangan lanjut usia.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Kenapa kasus Covid-19 naik? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Pelaksanaan vaksinaai door to door, sebelumnya harus dilakukan pendataan lansia penerima vaksin di suatu daerah.
"Lansia 70 persen harus divaksin dahulu, baru kemudian masyarakat. Di Pemalang tingkat vaksinasi lansia yang masih rendah. Lansia kalau mendatangkan vaksin ke kecamatan masih banyak yang mendaftar," terangnya.
Gus Yasin mengingatkan kepada pemerintah kabupaten dan kota melalui Dinas Kesehatan Propinsi Jateng untuk mengecek batas waktu penyuntikan vaksin untuk menghindari vaksin kedaluwarsa.
"Masyarakat sudah bosan hidup di rumah saja, masyarakat ingin anak-anak kembali aktif sekolah, bepergian nyaman. Salah satunya supaya itu semua dapat dilaksanakan adalah kalau kita semua sudah divaksin. Maka saya nitip agar vaksinasi terus diperbanyak," ungkapnya.
Semua warga diminta menerapkan protokol kesehatan dan perilaku hidup sehat. Terlebih pandemi Covid-19 sampai saat ini belum selesai karena kasus penularan virus Corona masih ada. "Walaupun secara umum kasus sudah turun, tetapi tetap harus waspada," tutupnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaKemenkes menyatakan Indonesia mulai memasuki era penuaan penduduk atau aging population
Baca SelengkapnyaMaxi berujar, kelompok pertama yang bisa mendapatkan vaksin gratis adalah yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sama sekali.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 bisa meluas jika masyarakat tidak mengindahkan pola hidup sehat dan menjaga jarak
Baca Selengkapnya