Habis tenar, Bripka Seladi dirundung malang
Merdeka.com - Nama Bripka Seladi menjadi tak asing di telinga khalayak. Berkat kegigihannya bertahan menghidupi keluarganya, anggota Satuan Lalu Lintas Polresta Malang ini rela memulung sampah plastik serta barang-barang bekas untuk kemudian ia jual kepada pengepul.
Seladi menjadi pemulung sejak 2006, namun sejak 2008 sudah tidak berkeliling mencari sampah. Ia cukup memisahkan sampah di sebuah rumah yang dipinjami oleh temannya. Sampah itu cukup diambil di satu titik, kemudian dipilahnya.
"Ini (memulung) saya lakukan mulai pukul 16.00 Wib, selesai pulang kantor, sampai sekitar pukul 18.00 Wib atau 19.00 Wib," katanya.
-
Siapa pemulung di Palembang yang punya saudara kaya? Seorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
-
Bagaimana cara pria asal Betawi itu menyapa kuli panggul? Mereka menangis penuh haru. 'Tuan, ane datang dari Betawi, kelamaan di kapal sampai bosan, Alhamdulillah sampai juga kemari,' kata seorang pria sambil terisak memeluk seorang ‘berjubah dan bersorban’ itu.Sebelum melepaskan pelukannya, pria asal Betawi itu masih sempat mencium pipi kanan dan pria Arab tersebut sebagai tanda hormat.
-
Di mana pekerja Indonesia bekerja? Haygrove, sebuah perkebunan di Hereford yang memasok buah beri ke supermarket Inggris, memberikan surat peringatan kepada pria tersebut dan empat pekerja Indonesia lainnya tentang kecepatan mereka memetik buah sebelum memecat mereka lima dan enam pekan setelah mereka mulai bekerja.
-
Apa itu seblak? Seblak adalah kuliner khas asal Sunda yang digemari oleh banyak orang lantaran rasanya yang lezat.
-
Kenapa Eko Yuli Irawan belum mau pensiun? 'Jadi, kami mendidik mereka, kalahkan yang nomor satu, bukan yang nomor satu pensiun baru muncul gitu. Jadi, selagi saya belum dikalahkan, saya belum akan pensiun untuk di level nasional,' kata Eko via Antara.
-
Mengapa Sariban membersihkan sampah di Bandung? Baginya, Paris Van Java sudah menjadi rumah yang nyaman sehingga perlu dijaga kebersihan dan ketertibannya.
Dari pekerjaannya itu, Seladi mengaku memperoleh sekitar Rp 35.000 sampai Rp 50.000 per hari, tergantung tingkat lamanya dan jenis sampah yang diperoleh. Sampah yang sudah dikumpulkan akan disetorkan pada seorang tengkulak seminggu sekali.
Sekali setor biasanya sampai 1,5 kwintal dengan nilai uang yang tidak tentu, sekitar Rp 600.000. Hasil itu dibagi bersama teman dan anak kedua, yang rutin membantu. Jumlah itu katanya sudah sangat lumayan, dibanding saat awal memulung. (mdk/rhm)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rombongan polisi menemui pemulung dan memberikan bantuan tali asih untuk modal usaha.
Baca SelengkapnyaPria ini merasa capek dan kesal lantaran banyak orang yang membuang sampah di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaPemuda tersebut mengungkapkan bahwa ia kabur dari proyek tempatnya bekerja karena tidak menerima gaji dari atasannya selama sebulan.
Baca SelengkapnyaHanya dapat 15 ribu rupiah sehari dan harus nafkahi lima orang anak, perjuangan pria ini bikin haru.
Baca SelengkapnyaBerikut kisah anak piatu 5 kali gagal masuk TNI kini memilih menjadi anggota Polri.
Baca SelengkapnyaBilly Syahputra mengaku tak kuat dengan komentar miring tentangnya. Ia pun sempat mengaku akan berhenti jadi artis Billy memilih jualan seblak.
Baca SelengkapnyaPerjuangan kerasa seorang petugas sampah bernama Pandi untuk menjadi seorang polisi menjadi kenyataan.
Baca SelengkapnyaSeorang pemulung asal Palembang harus hidup di jalan padahal memiliki keluarga yang kaya raya.
Baca SelengkapnyaMenjadi pemulung merupakan salah satu profesi yang dipilih oleh beberapa orang untuk membiayai hidup.
Baca SelengkapnyaSimak kisah seorang pemuda diputusin karena pengangguran, kini jadi perwira TNI AL.
Baca SelengkapnyaCerita Sidik Eduard memutar otak untuk menyambung hidup keluarganya
Baca Selengkapnya