Hacker Surabaya Black Hat sering diminta kelola sistem IT instansi
Merdeka.com - Tiga hacker anggota Surabaya Black Hat (SBH) ditangkap polisi dalam kasus peretasan 3.000 sistem elektronik dan 600 website di 44 negara. Penasihat SBH, Zulham Akhmad Mubarrok mengaku kelompoknya adalah komunitas yang membahas hal-hal terkait informasi dan teknologi.
"Kami berdiri sejak 2011. Saat itu yang memprakarsai ada belasan orang, baik dari Surabaya maupun Malang dan beberapa kota lain di Jawa Timur," ujar Zulham, Rabu kemarin.
Dia mengatakan, hingga saat ini anggota Surabaya Black Hat yang aktif pada forum diskusi terbuka mencapai 2.000 orang. Sedangkan anggota yang aktif kopi darat di Surabaya hanya puluhan orang saja.
-
Siapa saja hacker yang menyerang? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Apa saja serangan yang dilakukan hacker? 'Terkadang, hampir setengah dari serangan ini menargetkan negara-negara anggota NATO, dan lebih dari 40 persen ditujukan terhadap pemerintah atau organisasi sektor swasta yang terlibat dalam pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur penting,' jelas Tom Burt dari Microsoft.
-
Siapa yang menjadi target kejahatan siber? Tidak hanya perorangan yang menjadi target, namun perusahaan besar, pemerintah, hingga institusi finansial juga rentan terhadap serangan ini.
-
Kenapa hacker menyerang negara-negara tertentu? Laporan tersebut secara detail menjelaskan serangan-serangan yang dilakukan pemerintah dari Rusia, China, Iran, dan Korea Utara, serta beberapa kelompok peretas di wilayah Palestina dan peretas bayaran yang disewa negara-negara lain.
-
Bagaimana cara hacker mengutak-atik pelaporan? Daripada mencoba mengubah jumlah suara yang sebenarnya, peretas juga dapat menargetkan mereka yang melaporkan total suara pada malam pemilu—dengan mencoba memanipulasi hasil di situs web Menteri Luar Negeri. Serangan semacam itu, jika dilakukan secara halus, dapat melemahkan kepercayaan terhadap hasil akhir.
-
Apa yang dilakuin hacker di PDN Surabaya? Terbaru, Pusat Data Nasional (PDN) Sementara 2 di Surabaya yang dikelola Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), terkena ransomware. Akibatnya data-data yang berada di dalamnya terkunci.
Zulham mengaku, Surabaya Black Hat sering mendapat job resmi dari instansi-instansi untuk menciptakan hingga mengelola sistem IT mereka. Ia juga mengklaim ikut 'membela' saat hacker asing meretas situs di Indonesia.
"Jadi, kegiatan kita 90 persen adalah kegiatan IT positif. Jika ada yang melanggar UU ITE atau kriminal lainnya, itu di luar ketentuan kami. Sebab, sejak berdiri, kami terapkan aturan tegas di grup," katanya.
Surabaya Black Hat sendiri dalam aplikasinya di lapangan, memiliki sejumlah komunitas lainnya. Antara lain Indonesian Coder, Malang Cyber Crew, dan masih banyak lagi.
"Jadi sekali lagi, 90 persen kegiatan SBH adalah IT secara positif. Sebab kami selalu mengadakan pertemuan rutin untuk mengarahkan para hacker milenial agar dapat mengaplikasikan kemampuannya pada hal yang positif," ucapnya.
Zulham menegaskan aksi KPS, NA, dan ATP yang membobol ribuan sistem di luar ketentuan organisasi Surabaya Black Hat.
"Dari ketiga anggota yang ditangkap, yang paling lama menjadi anggota Surabaya Black Hat adalah KPS. Sementara NA dan ATP menyusul kemudian," ujarnya.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan hacker Indonesia ke situs-situs pemerintahan Israel sedang jadi perbincangan.
Baca SelengkapnyaPolisi mendalami kasus peretasan handphone Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi. Mereka menduga ada jaringan lebih besar dari empat pelaku yang sudah ditangkap.
Baca SelengkapnyaIndonesia kembali dihebohkan kabar kebobolan 204 juta Data Pemilih Tetap (DTP) Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Baca SelengkapnyaKisah Para Red Hat, Para pemburu Hacker, Ada yang Mampu Membobol Situs Intelijen Mossad Israel
Baca SelengkapnyaDirektur Cyber Intelligence PT Spentera, Royke Tobing mengatakan Indonesia sebenarnya tidak dapat terlepas dari ancaman perang siber
Baca SelengkapnyaBerikut adalah beberapa hacker yang paling ditakuti di dunia. Ada juga yang paling dicari karena aksinya yang sangat merugikan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menangkap tiga buron kasus judi online (judol) melibatkan pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).
Baca SelengkapnyaKetiganya berhasil mendeteksidua skenario ancaman siber selama proses demo simulasi.
Baca SelengkapnyaBanyak hacker atau peretas bereaksi dengan kebijakan perang Israel.
Baca SelengkapnyaSindikat ini beraksi dengan meretas website pemerintahan hingga instansi pendidikan untuk mempromosikan judi online.
Baca SelengkapnyaSukamta mengatakan satgas tersebut harus terdiri dari beberapa ahli, bukan hanya dari kominfo maupun BSSN saja
Baca SelengkapnyaLagi banyak dibahas di media sosial, sebenarnya apa sih ransomware itu?
Baca Selengkapnya