Hadapi Omicron, Kapolri Ingatkan Masyarakat untuk Vaksinasi Booster
Merdeka.com - Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo meminta masyarakat mengikuti vaksinasi booster. Tujuannya untuk mengurangi risiko penularan Covid-19. Karena varian Omicron ini menular di segala usia.
"Saya ingatkan kepada seluruh masyarakat untuk mengingatkan kembali khususnya yang berusia lansia dan kemudian anak-anak, karena untuk varian baru Omicron ini memang berjangkit menular di segala usia. Sehingga satu-satunya yang bisa dilakukan untuk menghadapi ini adalah dengan mengikuti vaksinasi," kata Kapolri saat meninjau vaksinasi massal lanjutan (booster) di Depok, Kamis (3/2).
Vaksinasi massal hari ini digelar serentak di 34 provinsi dengan target 1,4 juta. Sedangkan untuk wilayah Kota Depok ditarget sebanyak 2.500 khusus vaksin booster hari ini.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Siapa yang direkomendasikan untuk melakukan imunisasi? Selain itu, ibu hamil juga diingatkan untuk menjauh dari pasien cacar, karena infeksi ini dapat membahayakan janin yang ada dalam kandungan jika mereka terjangkit.
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Kenapa vaksin Mpox diizinkan di Indonesia? Penggunaan vaksin Mpox di Indonesia kini telah mendapat persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI, yang menunjukkan bahwa vaksin ini aman dan dapat digunakan dalam kondisi darurat kesehatan.
-
Mengapa vaksin kanker penting bagi masyarakat? Putin menggambarkan pencapaian ini sebagai langkah penting menuju terobosan medis yang bisa membawa manfaat besar bagi masyarakat.
-
Bagaimana polisi dapat berkontribusi dalam penanganan Covid-19? Operasi Aman Nusa II menjadi studi kasus utama yang memperlihatkan bagaimana kepolisian, dengan sumber daya dan kapasitasnya, dapat berkontribusi signifikan terhadap penanganan krisis kesehatan publik.
Masyarakat yang sudah enam bulan mendapatkan vaksin kedua bisa dilanjut dengan mengikuti vaksin booster khusus di wilayah Jabodetabek saat ini. Untuk selanjutnya akan diikuti untuk wilayah lain. Kemudian juga diingatkan walaupun sudah vaksin tetap meningkatkan protokol kesehatan.
"Karena kita melihat bahwa disiplin terkait penggunaan masker, kemudian juga kegiatan yang selama ini berinteraksi banyak juga yang kemudian lupa dan membuka masker. Diingatkan kembali bahwa seluruhnya terutama kegiatan yang memiliki interaksi tinggi tolong untuk betul menggunakan masker," ucapnya.
Lebih lanjut, Kapolri menuturkan, soal ketersediaan rumah sakit, disiapkan untuk pasien dengan gejala sedang dan berat. Pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala bisa melakukan karantina di rumah namun tetap lapor diri ke puskesmas terdekat.
"Sehingga kemudian bisa diikuti oleh puskesmas terdekat terkait dengan obat-obat yang harus dikonsumsi, sehingga bisa cepat sembuh. Sudah ada korban walaupun jumlahnya jauh. Namun demikian kita harus tetap jaga, karena komorbid masih bisa mengalami fatalitas," tukasnya.
Di tempat yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengimbau warga tidak panik menghadapi gelombang varian Omicron. Disebutkan, varian Omicron memang akan melonjak dengan cepat dan tinggi.
"Varian Omicron sudah datang, pasti akan naik tinggi dan cepat. Kalau kita lihat di negara lain bisa 2-3 kali puncaknya Delta. Kita tidak usah panik dan khawatir karena yang keduanya hospitalisasi dan fatalitasnya lebih rendah dari Delta. Yang penting kalau ada yang kena jangan panik," katanya.
Menkes menuturkan, pasien dengan gejala ringan atau tanpa gejala, bisa melakukan isolasi mandiri atau di tempat isolasi terpusat (isoter). Pasien tanpa gejala atau gejala ringan dengan saturasi di atas 95 persen tidak perlu dirawat di rumah sakit. Dengan demikian, ketersediaan tempat tidur di rumah sakit bisa dimanfaatkan bagi pasien dengan gejala sedang dan berat.
"Kalau tanpa gejala dan saturasi masih di atas 95 persen, walaupun ada batuk pilek demam sedikit rawat saja di rumah atau isoter, tidak usah ke RS. Supaya RS bisa terisi dengan orang yang sedang dan berat," ujar Budi.
Diingatkan juga agar warga yang belum vaksinasi, agar segera divaksin untuk mengurangi risiko penularan dan kematian.
"Cepat vaksin yang belum. Karena data yang kita lihat 60 persen orang yang meninggal adalah orang yang belum divaksin, atau belum lengkap vaksinasinya. 60 persen orang yang masuk ke RS kondisi berat juga adalah yang belum divaksin atau belum lengkap," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca SelengkapnyaRencana pemberian booster ketiga ini buntut kembali meningkatnya kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaMasyarakat juga diminta segera melengkapi vaksinasi Covid-19, khususnya pada kelompok berisiko.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaImbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaVaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 di Indonesia kembali meningkat. Kenaikan terjadi sejak dua pekan terakhir saat Singapura dihantam lagi badai Covid-19.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaKemenkes meminta pelayanan kesehatan meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran Covid-19.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengimbau masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19 sampai dosis kelima atau booster ketiga.
Baca Selengkapnya