Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Hadapi Siklus Tahunan Anak Ular Kobra, Masyarakat Dianjurkan Lakukan Hal Ini

Hadapi Siklus Tahunan Anak Ular Kobra, Masyarakat Dianjurkan Lakukan Hal Ini Induk dan Anak Ular Kobra di Permukiman di Karawang. ©2019 Merdeka.com/Bram Salam

Merdeka.com - Bulan November hingga Januari merupakan bulan di mana telur kobra mulai menetas. Sehingga populasi kobra cenderung meningkat.

Pawang Ular dari Tabu Rescue Snake, Erwandi Elang Supriadi atau akrab disapa Elang mengatakan, karakteristik ular yang masih anakan atau bayi kobra cenderung tak ditangkap bagi sebagian besar orang. Untuk itu diperlukan keahlian yang khusus.

"Sebenarnya ular cenderung menghindari manusia, ular akan menggigit apabila merasa terancam ataupun diganggu," kata Elang dalam keterangan tulis yang dikutip pada Minggu (15/11).

Elang menyarankan sejumlah hal guna mengantisipasi masa lonjakan populasi bayi ular di beberapa bulan ke depan.

Berikut beberapa hal yang perlu dilakukan untuk mencegah ular kobra bersarang:

Pertama Elang menyarankan agar masyarakat menghindari adanya tumpukan barang bekas di area rumah. Tumpukan barang bekas seperti kayu, kertas, dus, batu, serta perabotan rumah tangga yang tak terpakai, disebut kerap sekali dijadikan tempat bersembunyi para ular. Bahkan tak jarang dijadikan sarang untuk berkembang biak.

Kedua, Elang mengimbau agar menutup lubang di sekitar pemukiman atau pun perusahaan.

"Tutup lubang yang terbuka karena dapat dijadikan akses ular untuk mengejar mangsanya seperti tikus, bahkan dapat dijadikan akses ular untuk masuk ke dalam halaman dari luar serta dapat dijadikan untuk menetaskan telurnya," kata dia.

Hal ini patut dimaklumi mengingat ular merupakan hewan yang tak mampu membuat lubang.

Ketiga Elang menyarankan supaya rerumputan tak boleh terlalu tinggi. Rumput yang tinggi dapat menjadi tempat bagi ular untuk bersembunyi.

Tumpukan potongan rumput juga tak luput dari incaran bagi ular untuk bersembunyi. Elang menyarankan agar menyingkirkan tumpukan rerumputan atau dedaunan dari area rumah maupun pekarangan.

"Alangkah baiknya bekas potongan rumput atau alang-alang tersebut langsung dibuang atau ditimbun di lubang yang dalam agar tidak dijadikan tempat ular menetap dan bersembunyi," pesannya.

Saluran air juga kerap digunakan ular sebagai akses masuk ke dalam area rumah. Untuk itu, Elang mengimbau sebaiknya saluran air ditutup dengan kawat nyamuk yang kuat.

"Sehingga kita dapat menutup akses ular untuk masuk ke dalam dari luar," katanya.

Selain melalui lubang, ular juga kerap masuk melalui pintu serta jendela di rumah. Oleh karenanya pintu maupun jendela sebaiknya tidak selalu terbuka.

"Apabila pintu tidak rapat dengan ubin agar diberikan media agar rapat dengan ubin. Jendela sebaiknya diberikan teralis serta kawat nyamuk yang kuat apabila terbuka akan aman," imbau Elang.

Elang menyebut, sepatu juga dapat dijadikan tempat ular untuk bersembunyi. Oleh karenanya, sebaiknya sepatu ditaruh di dalam ruangan.

"Dan posisi taruhnya terbalik sehingga tidak dapat dijadikan ular mengumpat dan sangat berbahaya sekali apabila ketika memakai sepatu ada ular di dalamnya," pinta Elang.

Mitos Ular Takut Garam

Selama ini banyak berkembang di masyarakat anggapan bahwa rumah yang ditaburi garam akan terhindar dari ular. Hal itu dibantah oleh Elang yang menganggap bahwa hal itu hanya mitos. Pasalnya ular itu memiliki sisik, di mana sisik tersebut resistan dari air.

"Ular bersisik bukan berlendir, karena sisik ular itu bahannya sama dengan bahan kuku manusia (waterproof) jadi tidak terpengaruh oleh garam. Kamper juga tidak berpengaruh karena kamper tidak memiliki bau yang menyengat dan untuk tubuh ular tidak berpengaruh," tegasnya.

Elang justru menyarankan supaya memberikan ruangan atau rumah penerangan yang cukup. Pasalnya ular cenderung menghindari tempat yang dengan intensitas paparan cahaya tinggi.

