Hadapi Siklus Tahunan Anak Ular Kobra, Masyarakat Dianjurkan Lakukan Hal Ini
Merdeka.com - Bulan November hingga Januari merupakan bulan di mana telur kobra mulai menetas. Sehingga populasi kobra cenderung meningkat.
Pawang Ular dari Tabu Rescue Snake, Erwandi Elang Supriadi atau akrab disapa Elang mengatakan, karakteristik ular yang masih anakan atau bayi kobra cenderung tak ditangkap bagi sebagian besar orang. Untuk itu diperlukan keahlian yang khusus.
"Sebenarnya ular cenderung menghindari manusia, ular akan menggigit apabila merasa terancam ataupun diganggu," kata Elang dalam keterangan tulis yang dikutip pada Minggu (15/11).
-
Apa jenis ular kobra yang ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Dimana ular kobra dapat ditemukan? Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Di mana ular kobra itu ditemukan? Di Afrika Selatan, seorang pawang reptil profesional dipanggil untuk menangani situasi yang tak biasa. Seorang warga menemukan ular kobra berbisa dari jenis cape cobra yang bersembunyi di bawah bantal tempat tidurnya.
-
Apa bahaya yang ditimbulkan oleh ular kobra? Terlebih racun atau bisanya dapat membunuh mangsanya termasuk manusia dalam sekejap. Salah satu ular berbisa yang ditakuti manusia adalah ular kobra. Terlebih ular dengan racun yang mematikan ini bisa berkembang biak dan hidup di dalam rumah.
-
Kapan kobra biasanya aktif? Meskipun mereka lebih aktif di malam hari, beberapa spesies juga dapat terlihat pada siang hari.
-
Kapan ular melahirkan? Proses reproduksi mereka melibatkan masa kehamilan selama sekitar enam bulan sebelum melahirkan 10-20 anak ular hidup.
Elang menyarankan sejumlah hal guna mengantisipasi masa lonjakan populasi bayi ular di beberapa bulan ke depan.
Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ular kobra bersarang:
Pertama Elang menyarankan agar masyarakat menghindari adanya tumpukan barang bekas di area rumah. Tumpukan barang bekas seperti kayu, kertas, dus, batu, serta perabotan rumah tangga yang tak terpakai, disebut kerap sekali dijadikan tempat bersembunyi para ular. Bahkan tak jarang dijadikan sarang untuk berkembang biak.
Kedua, Elang mengimbau agar menutup lubang di sekitar pemukiman atau pun perusahaan.
"Tutup lubang yang terbuka karena dapat dijadikan akses ular untuk mengejar mangsanya seperti tikus, bahkan dapat dijadikan akses ular untuk masuk ke dalam halaman dari luar serta dapat dijadikan untuk menetaskan telurnya," kata dia.
Hal ini patut dimaklumi mengingat ular merupakan hewan yang tak mampu membuat lubang.
Ketiga Elang menyarankan supaya rerumputan tak boleh terlalu tinggi. Rumput yang tinggi dapat menjadi tempat bagi ular untuk bersembunyi.
Tumpukan potongan rumput juga tak luput dari incaran bagi ular untuk bersembunyi. Elang menyarankan agar menyingkirkan tumpukan rerumputan atau dedaunan dari area rumah maupun pekarangan.
"Alangkah baiknya bekas potongan rumput atau alang-alang tersebut langsung dibuang atau ditimbun di lubang yang dalam agar tidak dijadikan tempat ular menetap dan bersembunyi," pesannya.
Saluran air juga kerap digunakan ular sebagai akses masuk ke dalam area rumah. Untuk itu, Elang mengimbau sebaiknya saluran air ditutup dengan kawat nyamuk yang kuat.
"Sehingga kita dapat menutup akses ular untuk masuk ke dalam dari luar," katanya.
Selain melalui lubang, ular juga kerap masuk melalui pintu serta jendela di rumah. Oleh karenanya pintu maupun jendela sebaiknya tidak selalu terbuka.
"Apabila pintu tidak rapat dengan ubin agar diberikan media agar rapat dengan ubin. Jendela sebaiknya diberikan teralis serta kawat nyamuk yang kuat apabila terbuka akan aman," imbau Elang.
Elang menyebut, sepatu juga dapat dijadikan tempat ular untuk bersembunyi. Oleh karenanya, sebaiknya sepatu ditaruh di dalam ruangan.
"Dan posisi taruhnya terbalik sehingga tidak dapat dijadikan ular mengumpat dan sangat berbahaya sekali apabila ketika memakai sepatu ada ular di dalamnya," pinta Elang.
Mitos Ular Takut Garam
Selama ini banyak berkembang di masyarakat anggapan bahwa rumah yang ditaburi garam akan terhindar dari ular. Hal itu dibantah oleh Elang yang menganggap bahwa hal itu hanya mitos. Pasalnya ular itu memiliki sisik, di mana sisik tersebut resistan dari air.
"Ular bersisik bukan berlendir, karena sisik ular itu bahannya sama dengan bahan kuku manusia (waterproof) jadi tidak terpengaruh oleh garam. Kamper juga tidak berpengaruh karena kamper tidak memiliki bau yang menyengat dan untuk tubuh ular tidak berpengaruh," tegasnya.
Elang justru menyarankan supaya memberikan ruangan atau rumah penerangan yang cukup. Pasalnya ular cenderung menghindari tempat yang dengan intensitas paparan cahaya tinggi.
"Beri penerangan yang cukup di sekitar tempat anda. Ular lebih cenderung suka ditempati yang gelap dan ular tidak suka yang terang, sebaiknya diberikan penerangan yang cukup di titik yang gelap agar ular tidak menetap dan berdiam diri," pesan Elang.
Terakhir, Elang berpesan apabila rumah warga kedapatan ditemukan ular, bisa segera menghubungi petugas Tabu Rescue Snake di nomor 087776234960.
"Apabila kedatangan ular segera hubungi call center Tabu Rescue Snake di 087776234960, siap membantu 24 di Jabodetabek dan sekitarnya," pungkasnya.
Reporter: Yopi Makdori
Sumber: Liputan6.com
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut sempat menggegerkan para pengguna tol yang sedang beristirahat.
Baca SelengkapnyaDilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!
Baca SelengkapnyaMusim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.
Baca SelengkapnyaPopulasi zebra terancam punah jika kerusakan lingkungan terus terjadi.
Baca SelengkapnyaPopulasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata
Baca SelengkapnyaKuda laut hidup di daerah tropis dan daerah beriklim sedang, di antara padang lamun dan terumbu karang.
Baca SelengkapnyaKuda laut jantan yang hamil bukan betina, kenapa demikian?
Baca SelengkapnyaHewan ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.
Baca SelengkapnyaSetiap dua minggu sekali perkembangbiakan dari telur nyamuk bakal dilihat dan dievaluasi
Baca SelengkapnyaMahasiswa program sarjana diwajibkan menulis makalah & diterbitkan di jurnal ilmiah, magister di jurnal ilmiah nasional, serta doktoral di jurnal internasional.
Baca SelengkapnyaKomodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.
Baca Selengkapnya