Hadapi Kelompok Teroris MIT dan KKB Harus Secara Keras dengan Militer
Merdeka.com - Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono menyoroti kekerasan yang dilakukan oleh kelompok MIT di Poso dan KKB di Papua. Menurutnya, pemerintah harus tetep menggunakan cara militeristik untuk mengatasi kelompok-kelompok tersebut.
"Kalau tertangkap harus diproses hukum, tetapi harus tetap menggunakan military approach karena mereka kan sudah melakukan penyerangan persenjataan dengan yang cukup berat, jadi pendekatannya enggak cukup persuasif memang harus secara militeristik," tegasnya saat dihubungi, Kamis (20/5).
Dave menyatakan, kelompok serupa seperti KKB Papua sudah menggencarkan perang terhadap pemerintah. Maka dari itu, tidak bisa diladeni dengan cara halus.
-
Mengapa KKB Papua menyerang Brimob dan TNI? Gerakan mereka lambat laun semakin meresahkan dan mengancam keselamatan warga Papua yang tidak tahu menahu dengan agenda aktivitas kelompok bersenjata tersebut.
-
Mengapa kekerasan di Papua meningkat? Sekretaris Gugus Tugas Papua UGM Arie Ruhyanto mengatakan bahwa angka kekerasan di Papua meningkat di tengah gencarnya proses pembangunan oleh pemerintah.
-
Siapa yang terlibat dalam konflik Papua? Gerakan Papua Merdeka semakin terorganisir melalui budaya, sosial, politik luar negeri, senjata, bahkan berhasil menarik perhatian aktivis NGO.
-
Apa yang menjadi masalah akar konflik Papua? Peneliti dari Yayasan Bentala Rakyat, Laksmi Adriani Savitri mengatakan bahwa salah satu akar masalah dari konflik Papua adalah dorongan modernisasi yang dipaksakan.
-
Di mana KKB menyerang? Organisasi Papua Merdeka (OPM) Kelompok Egianus Kogoya kembali buat onar di Distrik Yigi, Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
"Karena mereka kan sudah melakukan itu, karena kan mereka sudah melancarkan perang terhadap pemerintah, jadi tidak bisa secara halus memang harus secara keras," ujarnya.
Menurutnya, pemerintah justru mengakui keberadaan kelompok-kelompok tersebut jika melakukan negosiasi untuk mengatasi konflik. Sehingga, pendekatan militer menurutnya sudah tepat.
"Karena misalnya OPM (organisasi Papua merdeka), OPM kan enggak semuanya solid satu ada juga pecah pecahan. Jadi kalau kita mengakui yang satu nanti yang lain juga minta berbuat yang sama, jadi harus jalur keras, jalur tumpas," ujarnya.
"Menumpas dengan tetap kaidah hukum yang ada tetapi harus secara pendekatannya tetap militer," tambah politisi Golkar ini.
Lebih lanjut, kata Dave, pemerintah perlu memperhatikan mengenai masyarakat setempat yang ikut melindungi kelompok-kelompok tersebut. Penyebabnya, karena masyarakat setempat kecewa dengan pemerintah.
"Karena dari informasi yang kami terima masih ada simpatisan dari masyarakat setempat yang memberikan perlindungan, khususnya OPM karena kekecewaan terhadap perhatian pemerintah ataupun program yang tidak terasa penuh di masyarakat pedesaan," tutupnya.
Sebelumnya, Pemerintah mengutuk keras peristiwa tewasnya empat petani di Poso, Sulawesi Tengah oleh kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pada 11 Mei 2021. Menko Polhukam Mahfud Md menyatakan pemerintah akan terus mengawal dan mencermati kondisi keamanan di Poso.
"Terkait pembunuhan terhadap 4 orang petani dan aksi kekerasan lain oleh kelompok teroris Poso, pemerintah mengutuk keras tindakan tersebut," kata Mahfud pada wartawan, Rabu (19/5).
Terpisah, sebanyak empat anggota TNI yang berasal dari Yonif 403/WP Dan Satgas Mobile Yonif 310/KK mengalami luka tembak ketika diadang kelompok kriminal bersenjata (KKB). Peristiwa itu terjadi saat mereka melintas di jembatan kayu 2, Kampung Yapimakot, Distrik Serambakon, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Selasa malam (18/5).
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam lawatannya ke Tanah Papua, Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto mengatakan mengutamakan pendekatan lembut
Baca SelengkapnyaAlih-alih saling menghargai, mereka justru melakukan penyiksaan terhadap sesama orang asli Papua. Nampak para warga dikumpulkan untuk disiksa ditodong senpi.
Baca SelengkapnyaSebuah video memperlihatkan anggota Brimob dan TNI yang sedang baku tembak dengan KKB OPM Papua dan membuat situasi menjadi memanas.
Baca SelengkapnyaKKB terus menebar teror. Termasuk pilot Susi Air yang disandera masih mereka tawan. Penyanderaan sudah dilakukan hampir lima bulan.
Baca SelengkapnyaMenurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I DPR Bobby Rizaldi meminta pemerintah satu sikap dalam melabeli penyebutan Kelompok bersenjata di Papua.
Baca SelengkapnyaKapolri mengeluarkan perintah tegas ke Brimob dan Densus 88 untuk sikat KKB serta teroris.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaBerikut potret rumah yang ditembaki dan dibakar oleh KST Papua.
Baca SelengkapnyaTNI Polri akan bertindak tegas dengan penegakan hukum terhadap aksi KKB.
Baca SelengkapnyaBuntut kejadian itu, belasan prajurit dari satuan Batalion Infanteri Raider 300/Braja Wijaya jalani pemeriksaan internal
Baca Selengkapnya