Hadapi MEA, mahasiswa Aceh deklarasi beli produk lokal
Merdeka.com - Ratusan mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) mendeklarasikan diri untuk membeli produk lokal di depan Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh, Sabtu (9/5). Deklarasi ini dilakukan untuk menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) pada Desember 2015 mendatang.
Deklarasi komunitas beli produk lokal ini berlangsung setelah melakukan salat zuhur di Masjid Raya Baiturrahman. Tidak hanya mahasiswa, deklarasi juga dihadiri beberapa orang dosen Unsyiah.
Kemudian peserta deklarasi juga membagi-bagikan brosur kepada setiap pengguna jalan di lintasan padat lalu-lintas tersebut. Membagi brosur ini sebagai wujud kepedulian mahasiswa agar mencintai produk lokal.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
-
Mengapa mahasiswa demo di tahun 1965? Para mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) itu tidak puas dengan kebijakan pemerintahan Orde Lama. Mereka terus melakukan demonstrasi dan meminta Presiden Sukarno bertindak tegas terhadap PKI dan menteri-menteri yang tidak becus bekerja.
-
Siapa yang berdemo di DPR? Sejumlah kepala desa yang tergabung dalam Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) berunjuk rasa di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis (23/7/2023).
-
Siapa saja yang ikut demo di KPU? Soenarko menambahkan, aksi ini akan diikuti oleh sejumlah elemen masyarakat sampai beberapa organisasi relawan dari pasangan calon 01, Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar (AMIN) dan paslon 03, Ganjar Pranowo - Mahfud MD.
-
Apa tuntutan mahasiswa saat itu? Lahirlah apa yang dinamakan TRITURA. Tritura atau Tri Tuntutan Rakyat 1. Bubarkan PKI dan ormas-ormasnya 2. Rombak Kabinet Dwikora 3. Turunkan Harga-Harga
Setelah itu, seluruh peserta deklarasi membentangkan spanduk putih sepanjang 5 meter di atas badan jalan. Satu per satu mahasiswa dan dosen yang hadir pada deklarasi itu membubuhkan tanda tangan sebagai wujud dukungan rakyat Aceh untuk cinta produk lokal.
Pimpinan Gerakan Beli Indonesia, Heppy Trenggono mengatakan, sebentar lagi Indonesia masuk MEA. Semua produk negara-negara Asean bebas masuk ke Indonesia, termasuk ke Aceh. Oleh karena itu perlu ada pembelaan dari pribumi untuk mencintai produk lokal.
“Kalau kita tidak melakukan pembelaan dengan mencintai produk lokal, kita tidak sanggup bersaing dengan negara-negara Asean lainnya,” kata Heppy Trenggono.
Menurutnya, suatu barang dan produk bukan ditentukan produksi apa yang dimiliki. Akan tetapi faktor terpenting suatu produk itu adalah konsumen.
“Faktor dari suatu produk itu adalah konsumen, bila konsumen itu ada, tentunya produk itu akan terjual,” tukasnya.
Kata Heppy, suatu produk tidak hanya bisa dilihat dari sudut pandang kualitas semata. Akan tetapi bila pembelaan ada dari pribumi dengan mencintai dan membeli produk lokal, maka bangsa Indonesia akan mampu bersaing saat memasuki MEA akhir tahun mendatang.
“Contoh sederhana air minum mineral, kenapa harus beli produk luar, makanya lebih baik kita membeli produk kita sendiri, secara kualitas juga tidak kalah,” tukasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini digelar sebagai bentuk demokrasi untuk melawan Politik Dinasti serta menolak Pelanggaran HAM.
Baca SelengkapnyaAliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) mengadu ke Komisi X DPR terkait kenaikan biaya uang kuliah
Baca SelengkapnyaSalah satu kebijakan yang menjadi sorotan adalah mahasiswa baru wajib membeli jas almamater.
Baca SelengkapnyaMahasiswa menolak praktik politik dinasti dan mengkritisi putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres.
Baca SelengkapnyaDemo penolakan revisi UU Pilkada oleh DPR digelar Kemarin (22/8).
Baca SelengkapnyaBhayangkara Fest 2024 digelar di Taman Ratu Safiatuddin, Banda Aceh.
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai salah satu bentuk dukungan dan komitmen Mendag dalam memajukan produk dan merek lokal yang kualitasnya kompetitif.
Baca SelengkapnyaCara unik dilakukan Dosen di Fakultas Ilmu Budaya UGM dengan wajibkan Mahasiswa presentasi pakai Bahasa Daerah.
Baca SelengkapnyaAksi menentang praktik politik dinasti dan menolak pelanggaran HAM ini juga diikuti dosen, budayawan, seniman dan tokoh masyarakat.
Baca SelengkapnyaTradisi Ramadan di Indonesia membuat mahasiswa asing UI terkesan.
Baca SelengkapnyaMahasiswa juga menyuarakan agar ASN, TNI dan Polri tetap netral dan bekerja sesuai dengan porsinya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 899 kampus di 35 propinsi dengan melibatkan sebanyak 14.000 mahasiswa melakukan pergerakan tersebut.
Baca Selengkapnya