Hadapi Gelombang ke-3, Epidemiolog Sarankan Pemerintah Tingkatkan Tracing
Merdeka.com - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI), Tri Yunis Miko Wahyono mendorong pemerintah meningkatkan kapasitas testing (pemeriksaan) dan tracing (penelurusan) Covid-19. Langkah ini untuk menekan potensi gelombang ketiga Covid-19.
"Testingnya harus 1 per 1.000 penduduk. Tracingnya harus standar, 1 kasus (Covid-19) ditracing minimal 15 atau 20 orang," katanya saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/10).
Selain itu, program pengendalian Covid-19 harus terus dijalankan. Misalnya, melakukan penyemprotan disinfektan secara rutin, meningkatkan pelayanan kesehatan dan membatasi aktivitas masyarakat melalui Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis level.
-
Bagaimana penanganan Covid-19 di Indonesia? Jokowi memilih menggunakan strategi gas dan rem sejak awal untuk menangani pandemi Covid-19. Gas dan rem yang dimaksudkan Jokowi diimplementasikan dalam tiga strategi yakni penanganan kedaruratan kesehatan, jaring pengaman sosial, dan pemulihan ekonomi. Inilah yang kemudian menjadi ujung tombak dalam penanganan Covid-19 di Indonesia.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana cara agar terhindar dari Covid-19? 'Pemerintah mengimbau lebih rajin bermasker terutama jika sakit dan di keramaian, lebih rajin cuci tangan, lengkapi vaksinasi segera sebanyak 4x GRATIS, jaga ventilasi udara indoor, hindari asap rokok,' ujar Ngabila.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
-
Kapan sebaiknya menggunakan masker? Gunakan masker ini secara rutin untuk mendapatkan kulit yang cerah.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
"Aktivitas masyarakat jangan terlalu dilonggarkan. Kalau sekarang kan longgar sekali," ujarnya.
Tri memprediksi, gelombang ketiga Covid-19 akan terjadi pada Januari hingga Februari 2022. Gelombang ketiga ini terjadi akibat mobilitas masyarakat meningkat saat libur akhir tahun 2021.
Pada gelombang ketiga, kemungkinan Pulau Jawa akan mengontribusi Covid-19 tertinggi. Sebab, 2/3 penduduk Indonesia berada di Pulau Jawa. Namun, peningkatan kasus di Pulau Jawa tidak akan diikuti kematian akibat Covid-19.
"Karena mungkin vaksinasi pada Desember (2021) sudah mencapai 50 persen," sambungnya.
Hari ini, pemerintah kembali mengevaluasi penerapan PPKM berbasis level di 34 provinsi di Indonesia. PPKM bertujuan untuk menekan laju penularan Covid-19.
Data Kementerian Kesehatan 17 Oktober 2021, total 4.234.758 orang terkonfirmasi positif Covid-19 di Tanah Air. Dari jumlah tersebut, sebanyak 18.388 orang masih menjalani perawatan atau isolasi.
Dalam sepekan terakhir, rata-rata penambahan kasus positif Covid-19 harian sebesar 975 dengan positivity rate 0,57 persen.
Adapun bed occupancy rate (BOR) atau keterisian tempat tidur rumah sakit rujukan Covid-19 nasional hanya 5 persen per 16 Oktober 2021. Khusus keterpakaian tempat tidur ruang isolasi biasa sebesar 4 persen, sedangkan keterpakaian tempat tidur ruang ICU Covid-19 mencapai 8 persen.
Sekretaris Jenderal Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi), Lia G. Partakusuma mengingatkan meski BOR rumah sakit rujukan Covid-19 menurun, masyarakat jangan lengah menerapkan protokol kesehatan.
"Tetap jangan euforia (karena) perjalanan atau mobilitas meningkat," pesannya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diminta lakukan pola hidup bersih dan sehat
Baca SelengkapnyaSejak 27 November sampai 3 Desember kenaikan sebanyak 30 persen.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaGunung Marapi di Kabupatem Agam dan Tanah Datar, Sumatera Barat (Sumbar) kembali erupsi.
Baca SelengkapnyaPB IDI mengimbau masyarakat untuk menerapkan lagi protokol kesehatan seperti memakai masker dan menghindari kerumunan.
Baca SelengkapnyaPakar mengungkap sejumlah kiat agar masyarakat dapat menjalani liburan Natal dan Tahun Baru dengan aman di tengah kasus Covid-19 yang meningkat.
Baca Selengkapnya