"Beri penerangan yang cukup di sekitar tempat anda. Ular lebih cenderung suka ditempati yang gelap dan ular tidak suka yang terang, sebaiknya diberikan penerangan yang cukup di titik yang gelap agar ular tidak menetap dan berdiam diri," pesan Elang.

Terakhir, Elang berpesan apabila rumah warga kedapatan ditemukan ular, bisa segera menghubungi petugas Tabu Rescue Snake di nomor 087776234960.

"Apabila kedatangan ular segera hubungi call center Tabu Rescue Snake di 087776234960, siap membantu 24 di Jabodetabek dan sekitarnya," pungkasnya.

Reporter: Yopi Makdori

Sumber: Liputan6.com

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Belasan Anak Ular Korban Teror Warga Sawangan Depok
Belasan Anak Ular Korban Teror Warga Sawangan Depok

Warga khawatir ular tersebut masuk ke rumah dan menggigit mereka.

Baca Selengkapnya
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!
Tak Semua Bertelur, 7 Ular Ini Berkembang Biak dengan Cara Melahirkan!

Dilansir dari a-z Animals menariknya ada beberapa spesies ular yang melahirkan anak hidup, mirip dengan mamalia. Simak selengkapnya disini!

Baca Selengkapnya
Banyak Buaya Bermunculan ke Darat, Petugas Sebut Musim Kawin dan Bertelur
Banyak Buaya Bermunculan ke Darat, Petugas Sebut Musim Kawin dan Bertelur

Musim hujan yang identik dengan musim kawin buaya.

Baca Selengkapnya
31 Januari: Hari Zebra Internasional, Ketahui Sejarah dan Fakta Menariknya
31 Januari: Hari Zebra Internasional, Ketahui Sejarah dan Fakta Menariknya

Populasi zebra terancam punah jika kerusakan lingkungan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Kabar Gembira dari Pulau Dewata, Populasi Jalak Bali di TNBB Melonjak
Kabar Gembira dari Pulau Dewata, Populasi Jalak Bali di TNBB Melonjak

Populasi jalak bali atau curik di Taman Nasional Bali Barat (TNBB) terus bertambah. Burung ini merupakan salah satu satwa langka dari Pulau Dewata

Baca Selengkapnya
Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Ratusan Bayi Viral di Internet, Bikin Netizen Takjub
Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Ratusan Bayi Viral di Internet, Bikin Netizen Takjub

Kuda laut hidup di daerah tropis dan daerah beriklim sedang, di antara padang lamun dan terumbu karang.

Baca Selengkapnya
Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan, Bukan Betina?
Kenapa Kuda Laut Jantan Hamil dan Melahirkan, Bukan Betina?

Kuda laut jantan yang hamil bukan betina, kenapa demikian?

Baca Selengkapnya
Hewan Ovovivipar: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya
Hewan Ovovivipar: Pengertian, Contoh dan Ciri-cirinya

Hewan ovovivipar merupakan hewan yang berkembang biak dengan cara bertelur dan melahirkan.

Baca Selengkapnya
Antisipasi DBD, 1.400 Ember Isi Telur Nyamuk Ber-Wolbachia Disebar di Jakarta Barat Pekan Depan
Antisipasi DBD, 1.400 Ember Isi Telur Nyamuk Ber-Wolbachia Disebar di Jakarta Barat Pekan Depan

Setiap dua minggu sekali perkembangbiakan dari telur nyamuk bakal dilihat dan dievaluasi

Baca Selengkapnya
Marak Joki dan Plagiat Jurnal Ilmiah, BRIN Minta Kemendiktisaintek Kaji Ulang Aturan Publikasi
Marak Joki dan Plagiat Jurnal Ilmiah, BRIN Minta Kemendiktisaintek Kaji Ulang Aturan Publikasi

Mahasiswa program sarjana diwajibkan menulis makalah & diterbitkan di jurnal ilmiah, magister di jurnal ilmiah nasional, serta doktoral di jurnal internasional.

Baca Selengkapnya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya
6 Ekor Komodo Hasil Perkawinan 'Rangga' dan 'Rinca' Dilepasliarkan di Habitat Aslinya

Komodo-komodo itu hasil breeding di Lembaga Konservasi TSI I Cisarua.

Baca Selengkapnya
Kodok Terbesar di Dunia Bikin Ilmuwan Takjub, Bisa Membuat Kolam Sendiri
Kodok Terbesar di Dunia Bikin Ilmuwan Takjub, Bisa Membuat Kolam Sendiri

Kodok itu diketahui memiliki kemampuan melompat luar biasa tapi pola reproduksinya sejak lama masih menjadi misteri.

Baca Selengkapnya